RSB dan Samsat Berau Diresmikan, DPRD Kaltim Tekankan Reformasi Sistemik dan Pengawasan Layanan

Rabu, 16 Juli 2025 37
Kolaborasi Eksekutif dan Legislatif : Sinergi kunjungan kerja ke RSB Berau dan Gedung UPTD PPRD Bapenda Kaltim Wilayah Berau
BERAU – Komitmen pemerintah provinsi dan legislatif Kalimantan Timur dalam mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat kembali diwujudkan lewat kunjungan kerja bersama di Kabupaten Berau, Rabu (16/07) lalu. Dua titik strategis menjadi fokus kegiatan, yakni Rumah Sehat Baznas (RSB) Berau dan Gedung UPTD Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (PPRD) Bapenda Kaltim Wilayah Berau. RSB dipandang sebagai manifestasi pelayanan kesehatan berbasis filantropi dan inklusi sosial, sementara UPTD PPRD hadir untuk menjawab tuntutan efisiensi dan transparansi dalam tata kelola fiskal daerah. Kedua fasilitas ini diharapkan tak sekadar memperluas layanan, tetapi mampu memperdalam dampak sosial dan kemandirian daerah.

Anggota DPRD Kaltim yang turut hadir, Syarifatul Sya’diah, Apansyah, dan Husin Djufrie menyuarakan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap arah pembangunan, termasuk jaminan keberlanjutan dan keberdayaan sistem layanan yang dibangun. Syarifatul Sya’diah menegaskan bahwa kehadiran dua fasilitas tersebut menggambarkan komitmen pemerintah, namun perlu ditindaklanjuti dengan desain sistemik yang mampu menjawab tantangan riil masyarakat.

“Kami apresiasi atas keberadaan RSB dan UPTD PPRD. Tapi yang lebih penting adalah memastikan program tidak berhenti pada seremoni. Dibutuhkan rencana jangka panjang, SDM yang terlatih, serta integrasi dengan sistem daerah agar fasilitas ini berdampak secara struktural dan sosial,” kata dia.

Lebih lanjut, politisi Golkar ini menyoroti risiko stagnasi kebijakan sosial jika tidak dibarengi dengan mekanisme pengawasan yang adaptif.

“Pemerintah tidak cukup membangun gedung atau menciptakan program. Harus ada audit keberlanjutan, terutama pada fasilitas fiskal seperti UPTD PPRD. Jangan sampai modernisasi hanya tampak di permukaan, tapi tak memudahkan masyarakat,” sebutnya.

Senada dengan itu, Apansyah memperkuat sikap DPRD sebagai mitra strategis yang tak hanya mendukung inovasi, tetapi juga memastikan keadilan distribusi dan efektivitas program.

“Kami akan terus dorong agar inisiatif seperti ini direplikasi di wilayah lain,” bebernya. “Namun kami juga akan mengawal pelaksanaannya. Ada anggaran yang digelontorkan, maka harus ada hasil yang dapat dirasakan masyarakat. Orientasi pembangunan harus bergeser dari fisik ke fungsi,” tambah dia.

Lain pihak, Husin Djufrie menegaskan bahwa kehadiran DPRD dalam kunjungan kerja bukan pelengkap, melainkan penyeimbang demokrasi daerah melalui fungsi pengawasan yang
melekat.

“Kami hadir bukan hanya untuk menyaksikan, tetapi untuk memastikan. Pelayanan publik harus terukur dampaknya. Bangunan megah tidak berarti, jika tidak berfungsi secara
maksimal,” jelas Husin.

Kritik dan masukan konstruktif dari anggota DPRD Kaltim menjadi penanda bahwa sinergi antara eksekutif dan legislatif harus disertai evaluasi yang transparan dan keberanian melakukan koreksi. Kunjungan kerja ini menjadi momentum konsolidasi gagasan, bahwa pelayanan publik bukan sekadar program, tetapi komitmen untuk menghadirkan keadilan sosial dan efisiensi tata kelola hingga ke akar kebijakan. (hms6)
TULIS KOMENTAR ANDA
Sabaruddin Dorong Implementasi Cepat Teknologi Air Anhui di Samarinda
Berita Utama 11 Desember 2025
0
SAMARINDA. Seperti celah jalan keluar yang mulai tampak, pertemuan tindak lanjut kerja sama sister-province antara Kalimantan Timur dan Provinsi Anhui, Tiongkok, membawa angin optimisme baru bagi upaya penanganan banjir di Bumi Etam. Agenda resmi tersebut digelar Selasa (09/12/2025) di Ivory Restaurant, Hotel Mercure Samarinda, dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, dan dihadiri perwakilan Anhui Yajing Rainwater Utilization Technology Co., Ltd. Forum ini menjadi ruang sinkronisasi data serta strategi pemanfaatan teknologi pengelolaan air—mulai dari sistem penangkapan air hujan, drainase modern, hingga pengolahan air terpadu. Para peserta diminta membawa data curah hujan, kondisi drainase, serta peta banjir sebagai basis pembahasan teknis dengan tim dari Anhui. Dari seluruh peserta, sosok yang paling menyoroti urgensi kolaborasi ini adalah Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sabaruddin Panrecalle. Ia menegaskan bahwa pertemuan tersebut bukan hanya acara seremonial, tetapi lanjutan konkret dari kerja sama yang telah ditandatangani sebelumnya antara Kaltim dan Anhui. “Kerja sama sebagai twin sister sudah berjalan. Tinggal bagaimana kita menindaklanjutinya. Pihak Anhui sangat terbuka, bahkan siap berinvestasi khusus untuk penanganan banjir. Teknologi mereka bagus, dan sangat mungkin diterapkan di daerah kita,” ujarnya. Sabaruddin juga menekankan bahwa Samarinda, kota yang paling sering terdampak banjir, harus menjadi prioritas penerapan teknologi air tersebut. Ia menilai pertemuan bersama antara Pemprov Kaltim, Pemkot Samarinda, dan pihak Anhui menjadi langkah penting sebelum membahas model investasi maupun implementasinya. “Kedua daerah harus duduk satu meja. Kita perlu membahas bagaimana teknologi itu dijalankan dan seperti apa pola investasinya. Banjir di Samarinda harus ditangani secara serius. Soal nilai investasi berapa pun, selama untuk menyelesaikan banjir, harus dijalankan dengan baik,” tegasnya. Ia juga memastikan bahwa Komisi II DPRD Kaltim berdiri penuh di belakang upaya kolaborasi ini. “Komisi II sangat mendukung, dan teman-teman DPRD juga tidak ada yang keberatan. Banjir sudah terlalu sering, masyarakat perlu solusi nyata. Dengan teknologi dari Anhui, tentu kami mendukung penuh,” tambahnya. Pertemuan yang dipimpin Wakil Gubernur Kaltim tersebut diharapkan menjadi langkah awal menuju penerapan teknologi pengelolaan air modern di kawasan rawan banjir. Kehadiran Sabaruddin sebagai suara yang paling vokal menegaskan komitmen DPRD Kaltim untuk memastikan kerja sama ini tidak berhenti pada tataran pembahasan, tetapi benar-benar diwujudkan demi kepentingan masyarakat. (hms7)