Sapto : Mitigasi Solusi Atasi Potensi Kebakaran

27 April 2022

Anggota DPRD Kaltim Sapto Setyo Pramono
SAMARINDA. Menyoroti pentingnya mengantisipasi kebakaran, baik dalam keadaan musim penghujan maupun musim kemarau dan keadaan tertentu. Anggota DPRD Kaltim Sapto Setyo Pramono menilai hal mendasar  yang paling penting yaitu bagaimana kita bisa melakukan mitigasi bahaya kebakaran tersebut. “Mitigasi tersebut adalah bagaimana mengantisipasi potensi-potensi kebakaran dipemukiman, perkantoran dan wilayah tertentu. Disinilah pentingnya keberadaan fire hydrant itu berdasarkan dari pada mitigasi tersebut,”ungkap Sapto.

Politisi muda ini mencontohkan, misalnya untuk mengantisipasi kebakaran diwilayah komplek perumahan, hal yang perlu dilihat yaitu adanya jaringan PDAM. “Titik PDAM ini untuk kemudian menjadi acuan untuk menentukan titik tertentu mana yang dirasa menjadi potensi bahaya kebakaran. Lalu perlu adanya Fire Alarm, fire hydrant yang tersedia juga harus dalam kondisi bisa dibuka jika urgent,” sebut Sapto.

Tak hanya itu, perkampungan di Samarinda contohnya,banyak masih saudara-saudara kita menggunakan bahan baku kayu untuk rumah, dan sangat diperlukan hydrant. “Mohon maaf, dengan kondisi itu tentu berpotensi kebakaran, maka perlu ditentukan titik hydran untuk proses pengambilan air, proses bagaimana pemadam kebakaran bisa masuk dan menggunakan alatnya untuk memadamkan api dari titik tersebut,” urai pria yang juga menjabat Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Kalimantan Timur ini.

Selain itu jarak Hydrant juga perlu diukur dari titik potensi kebakaran, sehingga bisa dihitung berapa area yang bisa tuntaskan jika terjadi kebakaran. “Semua itu ada hitungannya, sehingga tidak asal meletakkan hydrant, penentuannya melalui mitigasi kemudian ditentukan berapa jumlah hydrant yang diperlukan. Untuk perumahan elit umumnya sudah ada hydrant, namun lagi-lagi mohon maaf untuk daerah yang cenderung kumuh dan padat penduduk dan bahan baku rumah terbuat dari kayu. Sehingga kawasan ini sangat diperlukan hydrant, belum lagi kondisi listrik yang semrawut salah satu penyebab terjadi konslet," sambungnya.

Politisi Golkar ini menambahkan, ia juga turut merasakan sedih dan khawatir kejadian kebakaran dibulan ramadhan. Ia mengimbau agar warga yang menggunakan kompor lebih waspada dan tidak lalai, selain itu potensi gas bocor yang juga dapat menyebabkan potensi kebakaran. “Edukasi terhadap masyarakat terhadap penanganan kebakaran awal, itulah yang kami harapkan kepada pemerintah khususnya dinas terkait untuk sering kali melakukan sosialisasi disetiap kelurahan Diadakannya sosialisasi cara mengantisipasi dan menghadapi kebocoran gas misalnya, lalu bagaimana warga harus tenang dan tidak gegabah serta anjuran lainnya yang perlu disampaikan," pungkasnya. (adv/hms5)
TULIS KOMENTAR ANDA
Berita Utama
Bertandang Ke DPRD Sulawesi Selatan, Banmus DPRD Kaltim Lakukan Studi Komparatif Mekanisme Penyusunan Agenda Kegiatan
admin 18 April 2024
0
MAKASSAR – Sebagaimana Tugas dan Fungsi Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Provinsi Kalimantan Timur sebagai Alat Kelengkapan Dewan, peranannya sangatlah strategis terutama dalam penyusunan Agenda Kegiatan DPRD.   Mengingat kompleksitas permasalahan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD memerlukan dukungan Agenda Kegiatan yang tersusun baik, mulai dari alokasi waktu, tempat dan personalia yang memadai.    Untuk itu, Banmus DPRD Kaltim melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dalam rangka Studi Komparatif Mekanisme Penyusunan Agenda Kegiatan DPRD Kaltim, pada Kamis (18/4/24).    Bertempat di Gedung Tower Lantai 1 Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Kota Makassar, rombongan Banmus DPRD Kaltim diantaranya Abdul Kadir Tappa, Herliana Yanti, Baharuddin Muin, Ambulansi Komariah, Muhammad Adam, dan A. Jawad Sirajuddin diterima langsung oleh Kabag Persidangan dan Perundang-Undangan Set. DPRD Sulsel Ismail.   Adapun pembahasan berfokus pada bagaimana Banmus DPRD melakukan mekanisme alokasi waktu, tempat dan personalia dalam AKD guna menyusun Agenda Kegiatan dengan baik  dan terlaksanakan secara tepat mengingat banyaknya aspirasi masyarakat dan kegiatan kedewanan.(hms11)