Rapat Paripurna Ke-23 DPRD Kaltim Bahas Dua Ranperda, Ranperda Pendidikan Disambut Positif, dan Fraksi Suarakan Kepedulian Lingkungan

Senin, 14 Juli 2025 54
Rapat Paripurna Ke-23 DPRD Kalimantan Timur, Senin (14/7/2025), mencerminkan komitmen legislatif daerah dalam merespons kebutuhan masyarakat melalui pembahasan dua Ranperda strategis.
SAMARINDA — DPRD Provinsi Kalimantan Timur menyelenggaraan Rapat Paripurna Ke-23, yang digelar di Gedung B, Kantor DPRD Kaltim, Senin (14/07).

Dipimpin Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ekti Imanuel, bersama Ananda Emira Moeis dan Yenni Eviliana, serta didampingi Sekretaris DPRD Norhayati Usman, rapat paripurna ini menjadi momentum penting bagi pembahasan dua Ranperda strategis, yaitu Penyelenggaraan Pendidikan dan Perlindungan, serta Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Dalam agenda pertama, DPRD Kaltim menerima apresiasi penuh dari Pemerintah Provinsi Kaltim atas inisiatif Ranperda tentang Penyelenggaraan Pendidikan. Melalui Staf Ahli Bidang SDA, Perekonomian Daerah, dan Kesra, Arief Murdiyatno, Pemprov menyatakan dukungan terhadap langkah DPRD yang dinilai sejalan dengan visi "Kaltim Sukses Menuju Generasi Emas".

“Semoga penyelenggaraan pendidikan yang diinginkan dapat terwujud melalui Perda, sehingga memiliki daya guna dan manfaat bagi masyarakat,” tegas Arief mewakili Gubernur Kaltim.

Masuk pada agenda kedua, DPRD Kaltim memberikan ruang kepada fraksi-fraksi untuk menyampaikan pandangan umum terkait Ranperda Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Fraksi-fraksi yang menyampaikan pandangan antara lain, Andi Satya Adi Saputra (Golkar), Fuad Fakhruddin (Gerindra), Didik Agung Eko Wahono (PDIP), Sulasih (PKB), Abdul Rahman Agus (PAN-Nasdem), dan La Ode Nasir (PKS).

Setiap fraksi menyoroti urgensi regulasi lingkungan di tengah tantangan pembangunan berkelanjutan dan berharap Ranperda ini mengarah pada pengelolaan yang lebih bertanggung jawab serta berpihak pada kepentingan masyarakat.

Ekti menilai kehadiran isu lingkungan dalam sidang legislatif menunjukkan kepedulian yang semakin kuat terhadap keberlanjutan ekosistem di daerah.

“Isu lingkungan bukan pelengkap. Pandangan fraksi-fraksi menunjukkan bahwa keberlanjutan menjadi perhatian bersama. Kita tidak bisa bicara pembangunan tanpa menjaga daya dukung alam,” tegasnya.

Ia menambahkan, DPRD akan terus mengawal proses pembahasan Ranperda dengan transparan dan akuntabel, serta mendorong keterlibatan publik dalam setiap tahapannya.

“Setiap tahapan akan kami laksanakan sesuai mekanisme. Jawaban gubernur atas pandangan fraksi akan menjadi langkah berikutnya yang kami tunggu dalam paripurna mendatang,” tutup Ekti.

Sesuai tata tertib DPRD Kaltim, tahapan berikutnya adalah penyampaian tanggapan resmi dari Gubernur terhadap pandangan fraksi, yang akan dibahas pada Rapat Paripurna mendatang.(hms9/hms4)
TULIS KOMENTAR ANDA
Sekretaris Komisi IV M.Darlis Pattalongi Hadiri Upacara Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2025, Tekankan Peningkatan Kompetensi dan Kesejahteraan Guru
Berita Utama 25 November 2025
0
SAMARINDA - Sekretaris Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, M Darlis Pattalongi, menghadiri Upacara Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2025 yang digelar di halaman Kantor Gubernur Kaltim, Samarinda, Selasa (25/11).   Hadir mewakili Ketua DPRD Kaltim, Darlis menegaskan bahwa momentum HGN harus menjadi ruang refleksi bersama untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas guru sebagai tenaga pendidik. Menurutnya, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut guru untuk terus beradaptasi dan meningkatkan kualitas diri.   Selain itu, ia menekankan pentingnya kesejahteraan guru sebagai faktor pendukung utama dalam menjalankan tugas. “Kesejahteraan yang dimaksud bukan hanya soal materi, tetapi juga pemenuhan fasilitas dan daya dukung agar guru dapat melaksanakan fungsinya secara maksimal. Guru yang hebat tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter peserta didik sehingga lahir generasi yang cerdas secara intelektual sekaligus beradab dalam perilaku,” ujarnya.   Darlis juga menyoroti persoalan kekurangan tenaga pendidik di tingkat SMA, SMK, dan SLB di Kaltim. Menurutnya, masalah ini tidak hanya terjadi di daerah pedesaan, tetapi juga di kota besar seperti Samarinda dan Balikpapan. “SMK mempersiapkan lulusan yang siap kerja, tetapi dilemanya adalah kekurangan guru produktif atau guru sesuai bidang keahlian. Saat ini, total kekurangan guru SMK mencapai 2.000 orang, SMA hampir 1.000 orang, dan SLB sekitar 500 orang,” jelasnya.   Untuk mengatasi persoalan tersebut, pihaknya meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim segera melakukan pemetaan kebutuhan guru di setiap sekolah. Langkah ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam pemenuhan tenaga pendidik agar kualitas pendidikan di Kaltim semakin meningkat.  (hms4)