Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun saat menghadiri acara Culture and Sport Day dalam rangka Latihan Bersama (Latma) Garuda Shield-15/2021.

16 Agustus 2021

Samsun Apresiasi Pelaksanaan Sport Day and Culture Day, Latma Garuda Shield TNI AD dengen US Army di Lapangan Yonif Rider 600/Modang
BALIKPAPAN – Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun memberikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan Culture and Sport Day dalam rangka Latihan Bersama (Latma) Garuda Shield-15/2021 yang dirangkai dengan yang diselenggarakan di Lapangan Yonif Raiders 600 Modang, Kodam VI Mulawarman, Balikpapan, Jumat (13/8/2021).

Kegiatan ini rangkaian Latihan Bersama (Latma) TNI Angkatan Darat (AD) dengan US Army yang dimulai sejak 4 Agustus 2021 lalu. Prajurit dari TNI AD dan US Army juga mengikuti lomba olahraga tradisional Indonesia, berupa balap bakiak dan tarik tambang, serta penampilan tari-tarian tradisional Indonesia.

Disampaikan Samsun, sapaan akrabnya, Sport Day and Culture menjadi sangat menarik perhatian peserta, karena beberap pekan lalu, mereka juga melatih kapasitas diri berupa pelatihan taktik perang dan penggunaan senjata ringan. “Kegiatan ini sekaligus memperkenalkan budaya dan permainan yang ada di Indonesia, seperti permainan bakiak, floating carpet, dragon snake dan tarik tambang. Serta juga memperkuat rasa persaudaraan, kerja sama, dan persahabatan sesama prajurit dari negara lain,” ujarnya.

Kegiatan Sport Day and Culture ini juga dihadiri langsung oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa didampingi Ibu Hetty Andika Perkasa. “Saya sempat melihat pertandingan tarik tambang oleh prajurit TNI AD dan US Army, ada kebersamaan dan hubungan yang sangat dekat antara prajurit TNI AD dan US Army,” kata dia.

Menurut Kasad, perbedaan Alutsista dan dan teknik pertempuran bisa dipelajari, tapi yang tidak bisa terlewatkan dari latihan ini adalah ikatan, kerjasama dan persaudaraan. “Saya sangat senang dengan apa yang telah dicapai. Saya ingin persaudaraan dan persahabatan ini terus berlanjut. Prajurit dari Yonif Raiders 600 Modang dapat terus berkomunikasi, saling tukar nomor HP sehingga persahabatan ini terus berlanjut,” pesan Andika Perkasa.

Tampak hadir dalam kegiatan ini, Gubernur Kaltim Isran Noor, Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto, Wakapolda Kaltim Brigjen Pol Hariyanto, serta Walikota Balikpapan Rachmad Mas'ud, serta US Army Charlie Company Commander BN 1-21 Capt David Moets.

Gubernur Isran Noor mengaku bangga dan bahagia karena Kaltim terpilih menjadi salah satu lokasi latihan bersama antara TNI AD dan US Army, tepatnya di Amborawang Kabupaten Kutai Kartanegara.

Adapun dua lokasi lainnya, yakni Batu Raja, Sumatera Selatan dan Makalisung, Sulawesi Utara. Latma Garuda Shield 15/2021 ini melibatkan sekitar 2.161 prajurit TNI AD dan 1.547 prajurit US Army, atau yang terbesar dalam sejarah Latma Garuda Shield.

"Kegiatan latihan disini adalah sebuah penghargaan yang didapat oleh masyarakat Kaltim. Mungkin tahun depan kami akan mengundang kalian kembali, dengan kegiatan latihan yang mungkin lebih besar dengan melibatkan kendaraan tempur, seperti tank amfibi Arisgator M113 APC yang sama-sama dimiliki oleh TNI AD dan US Army" ucap Isran. (adv/hms6)
TULIS KOMENTAR ANDA
Berita Utama
Database Pertanian, Kunci Ketahanan Pangan Kaltim di Tengah Dinamika IKN
admin 22 November 2024
0
SAMARINDA. Hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) membawa dinamika baru bagi Kalimantan Timur (Kaltim). Salah satunya adalah melonjaknya kebutuhan pangan seiring pertumbuhan pesat jumlah penduduk. Namun, ambisi Kaltim menuju swasembada pangan menghadapi sejumlah tantangan mendasar. Salah satu ironi terbesar adalah penurunan produksi padi di tengah meningkatnya permintaan. Penyebabnya, tak lain adalah maraknya alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan dan area pertambangan. Hingga saat ini, Benua Etam masih bergantung pada suplai pangan dari daerah lain seperti Jawa dan Sulawesi. Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, tak memungkiri bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kaltim masih bertumpu pada sektor sumber daya alam, terutama pertambangan. Namun, ia meyakini bahwa Kaltim memiliki potensi besar untuk mencapai swasembada pangan, mengingat luasnya wilayah yang tersedia. Ananda menyoroti pentingnya pemerintah menyusun database yang komprehensif untuk memetakan potensi wilayah di Kaltim. la menilai, langkah ini menjadi fondasi penting untuk merancang cetak biru ketahanan pangan, terutama sebagai penyangga kebutuhan IKN. "Kita belum punya data konkret soal pertanian di setiap kabupaten/kota. Berapa luas lahannya? Bagaimana kualitas tanahnya, subur atau tidak? Cocoknya ditanami apa? Kalau kita punya database lengkap, saya yakin kita tidak perlu lagi mengandalkan pasokan dari luar. Kita bisa memenuhi kebutuhan pangan sendiri," ungkap Ananda. la menambahkan bahwa sejauh ini, Kutai Kartanegara (Kukar), Paser, dan Penajam Paser Utara (PPU) sudah dikenal sebagai lumbung pangan di Kaltim. Namun, ia meyakini wilayah lain juga memiliki potensi serupa jika dikelola dengan baik. Ananda menekankan perlunya pemetaan menyeluruh dari hulu ke hilir. "Yang paling penting, mulailah dengan database. Setelah itu, pemerintah harus menjadikannya prioritas, dari pusat hingga kabupaten/kota. Selain fokus pada SDA, kita juga harus memastikan ketahanan pangan, terutama untuk kebutuhan kita sendiri," tuturnya. la juga mendorong pemerintah pusat memberikan perhatian lebih pada pengembangan food estate di Kaltim sebagai salah satu solusi strategis. Namun, ia mengingatkan agar kebijakan tersebut tetap berpihak pada kesejahteraan petani lokal. "Jika dilakukan dengan serius, food estate bukan hanya bisa memperkuat swasembada pangan, tapi juga meningkatkan kesejahteraan petani. Jadi, semua pihak harus bergandengan tangan untuk mewujudkan ini," pungkasnya. (adv/hms7)