Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun Lakukan Reses Silaturahmi dan Serap Aspirasi

27 Oktober 2023

Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun bersilturahmi dan serap aspirasi masyarakat Kutai Kartanegara di Jalan Houling Asta Minindo KM 6 GG Usaha Tani, RT 12 Kec Loa Kulu
KUTAI KARTANEGARA - Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Muhammad Samsun melakukan kegiatan Reses Masa Sidang III tahun 2023.

Melalui silaturahmi dan serap aspirasi bersama masyarakat Kabupaten Kutai Kartanegara yang merupakan daerah pemilihannya (Dapil), di Jalan Houling Asta Minindo KM 6 GG Usaha Tani, RT 12 Kec Loa Kulu, baru-baru ini. 

Dalam kesempatannya, masyarakat banyak menyampaikan keresahan, salah satunya ialah perihal luas lahan yang digarap untuk pertanian di daerah ini belum diolah maksimal, ada beberapa faktor, salah satunya irigasi dan ketersediaan pupuk.

"Lahan pertanian 100 hektar lebih belum tergarap karena belum adanya irigasi, ini yang diminta masyarakat," ucap Samsun mengungkapkan.

Kemudian Samsun menjelaskan, bahwa dalam pertemuannya terdapat dua kelompok tani (Poktan) yang menyampaikan aspirasi, salah satunya Poktan Parahyangan.

"Di lokasi serap aspirasi ini juga kita lihat, luas dan potensi pertaniannya, saya sempat mengunjungi, yang menarik perhatian adalah alpukat, dan jambu kristalnya," terang Samsun. 

Untuk itu, Samsun melanjutkan, apa yang menjadi kekhawatiran, keresahan dan aspirasi yang diinginkan masyarakat, yang kemudian akan diseriusi untuk dapat direalisasikan. Baik berupa bantuan pupuk, pembangunan irigasi, sarana dan prasarana pertanian,maupun peningkatan jalan usaha tani. (adv/hms11)

 
TULIS KOMENTAR ANDA
Berita Utama
Database Pertanian, Kunci Ketahanan Pangan Kaltim di Tengah Dinamika IKN
admin 22 November 2024
0
SAMARINDA. Hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) membawa dinamika baru bagi Kalimantan Timur (Kaltim). Salah satunya adalah melonjaknya kebutuhan pangan seiring pertumbuhan pesat jumlah penduduk. Namun, ambisi Kaltim menuju swasembada pangan menghadapi sejumlah tantangan mendasar. Salah satu ironi terbesar adalah penurunan produksi padi di tengah meningkatnya permintaan. Penyebabnya, tak lain adalah maraknya alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan dan area pertambangan. Hingga saat ini, Benua Etam masih bergantung pada suplai pangan dari daerah lain seperti Jawa dan Sulawesi. Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, tak memungkiri bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kaltim masih bertumpu pada sektor sumber daya alam, terutama pertambangan. Namun, ia meyakini bahwa Kaltim memiliki potensi besar untuk mencapai swasembada pangan, mengingat luasnya wilayah yang tersedia. Ananda menyoroti pentingnya pemerintah menyusun database yang komprehensif untuk memetakan potensi wilayah di Kaltim. la menilai, langkah ini menjadi fondasi penting untuk merancang cetak biru ketahanan pangan, terutama sebagai penyangga kebutuhan IKN. "Kita belum punya data konkret soal pertanian di setiap kabupaten/kota. Berapa luas lahannya? Bagaimana kualitas tanahnya, subur atau tidak? Cocoknya ditanami apa? Kalau kita punya database lengkap, saya yakin kita tidak perlu lagi mengandalkan pasokan dari luar. Kita bisa memenuhi kebutuhan pangan sendiri," ungkap Ananda. la menambahkan bahwa sejauh ini, Kutai Kartanegara (Kukar), Paser, dan Penajam Paser Utara (PPU) sudah dikenal sebagai lumbung pangan di Kaltim. Namun, ia meyakini wilayah lain juga memiliki potensi serupa jika dikelola dengan baik. Ananda menekankan perlunya pemetaan menyeluruh dari hulu ke hilir. "Yang paling penting, mulailah dengan database. Setelah itu, pemerintah harus menjadikannya prioritas, dari pusat hingga kabupaten/kota. Selain fokus pada SDA, kita juga harus memastikan ketahanan pangan, terutama untuk kebutuhan kita sendiri," tuturnya. la juga mendorong pemerintah pusat memberikan perhatian lebih pada pengembangan food estate di Kaltim sebagai salah satu solusi strategis. Namun, ia mengingatkan agar kebijakan tersebut tetap berpihak pada kesejahteraan petani lokal. "Jika dilakukan dengan serius, food estate bukan hanya bisa memperkuat swasembada pangan, tapi juga meningkatkan kesejahteraan petani. Jadi, semua pihak harus bergandengan tangan untuk mewujudkan ini," pungkasnya. (adv/hms7)