Sekretaris DPRD Kaltim Norhayati Usman Hadiri Workshop Dukungan Eksekutif dan Legislatif untuk Penurunan Angka Kematian Ibu

Kamis, 8 Mei 2025 10
HADIRI : Sekretaris DPRD Provinsi Kalimantan Timur Norhayati Usman saat menghadiri Workshop Dukungan Lembaga Eksekutif dan Legislatif di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis (08/05).
JAKARTA. Bertempat di Hotel Bidakara, Jakarta, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah mendorong penguatan sinergi antara lembaga Eksekutif dan Legislatif di Daerah dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), Kamis (08/05).

Kegiatan tersebut dihadiri Sekretaris DPRD Provinsi Kalimantan Timur Norhayati Usman dan mewakili Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Jaya Mualimin. Turut mendampingi Sekretaris Dewan DPRD Kalimantan Timur, Kepala Bagian Umum dan Keuangan Hardiyanto serta Perisalah Legislatif Ahli Muda Vivi Haryani.

Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting diantaranya, Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bappenas Diah Lenggogeni, Representative UNFPA Indonesia Hassan Mohtashami dan Counsellor Kedutaan Besar Kanada Kevin Tokar. 
  
Tampak hadir pula pejabat dari Kemenkes, BKKBN, KemenPPPA, serta perwakilan Pemerintah Daerah dari sejumlah provinsi seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Riau, Gorontalo, Yogyakarta, dan lainnya.

Workshop ini menghadirkan narasumber dari berbagai kementerian, antara lain Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PPPA, serta BKKBN. 

DPRD Kalimantan Timur menyambut baik kegiatan ini dan berharap hasil workshop dapat menjadi rujukan dalam penyusunan kebijakan dan anggaran Daerah, khususnya yang berkaitan dengan isu kesehatan Ibu dan Keluarga.

Norhayati Usman mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berkomitmen dan terus bersinergi demi menurunkan AKI dan meningkatkan kualitas hidup perempuan serta generasi mendatang.(adv/hms9)
TULIS KOMENTAR ANDA
Banjir Kepung Samarinda, DPRD Kaltim Minta Pemprov Turun Tangan
Berita Utama 15 Mei 2025
0
SAMARINDA. Banjir kembali melumpuhkan sejumlah wilayah di Samarinda termasuk di daerah Loa janan ilir. Tak hanya merendam permukiman, genangan juga memutus akses jalan utama seperti di kawasan HM Rifadin, hingga menyebabkan kemacetan panjang dan kebutuhan pembukaan dapur umum di beberapa titik. DPRD Kalimantan Timur pun angkat bicara, mendesak pemerintah provinsi segera turun tangan. Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Darlis Pattalongi, minta Pemprov Kaltim turun tangan membantu, karena banjir sejak Senin siang (12/5/2025) sampai hari Selasa, nyaris melanda seluruh wilayah Samarinda. “Ini kan banjir nih, hampir seluruhnya kena, Bahkan di pinggiran juga terdampak. Ada jalan yang sampai putus di HM Rifadin, jadi akses timbul kemacetan panjang. Sampai sekarang pun masih macet, dapur umum masih aktif di beberapa lokasi seperti Loa Janan. Itu salah satu yang terparah,” ujar Darlis. Darlis menilai kondisi ini bukan hanya akibat cuaca ekstrem, melainkan kombinasi berbagai faktor, termasuk kemungkinan dampak dari aktivitas pertambangan di sekitar wilayah samarinda. “Ya, curah hujan memang tinggi, hampir seluruh Kalimantan Timur terdampak. Tapi kita juga tak bisa tutup mata terhadap aktivitas di daerah-daerah hulu, seperti tambang. Samarinda ini kan berada di daerah aliran sungai, jadi air dari luar kota juga ikut mengalir deras ke sini. Debit air yang masuk luar biasa besarnya,” tegasnya. Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga menyebut bahwa peristiwa banjir kali ini mencerminkan persoalan sistemik, yang membutuhkan penanganan lintas sektor dan lintas kewenangan. “Kita prihatin, dan ini bukan hanya persoalan Pemerintah Kota Samarinda semata. Ini tanggung jawab bersama. Pemerintah provinsi harus menjadikan ini sebagai perhatian utama karena dampaknya sudah meluas ke berbagai kabupaten dan kota,” jelas Darlis. Menurutnya, cuaca ekstrem, buruknya sistem drainase, hingga alih fungsi lahan di kawasan hulu harus dikaji sebagai penyebab utama yang memicu luapan air. Ia juga menilai bahwa penanganan banjir tak bisa lagi bersifat reaktif. “Kondisi Samarinda sekarang itu multi-efek. Cuacanya ekstrem, wilayah terdampaknya luas, aliran sungainya besar, dan banyak faktor lain. Karena itu, kita perlu solusi jangka panjang, bukan hanya tanggap darurat sesaat,” imbuhnya. Darlis pun meminta agar Pemprov Kaltim segera menyiapkan skema penanganan komprehensif, termasuk evaluasi perizinan tambang, perbaikan sistem drainase, dan pembangunan infrastruktur penahan banjir di titik-titik rawan. “Ini ibu kota provinsi, pusat aktivitas. Tidak bisa dibiarkan terus-menerus seperti ini. Kalau semua daerah sekitar hujan deras, otomatis Samarinda jadi muara airnya. Maka wajar kalau banjir jadi luar biasa, tapi kita juga harus siapkan antisipasi luar biasa,” ungkapnya.(hms/7)