Peringati HUT Indonesia ke -76, DPRD Kaltim Ajak Masyarakat Mengabdi dan Setia Pada Negeri

18 Agustus 2021

Rapat Paripurna dipimpin oleh Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK dan didampingi Wakil Ketua DPRD Kaltim Sigit Wibowo bersama anggota DPRD Kaltim lainnya secara virtual maupun tatap muka.
SAMARINDA. Memperingati Dirgahayu Republik Indonesia ke – 76, DPRD Provinsi Kalimantan Timur menggelar Rapat Paripurna ke 22  pada Senin (16/08/2021) di Kantor DPRD Kaltim dan melalui virtual.

Rapat kali ini beragendakan mendengarkan pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam rangka HUT ke – 76 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2021. Presiden Jokowi memberikan pidato kenegaraan pada rapat tahunan MPR RI dan Sidang bersama DPD dan DPR RI. Dalam sambutannya, Makmur HAPK memaparkan beberapa capaian pembangunan Kaltim yang telah dirasakan manfaatnya oleh rakyat.

“Bukan hanya dalam bentuk infrastruktur publik, namun juga dalam bentuk program – program nyata di bidang pendidikan, sosial kemasyarakatan, pemberdayaan ekonomi rakyat, dan pembangunan pertanian dalam arti luas. Termasuk tata Kelola pemerintahan dan pelayanan publik, juga terus menunjukkan perbaikan, salah satu indikatornya adalah pemerintah Kaltim telah meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sebanyak 8 kali,” papar Makmur.

Makmur menilai, keberhasilan pembangunan tersebut mencerminkan pengelolaan daerah di Kaltim sudah dapat dikatakan akuntabel, transparansi dan profesional guna mewujudkan Kaltim yang berdaulat. Namun, selama pandemi Covid – 19 melanda di Kaltim, banyaknya permasalahan yang terjadi.

“Dampak yang paling dirasakan masyarakat Kaltim adalah meningkatnya jumlah pengangguran ditambah dengan masalah banjir yang tidak pernah ada habisnya dibahasnya yaitu penanganan masalah banjir yang selalu melanda Kota Samarinda, Kota Balikpapan, dan kota – kota lainnya terutama sepanjang daerah aliran Sungai Mahakam,” lanjut politisi Partai Golkar ini.

DPRD Kaltim berharap sejumlah program yang belum terealisasi dapat segera dituntaskan pada tahun ini. Karena ini sebagai pertanggungjawaban eksekutif dan legislatif  kepada masyarakat Kaltim.

Tak hanya itu, DPRD Kaltim juga  mengucapkan Dirgahayu RI yang ke 76. Makmur HAPK pun berharap agar seluruh masyarakat di Kaltim dapat mengisi kemerdekaan Indonesia dengan memberikan pengabdian dan kesetiaan terbaik untuk negeri ini.

“Mari kita buktikan kerja nyata kita bagi kemajuan Indonesia dan khususnya Kaltim tercinta, sesuai tema peringatan hari ulang tahun kemerdekaan RI ke – 76 Tahun 2021, yakni ‘ Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh’ yang merupakan simbolisasi terhadap kesempurnaan dan pencerminan harapan akan keberhasilan dari semua hal yang ingin dicapai untuk memberikan ruang demokrasi kepada rakyat untuk turut berkontribusi dalam pembangunan Indonesia,” harapnya (adv/hms7).

 
TULIS KOMENTAR ANDA
Berita Utama
Database Pertanian, Kunci Ketahanan Pangan Kaltim di Tengah Dinamika IKN
admin 22 November 2024
0
SAMARINDA. Hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) membawa dinamika baru bagi Kalimantan Timur (Kaltim). Salah satunya adalah melonjaknya kebutuhan pangan seiring pertumbuhan pesat jumlah penduduk. Namun, ambisi Kaltim menuju swasembada pangan menghadapi sejumlah tantangan mendasar. Salah satu ironi terbesar adalah penurunan produksi padi di tengah meningkatnya permintaan. Penyebabnya, tak lain adalah maraknya alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan dan area pertambangan. Hingga saat ini, Benua Etam masih bergantung pada suplai pangan dari daerah lain seperti Jawa dan Sulawesi. Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, tak memungkiri bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kaltim masih bertumpu pada sektor sumber daya alam, terutama pertambangan. Namun, ia meyakini bahwa Kaltim memiliki potensi besar untuk mencapai swasembada pangan, mengingat luasnya wilayah yang tersedia. Ananda menyoroti pentingnya pemerintah menyusun database yang komprehensif untuk memetakan potensi wilayah di Kaltim. la menilai, langkah ini menjadi fondasi penting untuk merancang cetak biru ketahanan pangan, terutama sebagai penyangga kebutuhan IKN. "Kita belum punya data konkret soal pertanian di setiap kabupaten/kota. Berapa luas lahannya? Bagaimana kualitas tanahnya, subur atau tidak? Cocoknya ditanami apa? Kalau kita punya database lengkap, saya yakin kita tidak perlu lagi mengandalkan pasokan dari luar. Kita bisa memenuhi kebutuhan pangan sendiri," ungkap Ananda. la menambahkan bahwa sejauh ini, Kutai Kartanegara (Kukar), Paser, dan Penajam Paser Utara (PPU) sudah dikenal sebagai lumbung pangan di Kaltim. Namun, ia meyakini wilayah lain juga memiliki potensi serupa jika dikelola dengan baik. Ananda menekankan perlunya pemetaan menyeluruh dari hulu ke hilir. "Yang paling penting, mulailah dengan database. Setelah itu, pemerintah harus menjadikannya prioritas, dari pusat hingga kabupaten/kota. Selain fokus pada SDA, kita juga harus memastikan ketahanan pangan, terutama untuk kebutuhan kita sendiri," tuturnya. la juga mendorong pemerintah pusat memberikan perhatian lebih pada pengembangan food estate di Kaltim sebagai salah satu solusi strategis. Namun, ia mengingatkan agar kebijakan tersebut tetap berpihak pada kesejahteraan petani lokal. "Jika dilakukan dengan serius, food estate bukan hanya bisa memperkuat swasembada pangan, tapi juga meningkatkan kesejahteraan petani. Jadi, semua pihak harus bergandengan tangan untuk mewujudkan ini," pungkasnya. (adv/hms7)