Mendorong Penguatan Demokrasi di Kaltim, Kabag FPP Andi Abdul Razaq Hadiri Rapat Tim Pokja IDI 2025

Kamis, 12 Juni 2025 42
HADIRI : Kabag Fasilitasi Pengawasan dan Penganggaran DPRD Kaltim, Andi Abdul Razaq menghadiri rapat Tim Kelompok Kerja (Pokja) Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) 2025 di  Kantor Gubernur Kalimantan Timur, pada Kamis (12/06).
SAMARINDA – Mewakili Sekretaris DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Kepala Bagian Fasilitasi Pengawasan dan Penganggaran DPRD Kaltim, Andi Abdul Razaq menghadiri rapat Tim Kelompok Kerja (Pokja) Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) 2025 yang diadakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kalimantan Timur. Kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat program kerja tahun 2025 serta mendorong penguatan demokrasi di Kaltim ini, diselenggarakan di Ruang Kersik Luwai, Kantor Gubernur Kalimantan Timur, pada Kamis (12/06).

Rapat tersebut dipimpin oleh Sekretaris Badan Kesbangpol Kaltim Ahmad Firdaus Kurniawan, didampingi Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Kesbangpol Kaltim Fatimah Waty, serta hadir Narasumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Ely Uswatun Kasanah dan akademisi Universitas Mulawarman Uni W. Sagena.

Ahmad Firdaus Kurniawan menjelaskan, IDI merupakan instrumen penting dalam mengukur kualitas demokrasi di daerah. Sejak 2019, IDI telah menjadi indikator kinerja daerah yang diperhitungkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan dilanjutkan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025-2029.

"Aspek-aspek yang menjadi indikator dalam penyusunan IDI mencangkup kebebasan, kesetaraan, dan kapasitas demokrasi. Ini bukan hanya tanggung jawab Kesbangpol, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Setiap OPD yang terlibat dalam Pokja IDI memiliki peran dan fungsi masing-masing dalam memperkuat demokrasi di daerah" ujar Firdaus.

Ia menambahkan bahwa IDI juga menjadi tolok ukur dalam menilai kinerja kepala daerah. Semakin tinggi indeks demokrasi, semakin baik kualitas pemerintahan yang dijalankan. Selain itu, IDI berperan dalam perencanaan dan penganggaran politik, serta mendukung kebijakan pembangunan di berbagai sektor.

"IDI tidak hanya mencakup aspek politik, tetapi juga sosial, ekonomi, dan budaya. Konsolidasi demokrasi yang kuat di daerah akan berkontribusi pada kebijakan pembangunan nasional", jelasnya.

Sementara itu, Kabag FPP DPRD Kaltim Andi Abdul Razaq mengungkapkan bahwa DPRD Provinsi Kalimantan Timur secara aktif melaksanakan kegiatan sosialisasi penguatan demokrasi daerah yang dilaksanakan rutin setiap bulan di seluruh kabupaten/kota se-Kaltim.

“DPRD Kaltim terus berupaya maksimal dalam memperkuat demokrasi, salah satunya melalui kegiatan sosialisasi. Setiap anggota DPRD bersama narasumber berkompeten terjun langsung ke masyarakat untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya demokrasi di daerah,” tuturnya.

Dengan adanya kesepakatan ini, DPRD Kaltim berharap seluruh pemangku kebijakan dapat terus berkolaborasi untuk menciptakan pemerintahan yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.(hms9)
TULIS KOMENTAR ANDA
Sekretaris Komisi II Nurhadi Saputra Hadiri Peresmian Export Center Balikpapan
Berita Utama 1 Agustus 2025
0
BALIKPAPAN — Sekretaris Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Nurhadi Saputra, menghadiri peresmian Export Center Balikpapan di Gedung Galeri UMKM Balikpapan, Jumat (1/8). Kehadiran Nurhadi menegaskan komitmen DPRD Kaltim dalam mendorong penguatan sektor ekspor daerah melalui pemberdayaan pelaku usaha lokal. Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan peluncuran Export Center Batam secara daring oleh Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso. Acara turut dihadiri jajaran Kementerian Perdagangan, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Fajarini Puntodewi, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud beserta istri yang juga anggota Komisi VI DPR RI, Syarifah Suraidah Harum, serta unsur Forkopimda Kaltim. Sementara, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Riau, Novianto, bergabung secara daring. Pria yang akrab disapa Nurhadi ini mengatakan, Export Center Balikpapan sebagai langkah konkret membangun fondasi ekspor yang inklusif dan berkelanjutan di Kalimantan Timur. Ia menekankan bahwa fasilitas tersebut bukan sekadar infrastruktur, melainkan ruang strategis bagi pelaku UMKM untuk berkembang. “Export Center ini harus menjadi ruang strategis bagi UMKM Kaltim untuk belajar, berinovasi, dan memperluas jejaring pasar. DPRD Kaltim berkomitmen mendukung penuh kebijakan yang berpihak pada kemajuan pelaku usaha daerah,” kata Nurhadi. Politisi Fraksi PKB itu juga menyoroti pentingnya percepatan transformasi UMKM sebagai bagian dari strategi pembangunan ekonomi daerah yang berdaya saing dan berorientasi ekspor. “Kaltim harus bergerak cepat. Transformasi UMKM menuju pasar ekspor adalah langkah strategis untuk memperluas akses pasar, membuka lapangan kerja, dan menjadikan Kalimantan Timur dikenal dunia melalui produk unggulannya,” ujarnya. Nurhadi mengajak pelaku usaha lokal untuk memanfaatkan Export Center Balikpapan secara optimal, tidak hanya sebagai etalase produk, tetapi juga sebagai pusat pendampingan dan pemberdayaan berkelanjutan. “Jangan ragu untuk bermimpi besar. Pasar dunia sedang menunggu inovasi dan kualitas produk dari Kalimantan Timur. Mari kita buktikan bahwa UMKM Kaltim mampu bersaing di tingkat global,” pungkasnya. DPRD Kaltim melalui Komisi II menyatakan siap mengawal kebijakan ekspor daerah, memperkuat sinergi lintas sektor, dan memastikan pelaku UMKM mendapatkan dukungan nyata dalam menghadapi tantangan pasar global.(adv/hms9/hms6)