Makmur Dorong Optimalkan Perhatian Pusat Lewat Data Ilmiah

20 September 2021

Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK, menyampaikan Orasi Ilmiah pada Yudisium Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Mulawarman (Unmul), Sabtu (18/9) melalui virtual meeting.
SAMARINDA. Menyampaikan orasi ilmiah pada Yudisium Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Mulawarman (Unmul) ,  Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK yang juga dipercaya menjadi Ketua Ikatan Alumni (IKA)  Unmul ini. 

Mendorong agar potensi yang dimiliki Kalimantan Timur dengan sangat luar biasa memberi manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat Kaltim. "Sektor-sektor apa saja yang telah memberi Sumbangsih ke pemerintah pusat ini yg perlu di hitung serta dicermati dengan sebaik-baiknya.

Hubungan ini kaitannya soal hubungan keuangan pemerintah pusat dengan daerah. Tentu harus didukung sajikan data-data valid ini," ungkap Politisi Golkar ini. 

Ia menambahkan, mengapa data sangat penting sebab tanpa data tentu ini tidak mendapat akan mendapat perhatian. Ia juga menyebut bahwa dengan cara ini menjadi upaya kita, agar petinggi-petinggi dipusat  bsa melihat data ini sebagai bahan mengevaluasi Sumbangsih Kaltim selama ini.

Lebih lanjut, dalam pidato yang disampaikan melalui virtual meeting Makmur juga  mengingatkan kepada mahasiswa bahwa ketika seseorang telah lulus dan menjadi sarjana, sesungguhnya arena pembuktian atas karya dan pengabdian nyata telah terbentang luas dalam kehidupan masyarakat.

"Disinilah ujian “derajat kesarjanaan” berada dalam realitas sesungguhnya. Dan saya punya keyakinan, lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman mampu untuk melaluinya, tentu disertai dengan  kemampuan untuk beradaptasi terhadap semua perkembangan dan dinamika sosial kemasyarakatan yang terjadi," urai Makmur. 

Hal ini menurutnya sejalan dengan tujuan Pendidikan Tinggi yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, pasal 5 yang menyebutkan bahwa Pendidikan Tinggi bertujuan berkembangnya potensi Mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa.

Selain itu dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa.

Serta dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia dan terwujudnya pengabdian kepada masyarakat berbasis penalaran dan karya penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. (adv/hms5)
TULIS KOMENTAR ANDA
Berita Utama
Database Pertanian, Kunci Ketahanan Pangan Kaltim di Tengah Dinamika IKN
admin 22 November 2024
0
SAMARINDA. Hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) membawa dinamika baru bagi Kalimantan Timur (Kaltim). Salah satunya adalah melonjaknya kebutuhan pangan seiring pertumbuhan pesat jumlah penduduk. Namun, ambisi Kaltim menuju swasembada pangan menghadapi sejumlah tantangan mendasar. Salah satu ironi terbesar adalah penurunan produksi padi di tengah meningkatnya permintaan. Penyebabnya, tak lain adalah maraknya alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan dan area pertambangan. Hingga saat ini, Benua Etam masih bergantung pada suplai pangan dari daerah lain seperti Jawa dan Sulawesi. Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, tak memungkiri bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kaltim masih bertumpu pada sektor sumber daya alam, terutama pertambangan. Namun, ia meyakini bahwa Kaltim memiliki potensi besar untuk mencapai swasembada pangan, mengingat luasnya wilayah yang tersedia. Ananda menyoroti pentingnya pemerintah menyusun database yang komprehensif untuk memetakan potensi wilayah di Kaltim. la menilai, langkah ini menjadi fondasi penting untuk merancang cetak biru ketahanan pangan, terutama sebagai penyangga kebutuhan IKN. "Kita belum punya data konkret soal pertanian di setiap kabupaten/kota. Berapa luas lahannya? Bagaimana kualitas tanahnya, subur atau tidak? Cocoknya ditanami apa? Kalau kita punya database lengkap, saya yakin kita tidak perlu lagi mengandalkan pasokan dari luar. Kita bisa memenuhi kebutuhan pangan sendiri," ungkap Ananda. la menambahkan bahwa sejauh ini, Kutai Kartanegara (Kukar), Paser, dan Penajam Paser Utara (PPU) sudah dikenal sebagai lumbung pangan di Kaltim. Namun, ia meyakini wilayah lain juga memiliki potensi serupa jika dikelola dengan baik. Ananda menekankan perlunya pemetaan menyeluruh dari hulu ke hilir. "Yang paling penting, mulailah dengan database. Setelah itu, pemerintah harus menjadikannya prioritas, dari pusat hingga kabupaten/kota. Selain fokus pada SDA, kita juga harus memastikan ketahanan pangan, terutama untuk kebutuhan kita sendiri," tuturnya. la juga mendorong pemerintah pusat memberikan perhatian lebih pada pengembangan food estate di Kaltim sebagai salah satu solusi strategis. Namun, ia mengingatkan agar kebijakan tersebut tetap berpihak pada kesejahteraan petani lokal. "Jika dilakukan dengan serius, food estate bukan hanya bisa memperkuat swasembada pangan, tapi juga meningkatkan kesejahteraan petani. Jadi, semua pihak harus bergandengan tangan untuk mewujudkan ini," pungkasnya. (adv/hms7)