HUT ke- 77 Kemerdekaan RI, Sudah Banyak Capaian Pembangunan Infrastruktur

16 Agustus 2022

Pelaksanaan Rapat Paripurna ke-29 DPRD Kaltim dengan agenda mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT ke-77 Kemerdekaan RI Tahun 2022, Selasa (16/8)
SAMARINDA. Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK mengatakan di usia kemerdekaan yang ke-77 Republik Indonesia telah banyak capaian pembangunan yang dirasakan manfaatnya oleh rakyat Indonesia khususnya dalam bentuk infrastruktur publik.

Tidak hanya itu, capaian dalam bentuk program-program nyata dibidang pendidikan, sosial kemasyarakatan, pemberdayaan ekonomi rakyat dan pembangunan pertanian dalam arti luas, termasuk tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik juga terus menunjukkan perbaikan.

“Kita berharap di Tahun 2022, khususnya Kaltim sejumlah program yang belum terealisasi dapat segera dituntaskan karena ini menjadi pertanggungjawaban bersama DPRD dan Pemprov Kaltim kepada masyarakat,” kata Makmur saat memimpin Rapat Paripurna ke-77 DPRD Kaltim dengan didampingi Gubernur Kaltim Isran Noor, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, Danrem 091/Aji Surya Natakesuma Kolonel Inf Dendi Suryadi, Wakil DPRD Kaltim M Samsun, Seno Aji dan Sigit Wibowo. Ia menambahkan adapun tema yang diusung untuk hari ulang tahun Republik Indonesia ke-77 tahun ini yakni “pulih lebih cepat bangkit lebih kuat”. tema tersebut mendeskripsikan bagaimana nilai-nilai pancasila dan bhinneka tunggal ika mempersatukan bangsa dalam menghadapi tantangan yang ada, dasar-dasar negara yang menuntun kita untuk bersama pulih lebih cepat agar siap menghadapi tantangan global dan bangkit lebih kuat untuk siap membawa indonesia maju.

“Kurang lebih dua tahun ini indonesia menghadapi tantangan dan ujian sejarah yang begitu berat yaitu dampak pandemi covid-19 yang melanda hingga saat ini, namun ditengah keterpurukan tersebut, diharapkan semua elemen bangsa bergerak bersama dan bergotong royong untuk mewujudkan harapan yang lebih baik, kinerja dari pemerintah dan gerakan dari masyarakat harus tetap bersinergi untuk mencapai percepatan pemulihan kondisi di semua sektor dan siap bangkit menghadapi tantangan global, dan kita harus bekerja nyata memenuhi janji-janji kemerdekaan sebagaimana diamanahkan dalam pembukaan UUD 1945 yang mana indonesia memiliki pancasila sebagai sumber energi ideologis bangsa yang memandu seluruh anak bangsa dalam mewujudkan janji-janji kemerdekaan tersebut,”jelasnya.

Politisi Golkar itu menjelaskan pancasila adalah bintang pengarah, penggerak, sumber inspirasi, dan sekaligus sebagai pemersatu bangsa indonesia yang berbhineka tunggal ika, dengan berpegang teguh pada pancasila, kita yakin akan menjadi bangsa yang berdaulat dan bermartabat dalam pergaulan bangsa-bangsa lain di dunia, duduk sama rendah, berdiri sama tinggi,” tambahnya.(adv/hms4/hms8)
TULIS KOMENTAR ANDA
Berita Utama
Database Pertanian, Kunci Ketahanan Pangan Kaltim di Tengah Dinamika IKN
admin 22 November 2024
0
SAMARINDA. Hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) membawa dinamika baru bagi Kalimantan Timur (Kaltim). Salah satunya adalah melonjaknya kebutuhan pangan seiring pertumbuhan pesat jumlah penduduk. Namun, ambisi Kaltim menuju swasembada pangan menghadapi sejumlah tantangan mendasar. Salah satu ironi terbesar adalah penurunan produksi padi di tengah meningkatnya permintaan. Penyebabnya, tak lain adalah maraknya alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan dan area pertambangan. Hingga saat ini, Benua Etam masih bergantung pada suplai pangan dari daerah lain seperti Jawa dan Sulawesi. Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, tak memungkiri bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kaltim masih bertumpu pada sektor sumber daya alam, terutama pertambangan. Namun, ia meyakini bahwa Kaltim memiliki potensi besar untuk mencapai swasembada pangan, mengingat luasnya wilayah yang tersedia. Ananda menyoroti pentingnya pemerintah menyusun database yang komprehensif untuk memetakan potensi wilayah di Kaltim. la menilai, langkah ini menjadi fondasi penting untuk merancang cetak biru ketahanan pangan, terutama sebagai penyangga kebutuhan IKN. "Kita belum punya data konkret soal pertanian di setiap kabupaten/kota. Berapa luas lahannya? Bagaimana kualitas tanahnya, subur atau tidak? Cocoknya ditanami apa? Kalau kita punya database lengkap, saya yakin kita tidak perlu lagi mengandalkan pasokan dari luar. Kita bisa memenuhi kebutuhan pangan sendiri," ungkap Ananda. la menambahkan bahwa sejauh ini, Kutai Kartanegara (Kukar), Paser, dan Penajam Paser Utara (PPU) sudah dikenal sebagai lumbung pangan di Kaltim. Namun, ia meyakini wilayah lain juga memiliki potensi serupa jika dikelola dengan baik. Ananda menekankan perlunya pemetaan menyeluruh dari hulu ke hilir. "Yang paling penting, mulailah dengan database. Setelah itu, pemerintah harus menjadikannya prioritas, dari pusat hingga kabupaten/kota. Selain fokus pada SDA, kita juga harus memastikan ketahanan pangan, terutama untuk kebutuhan kita sendiri," tuturnya. la juga mendorong pemerintah pusat memberikan perhatian lebih pada pengembangan food estate di Kaltim sebagai salah satu solusi strategis. Namun, ia mengingatkan agar kebijakan tersebut tetap berpihak pada kesejahteraan petani lokal. "Jika dilakukan dengan serius, food estate bukan hanya bisa memperkuat swasembada pangan, tapi juga meningkatkan kesejahteraan petani. Jadi, semua pihak harus bergandengan tangan untuk mewujudkan ini," pungkasnya. (adv/hms7)