Wakil Ketua DPRD Kaltim Yenni Eviliana Hadiri Pelantikan DPP APINDO Kaltim 2024-2029

28 November 2024

Wakil Ketua DPRD Kaltim Yenni Eviliana Menghadiri Pelantikan DPP APINDO Kaltim 2024-2029, di Ballroom Hotel Platinum Balikpapan, Kamis (28/11/24)

BALIKPAPAN - Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur Yenni Eviliana menghadiri Pelantikan DPP APINDO Kalimantan Timur Masa Bakti 2024-2029. Pelantikan Ketua dan Pengurus DPP APINDO Kaltim 2024-2029 ini dilaksanakan pada Kamis (28/11/24) malam, di Ballroom Hotel Platinum Balikpapan.

Wakil Ketua DPRD Kaltim Yenni Eviliana dalam kesempatan ini menyampaikan apresiasinya dan ucapan selamat kepada Ketua dan Pengurus DPP APINDO Kaltim yang telah dilantik. "Selamat dan sukses atas pelantikan APINDO hari ini tahun 2024 untuk 2029, 5 Tahun kedepan. Mudah-mudahan APINDO bisa berkolaborasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Pengusaha-pengusaha bekerja sama untuk terus meningkatkan terutama UMKM yang ada di Kalimantan Timur," ujar Yenni.

Tak hanya itu, Ia juga berharap kedepannya dapat terjalin sinergitas antara APINDO dengan DPRD Kaltim. Hal ini diutarakan Yenni mengingat dari Anggota Dewan yang ada di DPRD Kaltim juga banyak yang merupakan seorang pengusaha. 

"Mudahan kedepannya APINDO bisa berkolaborasi dengan kami DPRD. Mengingat kita di DPRD daerah pemilihannya terdiri dari 10 Kabupaten/Kota. Untuk itu juga ada harapan bagaimana nantinya APINDO bersama DPRD Kaltim bisa membantu peningkatan usaha-usaha kecil mulai di tingkat desa, kecamatan hingga kabupaten/kota di Kalimantan Timur ini," pungkasnya. (hms11)

TULIS KOMENTAR ANDA
Berita Utama
Legislator Kaltim Subandi Minta Sejumlah Catatan LHP BPK Segera Ditindaklanjuti
admin 24 Desember 2024
0
SAMARINDA. Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur Subandi meminta sejumlah catatan dari Laporan Hasil Pemeriksaan atas kinerja dan kepatuhan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Kalimantan Timur agar ditindaklanjuti. Hal tersebut diutarakan Subandi saat menghadiri penyerahan LHP atas kinerja dan kepatuhan semester II Tahun 2024 di Kantor BPK RI Perwakilan Kalimantan Timur, Selasa (24/12/2024). LHP diserahkan Kepala BPK RI Perwakilan Kaltim Agus Priyono kepada Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik, Anggota DPRD Kaltim Subandi, Ketua KPUD Kaltim Fahmi Idris, Wakil Walikota Samarinda Rusmadi, Wakil Bupati Berau Gamalis, serta kepala daerah dan DPRD kabupaten/kota lainnya. Subandi menuturkan sejumlah catatan dari BPK dimaksud penting untuk segera ditindaklanjuti dengan melakukan evaluasi dan pembenahan lalu kemudian disampaikan kembali kepada BPK. “Semua kabupaten/kota ada catatan dari LHP BPK, Saya berharap segera ada koreksi, dan ada perbaikan kedepan,”ujarnya. Ia mencontohkan, seperti pada penyelenggaraan program JKN masih ada temuan signifikan berupa belum sepenuhnya memadai dalam memperoleh pendapatan klaim dari BPJS Kesehatan untuk mendukung pelayanan kesehatan pada RSUD. Selain itu, persoalan banjir di Samarinda yang menurut BPK salah satu faktornya disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya sehingga diminta dilakukan pemberian pemahaman kepada masyarakat . Kepala BPK RI Perwakilan Kaltim Agus Priyono mengatakan bahwa pemeriksaan kinerja atas pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim, dan JKN, pada aspek kinerja dan kepatuhan.  “Kepatuhan pemerintah daerah dalam pengelolaan keuangan daerah, demikian juga KPU pada pelaksaan pemilu dan pileg,”jelasnya. Pemeriksaan kinerja pengelolaan APBD Provinsi kesimpulannya karena pendekatan masalah ada perencanaan yang belum sepenuhnya selaras terkait indikator makro dan prioritas nasional. Kedepan, perencanaan bisa selaras dengan kebijakan pemerintah pusat dan juga dengan indikator makro. "Mulai dari perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan agar bisa berjalan dengan baik,"harapnya. Menurutnya, kebutuhan dokter dan distribusinya, juga kebutuhan tenaga teknis masih terjadi kendala. "Bukan salah Pemda. Misal, dibuka lowongan dokter di daerah tetapi tak ada yang daftar. Jadi kami dorong pemerintah memberikan insentif. Kemudian sarana prasarana yang kurang baik akan tetapi dokternya sudah baik, ada yang kebutuhan dokter kurang tetapi sarana prasarananya sudah baik,"terangnya.(hms4)