Samarinda — Gedung DPRD Provinsi Kalimantan Timur kembali membuka pintunya sebagai ruang pembelajaran politik bagi generasi muda. Pada Selasa (21/10), puluhan siswa-siswi SMA Karakter Bangsa memenuhi ruang rapat Komisi IV untuk belajar langsung tentang peran dan fungsi lembaga legislatif daerah.
Rombongan pelajar disambut hangat oleh jajaran Komisi IV DPRD Kaltim, dipimpin oleh Ketua Komisi IV , Baba, dan Wakil Ketua Komisi IV, Andi Satya Adi Saputra. Turut hadir pula sejumlah anggota dewan, di antaranya Sarkowi V. Zahry, Agus Aras, Agusriansyah Ridwan, Fuad Fakhruddin, Damayanti, dan Syahariah.
Dalam kesempatan itu, Agusriansyah Ridwan menyampaikan apresiasi atas semangat para pelajar yang ingin mengenal lebih dekat dinamika kerja DPRD.
Ia menekankan pentingnya keterbukaan lembaga legislatif terhadap masyarakat, khususnya generasi muda, sebagai bagian dari pendidikan politik yang sehat.
“Kita patut berbangga, karena lembaga DPRD kini sudah menjadi ruang bersama dengan masyarakat. Termasuk pelajar-pelajar kita yang sudah mulai berinteraksi secara baik dengan DPRD,” ujar Agusriansyah.
Selama sesi berlangsung, para siswa mendapatkan pemaparan mendalam mengenai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) DPRD, hak-hak anggota dewan, serta peran DPRD dalam sistem pemerintahan daerah.
Tak hanya teori, kegiatan ini juga diwarnai dengan diskusi interaktif seputar isu-isu strategis yang tengah menjadi perhatian publik.
Beberapa topik yang dibahas meliputi peluang kerja pasca tambang, dinamika pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), serta kebijakan pendidikan Pemerintah Provinsi Kaltim seperti program Gratispol dan Jospol.
Diskusi tersebut dirancang agar para pelajar lebih peka terhadap tantangan dan peluang yang ada di daerah mereka.
“Kami membahas isu-isu yang relevan dengan kehidupan pelajar dan pemuda saat ini. Tujuannya agar mereka lebih peka terhadap tantangan dan peluang yang ada di daerahnya,” jelas Agusriansyah.
Ia berharap kegiatan semacam ini dapat menjadi pintu awal bagi generasi muda untuk memahami politik secara konstruktif—bukan sekadar melihatnya sebagai formalitas, melainkan sebagai ruang partisipasi dan kontribusi.
“Semoga dengan pertemuan ini, generasi muda kita semakin terdorong untuk memahami secara detail tentang tupoksi DPRD. Dengan begitu, mereka bisa bersama-sama ikut mewujudkan harapan dan cita-cita bangsa,” pungkasnya. (adv/hms7)