Sigit Wibowo : Kaltim Exhibition 2023, Jadi Ajang Promosi Kaltim

28 Juni 2023

HADIRI PEMBUKAAN : Wakil Ketua DPRD Kaltim Sigit Wibowo bersama Anggota Komisi II DPRD Kaltim Siti Rizky Amalia menghadiri pembukaan Kaltim Exhibition 2023, Jumat (23/6) malam.
JAKARTA. Wakil Ketua DPRD Kaltim Sigit Wibowo bersama Anggota Komisi II DPRD Kaltim Siti Rizky Amalia menghadiri pembukaan Kaltim Exhibition 2023 dengan tema “Kriya-Wastra Untuk Nusantara” yang digagas Badan Penghubung (Banhub) Kaltim dari tanggal 23-25 Juni 2023.

Acara yang digelar di Mall Sarinah Jakarta, Jumat (23/6) malam tersebut dibuka oleh Sekretaris Daerah Kaltim Sri Wahyuni dan dihadiri Duta Besar Kamboja Cheng Lina, Kepala DPMPTSP Puguh Harjanto, Kepala Dispar Ahmad Herwansyah, Kepala Banhub Kaltim Raihan Fida Nuzband, dan Bupati Paser Fahmi Fadli serta sejumlah pejabat pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Kaltim.

Acara pembukaan dimeriahkan oleh berbagai penampilan seni budaya, antara lain petikan alat musik Sape khas Dayak yang dimainkan oleh seniman lokal Alif Fakod, penampilan lagu Tingkilan Kreasi, tari Jepen dari Kutai Kartanegara, tari leway Hemut dari Kutai Timur, serta fashion show rancangan desainer asal Samarinda.

Dalam laporannya, Raihan Fida Nuzband berterima kasih atas dukungan dinas terkait di kabupaten kota dan provinsi untuk memeriahkan acara ini. 

"Salah satu tugas dan fungsi Badan Penghubung Kaltim sebagai wakil pemerintah daerah di Jakarta adalah menfasilitasi, koordinasi promosi dan informasi mengenai Kaltim," kata Raihan Fida Nuzband. 

Sebab itu,  bersama OPD terkait pihaknya berupaya memberikan pelayanan informasi daerah kepada masyarakat luas dan mempromosikan potensi serta peluang investasi daerah dan seni budaya dengan sasaran peningkatan arus kunjungan wisatawan dan investasi ke Kalimantan Timur. 

Selanjutnya Sekda Sri Wahyuni menyebut, acara ini bertujuan untuk mendekatkan Kaltim kepada warga ibu kota negara DKI Jakarta dan masyarakat di luar Kaltim. Terlebih, Kaltim tengah dipersiapkan sebagai ibu kota negara baru bagi Indonesia yang akan menggantikan Jakarta.

“Kaltim Exhibition ini bukan hanya sebagai promosi budaya, pariwisata, dan investasi. Tetapi juga sebagai upaya untuk memberikan informasi kepada orang-orang di luar daerah mengenai IKN Nusantara yang ada di wilayah Kalimantan Timur,” ujarnya.

“Indonesia adalah negara yang luas. Kita harus terus melakukan promosi daerah di mana saja. Bukan hanya kita yang mengadakan kegiatan pameran, tetapi kita juga harus hadir dan berpartisipasi dalam pameran-pameran nasional dan internasional. Semua ini dilakukan dalam misi yang sama, yaitu mempromosikan potensi daerah kita,” terangnya.

Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan agenda Kaltim Exhibition berikutnya akan diselenggarakan di dalam daerah untuk mengangkat jumlah kunjungan ke wilayah Kaltim.

“Tahun depan, kita mungkin dapat mengadakan acara ini di Balikpapan atau Berau agar orang-orang tidak hanya melihat promosi. Tetapi juga dapat mengunjungi langsung Bumi Etam,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Sigit Wibowo menyambut baik dengan digelarnya Kaltim Exhibition 2023 ini sebagai ajang promosi Kaltim.

Menurutnya, dengan adanya kegiatan tersebut, setidaknya dapat menambah wawasan dan informasi mengenai Kaltim melalui adat, seni budaya, keindahan serta kekayaan alamnya.

“Kegiatan ini selain sebagai promosi terhadap seni budaya dan pariwisata Kaltim, namun juga sebagai upaya untuk memberikan informasi kepada masyarakat di luar daerah mengenai IKN di Kaltim,” ujar Sigit.

Ia berharap, melalui ajang tersebut dapat memperkuat ikatan Kaltim dengan daerah-daerah lain di Indonesia, sebagai upaya memajukan industri kreatif dan ekonomi di Kaltim.

Selain menampilkan keindahan seni budaya, Kaltim Exhibition 2023 juga memberikan kesempatan bagi pelaku usaha lokal untuk memperluas jaringan dan mempromosikan produk-produk unggulan daerah.

“Hal ini memberikan peluang bagi pengunjung untuk mendapatkan produk-produk berkualitas tinggi dengan ciri khas lokal,” pungkasnya. (adv/hms8)
TULIS KOMENTAR ANDA
Berita Utama
Database Pertanian, Kunci Ketahanan Pangan Kaltim di Tengah Dinamika IKN
admin 22 November 2024
0
SAMARINDA. Hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) membawa dinamika baru bagi Kalimantan Timur (Kaltim). Salah satunya adalah melonjaknya kebutuhan pangan seiring pertumbuhan pesat jumlah penduduk. Namun, ambisi Kaltim menuju swasembada pangan menghadapi sejumlah tantangan mendasar. Salah satu ironi terbesar adalah penurunan produksi padi di tengah meningkatnya permintaan. Penyebabnya, tak lain adalah maraknya alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan dan area pertambangan. Hingga saat ini, Benua Etam masih bergantung pada suplai pangan dari daerah lain seperti Jawa dan Sulawesi. Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, tak memungkiri bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kaltim masih bertumpu pada sektor sumber daya alam, terutama pertambangan. Namun, ia meyakini bahwa Kaltim memiliki potensi besar untuk mencapai swasembada pangan, mengingat luasnya wilayah yang tersedia. Ananda menyoroti pentingnya pemerintah menyusun database yang komprehensif untuk memetakan potensi wilayah di Kaltim. la menilai, langkah ini menjadi fondasi penting untuk merancang cetak biru ketahanan pangan, terutama sebagai penyangga kebutuhan IKN. "Kita belum punya data konkret soal pertanian di setiap kabupaten/kota. Berapa luas lahannya? Bagaimana kualitas tanahnya, subur atau tidak? Cocoknya ditanami apa? Kalau kita punya database lengkap, saya yakin kita tidak perlu lagi mengandalkan pasokan dari luar. Kita bisa memenuhi kebutuhan pangan sendiri," ungkap Ananda. la menambahkan bahwa sejauh ini, Kutai Kartanegara (Kukar), Paser, dan Penajam Paser Utara (PPU) sudah dikenal sebagai lumbung pangan di Kaltim. Namun, ia meyakini wilayah lain juga memiliki potensi serupa jika dikelola dengan baik. Ananda menekankan perlunya pemetaan menyeluruh dari hulu ke hilir. "Yang paling penting, mulailah dengan database. Setelah itu, pemerintah harus menjadikannya prioritas, dari pusat hingga kabupaten/kota. Selain fokus pada SDA, kita juga harus memastikan ketahanan pangan, terutama untuk kebutuhan kita sendiri," tuturnya. la juga mendorong pemerintah pusat memberikan perhatian lebih pada pengembangan food estate di Kaltim sebagai salah satu solusi strategis. Namun, ia mengingatkan agar kebijakan tersebut tetap berpihak pada kesejahteraan petani lokal. "Jika dilakukan dengan serius, food estate bukan hanya bisa memperkuat swasembada pangan, tapi juga meningkatkan kesejahteraan petani. Jadi, semua pihak harus bergandengan tangan untuk mewujudkan ini," pungkasnya. (adv/hms7)