Seno Aji Ajak Masyarakat Sanga Sanga Untuk Tidak Terprovokasi

16 Februari 2023

Wakil Ketua DPRD Kaltim Seno Aji melaksanakan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan, sebagai upaya perwujudan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
KUKAR. Wakil Ketua DPRD Kaltim Seno Aji mengajak masyarakat Sanga Sanga agar terus mempererat tali persaudaraan sebagai perwujudan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Hal tersebut disampaikan Seno Aji, saat menggelar (Sosialisasi Wawasan Kebangsaan) sosbang di Kecamatan Sanga Sanga Kabupaten Kutai Kartanegara. Sabtu (11/2/2023).

“Marilah kita saling menjaga persatuan bangsa, serta senantiasa menjaga silaturahmi antar tetangga dan warga kampung, saling menguatkan rasa saling peduli dan juga mempererat tali persaudaraan, karena kita bersaudara meski pun tidak sedarah,” pesan Sekretaris DPD Partai Gerindra Kaltim itu.

Politisi Gerindra Kaltim itu, persaudaraan harus diperkuat dalam kerangka kebangsaan, meski berbeda-beda suku, agama, ras namun bisa hidup berdampingan dengan rukun dan terhindar dari perselisihan. “Kini  masyarakat rentan  dipecah belah akibat fenomena  kebebasan informasi, di mana kebebasan berpendapat seringkali tidak memiliki koridor yang tepat,”jelasnya.

Kata Seno Aji, masyarakat mesti bijak dalam menyaring informasi yang memicu terjadinya  pertikaian antar warga, tak ada salahnya sebelum menyimpulkan sesuatu, dirembukkan dulu secara musyawarah, karena tak jarang terkadang rentan terhadap kesalahpahaman atau mis komunikasi.

Oleh karena itu, masyarakat harus berpegang teguh pada empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. “Kepada seluruh masyarakat  Kecamatan Sanga Sanga harus bersyukur bahwa Indonesia merupakan negara aman dan yang terbaik, maka teruslah untuk tetap menjaga keutuhan ini guna keamanan dan ketenangan kita dalam beraktifitas apalagi pemerintah pusat telah menetapkan Kaltim sebagai Ibu Kota Nusantara,” pungkasnya. (adv/hms7)
TULIS KOMENTAR ANDA
Berita Utama
Database Pertanian, Kunci Ketahanan Pangan Kaltim di Tengah Dinamika IKN
admin 22 November 2024
0
SAMARINDA. Hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) membawa dinamika baru bagi Kalimantan Timur (Kaltim). Salah satunya adalah melonjaknya kebutuhan pangan seiring pertumbuhan pesat jumlah penduduk. Namun, ambisi Kaltim menuju swasembada pangan menghadapi sejumlah tantangan mendasar. Salah satu ironi terbesar adalah penurunan produksi padi di tengah meningkatnya permintaan. Penyebabnya, tak lain adalah maraknya alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan dan area pertambangan. Hingga saat ini, Benua Etam masih bergantung pada suplai pangan dari daerah lain seperti Jawa dan Sulawesi. Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, tak memungkiri bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kaltim masih bertumpu pada sektor sumber daya alam, terutama pertambangan. Namun, ia meyakini bahwa Kaltim memiliki potensi besar untuk mencapai swasembada pangan, mengingat luasnya wilayah yang tersedia. Ananda menyoroti pentingnya pemerintah menyusun database yang komprehensif untuk memetakan potensi wilayah di Kaltim. la menilai, langkah ini menjadi fondasi penting untuk merancang cetak biru ketahanan pangan, terutama sebagai penyangga kebutuhan IKN. "Kita belum punya data konkret soal pertanian di setiap kabupaten/kota. Berapa luas lahannya? Bagaimana kualitas tanahnya, subur atau tidak? Cocoknya ditanami apa? Kalau kita punya database lengkap, saya yakin kita tidak perlu lagi mengandalkan pasokan dari luar. Kita bisa memenuhi kebutuhan pangan sendiri," ungkap Ananda. la menambahkan bahwa sejauh ini, Kutai Kartanegara (Kukar), Paser, dan Penajam Paser Utara (PPU) sudah dikenal sebagai lumbung pangan di Kaltim. Namun, ia meyakini wilayah lain juga memiliki potensi serupa jika dikelola dengan baik. Ananda menekankan perlunya pemetaan menyeluruh dari hulu ke hilir. "Yang paling penting, mulailah dengan database. Setelah itu, pemerintah harus menjadikannya prioritas, dari pusat hingga kabupaten/kota. Selain fokus pada SDA, kita juga harus memastikan ketahanan pangan, terutama untuk kebutuhan kita sendiri," tuturnya. la juga mendorong pemerintah pusat memberikan perhatian lebih pada pengembangan food estate di Kaltim sebagai salah satu solusi strategis. Namun, ia mengingatkan agar kebijakan tersebut tetap berpihak pada kesejahteraan petani lokal. "Jika dilakukan dengan serius, food estate bukan hanya bisa memperkuat swasembada pangan, tapi juga meningkatkan kesejahteraan petani. Jadi, semua pihak harus bergandengan tangan untuk mewujudkan ini," pungkasnya. (adv/hms7)