Sapto Setyo Pramono hadiri Upacara Penetapan Komponen Cadangan Gelombang II TA 2024

20 November 2024

Anggota DPRD Kaltim Sapto Setyo Pramono hadiri Upacara Penetapan Komponen Cadangan Gelombang II TA 2024, Rabu (20/11/2024).
BALIKPAPAN. Mewakili Ketua DPRD Kaltim, Anggota DPRD Kaltim Sapto Setyo Pramono menghadiri Upacara Penetapan Komponen Cadangan (Komcad) Matra Darat Gelombang II Tahun 2024, di Lapangan Merdeka, Balikpapan, Rabu (20/11/2024)

Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Panglima Kodam VI/Mulawarman, Mayjen TNI Tri Budi Utomo, dan membacakan sambutan tertulis Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Purn) H Prabowo Subianto.

Disampaikan Sapto, Komcad adalah bagian dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang terdiri dari matra darat, laut, dan udara. Komcad dapat digerakkan oleh Presiden pada saat perang atau keadaan darurat nasional, dengan izin Dewan Perwakilan Rakyat. “Ini adalah momen penting yang menandai langkah awal saudara-saudara sebagai bagian dari komponen cadangan pertahanan negara, ini merupakan salah satu bentuk nyata dari upaya bela negara yang telah saudara laksanakan,” sebutnya.

Ia menyebutkan, ini merupakan kewajiban bela negara bukan hanya merupakan tanggung jawab Kementerian Pertahanan semata, tetapi juga menjadi tanggung jawab komponen bangsa.

Pangdam VI/Mulawarman juga menyampaikan sebanyak 500 prajurit yang mengikuti Latsarmil gelombang 2 ini, adapun jumlah personel yang mengikuti latihan dasar militer komponen cadangan ini yaitu sebanyak 500 orang, totalnya yang mana 67 orang dari Kalsel, dan 433 orang dari Kaltim dan Kaltara.

Kemudian Sapto juga menyampaikan, Bahwa bela negara ini Kalau bisa dijawibkan karna dengan jiwa nasionalisme maka untuk kesiapsiagaan kita tuh lebih dini, Karna dunia ini tidak dalam kondisi baik baik saja. 

menurutnya, ini kegiatan sangat bagus, Pokonya ini harus di Wanmil kan pemerintah, artinya DPRD segera menyetujui, dan kita nama DPRD harus selalu mendukung kegiatan ini,” ujar sapto usai di wawancarai selesai acara 

”Semoga Pemerintahan Bapak Presiden kita Prabowo beserta DPR RI segera membuat dan mengesahkan UU Wamil, karena kondisi dunia sekarang tidak baik baik saja,” harap Sapto. 

Lebih lanjut, Ia juga menjelaskan, para Prajurit Komcad nantinya akan juga akan dilibatkan pada pertahanan negara.

“Sesuai dengan UU No 23 Tahun 2019 tentang pengolahan sumber daya pertahanan negara (UU PSDN), Komcad disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi, guna memperbesar dan memperkuat kekuatan dan kemampuan komponen utama dalam menghadapi ancaman Militer dan ancaman Hibrida,” tutupnya.

Turut hadir juga dalam Upacara ini diantaranya mewakili Gubernur Kaltim Staf Ahli Gubenur bidang Polhukkam AAF Sembiring. Kapolda Kaltim Nanang dan Forkopimda yang hadir.(hms10)
TULIS KOMENTAR ANDA
Berita Utama
Database Pertanian, Kunci Ketahanan Pangan Kaltim di Tengah Dinamika IKN
admin 22 November 2024
0
SAMARINDA. Hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) membawa dinamika baru bagi Kalimantan Timur (Kaltim). Salah satunya adalah melonjaknya kebutuhan pangan seiring pertumbuhan pesat jumlah penduduk. Namun, ambisi Kaltim menuju swasembada pangan menghadapi sejumlah tantangan mendasar. Salah satu ironi terbesar adalah penurunan produksi padi di tengah meningkatnya permintaan. Penyebabnya, tak lain adalah maraknya alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan dan area pertambangan. Hingga saat ini, Benua Etam masih bergantung pada suplai pangan dari daerah lain seperti Jawa dan Sulawesi. Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, tak memungkiri bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kaltim masih bertumpu pada sektor sumber daya alam, terutama pertambangan. Namun, ia meyakini bahwa Kaltim memiliki potensi besar untuk mencapai swasembada pangan, mengingat luasnya wilayah yang tersedia. Ananda menyoroti pentingnya pemerintah menyusun database yang komprehensif untuk memetakan potensi wilayah di Kaltim. la menilai, langkah ini menjadi fondasi penting untuk merancang cetak biru ketahanan pangan, terutama sebagai penyangga kebutuhan IKN. "Kita belum punya data konkret soal pertanian di setiap kabupaten/kota. Berapa luas lahannya? Bagaimana kualitas tanahnya, subur atau tidak? Cocoknya ditanami apa? Kalau kita punya database lengkap, saya yakin kita tidak perlu lagi mengandalkan pasokan dari luar. Kita bisa memenuhi kebutuhan pangan sendiri," ungkap Ananda. la menambahkan bahwa sejauh ini, Kutai Kartanegara (Kukar), Paser, dan Penajam Paser Utara (PPU) sudah dikenal sebagai lumbung pangan di Kaltim. Namun, ia meyakini wilayah lain juga memiliki potensi serupa jika dikelola dengan baik. Ananda menekankan perlunya pemetaan menyeluruh dari hulu ke hilir. "Yang paling penting, mulailah dengan database. Setelah itu, pemerintah harus menjadikannya prioritas, dari pusat hingga kabupaten/kota. Selain fokus pada SDA, kita juga harus memastikan ketahanan pangan, terutama untuk kebutuhan kita sendiri," tuturnya. la juga mendorong pemerintah pusat memberikan perhatian lebih pada pengembangan food estate di Kaltim sebagai salah satu solusi strategis. Namun, ia mengingatkan agar kebijakan tersebut tetap berpihak pada kesejahteraan petani lokal. "Jika dilakukan dengan serius, food estate bukan hanya bisa memperkuat swasembada pangan, tapi juga meningkatkan kesejahteraan petani. Jadi, semua pihak harus bergandengan tangan untuk mewujudkan ini," pungkasnya. (adv/hms7)