Kawal Akselerasi Infrastruktur Pesisir, DPRD Kaltim Dampingi Gubernur dan Wagub Tinjau Rekonstruksi Jalan Talisayan–Tanjung Redeb

Selasa, 15 Juli 2025 36
Anggota DPRD Kaltim Apansyah, Husin Djufrie, dan Syarifatul Sya’diah mendampingi Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud serta Wakil Gubernur Seno Aji meninjau proyek rekonstruksi Jalan Talisayan–Tanjung Redeb di Kabupaten Berau, Selasa (15/7/2025)
BERAU — DPRD Kalimantan Timur menunjukkan komitmen nyata dalam pengawasan pembangunan infrastruktur strategis dengan turut mendampingi kunjungan kerja Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji ke proyek rekonstruksi jalan Talisayan–Tanjung Redeb, Selasa (15/7/2025).

Tiga anggota DPRD Kaltim, yakni Apansyah, Husin Djufrie, dan Syarifatul Sya’diah, hadir langsung dalam peninjauan tersebut. Mereka menyampaikan dukungan terhadap percepatan pembangunan jalan sepanjang 151 kilometer yang menjadi jalur utama penghubung antara wilayah pesisir dan pusat Kabupaten Berau.

“Keberadaan kami di sini bukan hanya sebagai bentuk pengawasan, tetapi juga wujud komitmen legislatif untuk memastikan pembangunan ini memberikan dampak nyata bagi masyarakat Berau,” ungkap Apansyah.

Politisi Golkar ini menekankan bahwa penguatan konektivitas wilayah pesisir adalah kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan, Senada, Husin Djufrie menyoroti pentingnya sinergi antara eksekutif dan legislatif dalam mewujudkan infrastruktur yang inklusif dan berkeadilan.

“Sinergi antara eksekutif dan legislatif bukan hanya penting, tapi menjadi fondasi utama dalam menghadirkan infrastruktur yang layak bagi seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.

Kunjungan ini juga mencerminkan sinergitas antara pemprov dan DPRD Kaltim dalam mendukung visi pembangunan berkelanjutan, di mana konektivitas wilayah menjadi fondasi utama dalam pengembangan sektor ekonomi, pendidikan, dan pariwisata.

Kehadiran anggota DPRD dalam kegiatan ini sekaligus menegaskan pentingnya fungsi pengawasan, aspirasi, dan sinergi kelembagaan demi tercapainya pembangunan yang transparan dan berdampak langsung bagi masyarakat. (hms6)
TULIS KOMENTAR ANDA
DPRD Kaltim Hadiri Upacara Adat Kenyau–Kuangkai, Wujud Cinta Budaya di Kutai Barat
Berita Utama 18 Oktober 2025
0
KUTAI BARAT — Dalam suasana penuh haru dan penghormatan, prosesi adat Kenyau–Kuangkai digelar di Kampung Jengan Danum, Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat. Upacara ini menjadi simbol penghormatan terakhir bagi tokoh adat yang telah wafat yakni Alm. Bapak Missianus D, SH, sekaligus pengingat akan pentingnya menjaga warisan budaya Dayak Benuaq dan Tunjung.   DPRD Provinsi Kalimantan Timur turut hadir dalam prosesi sakral ini, dipimpin oleh Ketua Komisi II, Sabaruddin Panrecalle, bersama jajaran Komisi II dan III DPRD Kaltim, Sabtu (18/10/2025). Kehadiran mereka didampingi unsur Pemerintah Kabupaten Kutai Barat, tokoh adat, kepala kampung, serta masyarakat setempat.   Saat hadir langsung, Sabaruddin menyampaikan rasa duka dan penghormatan mendalam atas kepergian almarhum, yang dikenal sebagai sosok bijak dan penjaga nilai-nilai adat.   “Beliau bukan hanya kepala keluarga, tetapi juga panutan yang mengabdikan hidupnya untuk masyarakat Dayak. Nilai-nilai luhur yang beliau wariskan hendaknya terus dijaga oleh generasi penerus,” ucap Sabaruddin.   Ia juga mengapresiasi seluruh pihak yang telah menjaga kelestarian adat dan budaya lokal, seraya mengajak masyarakat untuk terus merawat tradisi sebagai bagian dari jati diri daerah.   “Upacara ini bukan sekadar mengenang, tetapi juga menjadi momen bersyukur atas jejak kebaikan yang telah ditinggalkan. Semoga keluarga diberi kekuatan, dan kita semua senantiasa dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa,” tutupnya.   Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Yonavia, yang juga merupakan putri almarhum, menyampaikan bahwa prosesi ini adalah bentuk cinta dan penghargaan keluarga terhadap nilai-nilai yang telah ditanamkan sang ayah.   “Bapak sangat mencintai adat istiadat kami. Sejak kecil, kami diajarkan untuk menjaga dan meneruskan tradisi ini. Upacara ini adalah wujud kasih kami kepada beliau,” ungkap Yonavia.   Upacara Kenyau–Kuangkai yang telah berlangsung sejak 6 Oktober lalu, mencapai puncaknya dengan pemotongan kerbau pertama, sebagai simbol penghormatan kepada roh leluhur. Serangkaian ritual lanjutan akan digelar sebagai bagian dari perjalanan spiritual keluarga dan masyarakat.   DPRD Kaltim terus berkomitmen mendukung pelestarian budaya sebagai bagian dari pembangunan karakter dan kekuatan sosial masyarakat. Tradisi seperti Kenyau–Kuangkai adalah cermin kebijaksanaan lokal yang patut dijaga bersama.(hms9)