Dorong Reformasi Olahraga di Kaltim, Rapat Kerja Komisi IV DPRD Kaltim dan Dispora Kaltim

Senin, 25 Agustus 2025 34
Komisi IV DPRD Kalimantan Timur
SAMARINDA — Komisi IV DPRD Kalimantan Timur menegaskan komitmennya dalam mendorong pembenahan menyeluruh terhadap sistem pembinaan olahraga daerah. Hal ini disampaikan dalam rapat kerja bersama Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, Senin (25/8/2025), di Gedung E Lantai I Kantor DPRD Kaltim. Rapat dipimpin Ketua Komisi IV Baba dan Sekretaris Komisi IV M Darlis Pattalongi, serta dihadiri anggota Hartono Basuki, Agus Aras, Fadly Imawan, dan Damayanti. Dalam forum tersebut, Komisi IV menyoroti sejumlah isu krusial yang dinilai menghambat kemajuan prestasi olahraga di Kaltim, mulai dari minimnya regenerasi atlet disabilitas, hingga keterbatasan sarana prasarana pendukung.

Sekretaris Komisi IV, Darlis Pattalongi, menyoroti lemahnya perhatian terhadap atlet disabilitas. Ia mendukung Dispora segera menyediakan fasilitas yang inklusif dan memadai, khususnya di Stadion Palaran, Samarinda.

“Kalau kita bicara inklusi, maka fasilitas harus bicara kenyataan. Atlet disabilitas juga miliki kesamaan hak,” tegas Darlis.

Komisi IV juga mengapresiasi rencana Dispora menyusun buku indeks partisipasi olahraga tahun 2025. Namun, mereka menekankan agar data tersebut tidak berhenti di atas meja, melainkan menjadi dasar kebijakan yang menyentuh kebutuhan riil di daerah. Ketua Komisi IV, Baba, menambahkan, “Kita ingin data itu bicara. Jangan hanya jadi laporan tahunan. Harus ada tindak lanjut konkret, termasuk soal sarana dan pembinaan.” Terkait program “Sport Sain” yang meniru pendekatan Korea dalam mendeteksi bakat atlet, Komisi IV mendukung penuh inovasi tersebut, dengan catatan harus melibatkan pelatih lokal dan lembaga pendidikan agar tidak sekadar menjadi proyek teknologi.

Komisi IV menyoroti pengelolaan SKOI yang saat ini berada di bawah Disdikbud. Mereka menilai pembinaan olahraga seharusnya menjadi domain Dispora agar lebih fokus dan terarah. Hal senada disampaikan, Fadly Imawan yang menyoroti merosotnya prestasi cabang sepak bola di SKOI sebagai alarm bahwa sistem pembinaan perlu evaluasi menyeluruh. Ia mendukung adanya satu mata anggaran khusus untuk olahraga, termasuk dana taktis yang fleksibel.

“Olahraga itu bukan hanya soal latihan. Tanpa event, tanpa dukungan anggaran, atlet kita akan kehilangan semangat dan arah,” kata Fadly.(hms4)
TULIS KOMENTAR ANDA
Sekretaris Komisi IV M.Darlis Pattalongi Hadiri Upacara Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2025, Tekankan Peningkatan Kompetensi dan Kesejahteraan Guru
Berita Utama 25 November 2025
0
SAMARINDA - Sekretaris Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, M Darlis Pattalongi, menghadiri Upacara Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2025 yang digelar di halaman Kantor Gubernur Kaltim, Samarinda, Selasa (25/11).   Hadir mewakili Ketua DPRD Kaltim, Darlis menegaskan bahwa momentum HGN harus menjadi ruang refleksi bersama untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas guru sebagai tenaga pendidik. Menurutnya, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut guru untuk terus beradaptasi dan meningkatkan kualitas diri.   Selain itu, ia menekankan pentingnya kesejahteraan guru sebagai faktor pendukung utama dalam menjalankan tugas. “Kesejahteraan yang dimaksud bukan hanya soal materi, tetapi juga pemenuhan fasilitas dan daya dukung agar guru dapat melaksanakan fungsinya secara maksimal. Guru yang hebat tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter peserta didik sehingga lahir generasi yang cerdas secara intelektual sekaligus beradab dalam perilaku,” ujarnya.   Darlis juga menyoroti persoalan kekurangan tenaga pendidik di tingkat SMA, SMK, dan SLB di Kaltim. Menurutnya, masalah ini tidak hanya terjadi di daerah pedesaan, tetapi juga di kota besar seperti Samarinda dan Balikpapan. “SMK mempersiapkan lulusan yang siap kerja, tetapi dilemanya adalah kekurangan guru produktif atau guru sesuai bidang keahlian. Saat ini, total kekurangan guru SMK mencapai 2.000 orang, SMA hampir 1.000 orang, dan SLB sekitar 500 orang,” jelasnya.   Untuk mengatasi persoalan tersebut, pihaknya meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim segera melakukan pemetaan kebutuhan guru di setiap sekolah. Langkah ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam pemenuhan tenaga pendidik agar kualitas pendidikan di Kaltim semakin meningkat.  (hms4)