Upacara Peringatan Hari Pahlawan Ke-78, Hasan : Pengorbanan Pahlawan Masa Lalu Adalah Sumber Inspirasi Berharga

Jumat, 10 November 2023 114
TABUR BUNGA : Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud menaburkan bunga pada salah satu makam pahlawan Kaltim usai mengikuti upacara Peringatan Hari Pahalawan, di Taman Makam Pahlawan (TMP), Samrinda, (10/11)
SAMARINDA. Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Ke-78 Tahun 2023, Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud mengikuti upacara dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kesuma Bangsa, Samarinda, Jumat (10/11/2023).

Upacara dan tabur bunga pada Peringatan Hari Pahlawan Tahun ini dipimpin langsung Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, dengan diikuti jajaran Forkopimda Kaltim, di antaranya Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo, Kapolda Kaltim Irjen Polisi Nanang Avianto, Danrem 091/ASN Brigjen TNI Yudhi Prasetiyo, dan Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni serta asisten dan pimpinan perangkat daerah lingkup Pemprov Kaltim

Mengusung tema Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan, Hasanuddin Mas’ud berharap, semangat dan pengorbanan pahlawan masa lalu adalah sumber inspirasi berharga.

“Semangat Hari Pahlawan tidak hanya dirayakan setahun sekali, tetapi dapat menjadi pijakan dalam tindakan sehari-hari. Setiap tindakan kita, setiap keputusan atau kebijakan yang dibuat sudah sepatutnya menjadi bagian dari langkah mengobarkan semangat pahlawan dalam membangun ekonomi nusantara, mewujudkan Indonesia menjadi lebih Sejahtera,” terang Hasan, sapaan akrabnya.

Pemerintah kata dia, tentu tak dapat bekerja sendiri. Diperlukan dukungan dan peran serta aktif dari berbagai elemen masyarakat. Seperti, dunia usaha dapat memberikan lapangan kerja dan pemberdayaan ekonomi kepada masyarakat miskin. Media massa dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pendidikan.

“Untuk itu, mari sama-sama kita pupuk rasa kebersamaan dan gotong royong seperti yang diajarkan para pahlawan. Tingkatkan perekonomian, prioritaskan pendidikan, dan ulurkan tangan kepada sesama yang membutuhkan. Dengan demikian, kita telah ikut mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera, adil, dan makmur sesuai cita-cita para pahlawan kemerdekaan,” sebut Politis Golkar ini.

Senada, Pj Gubernur Akmal Malik mengungkapkan memaknai Hari Pahlawan, sudah sepatutnya bangsa Indonesia menghormati jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur, kemudian mencoba menstransformasi dalam konteks kekininan.

Karena menurut dia, pahlawan sekarang berbeda dengan dahulu. Jika dahulu perjuangannya menggunakan senjata, melepaskan diri dari penjajah. Sekarang merdeka dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi bangsa ini, seperti kemiskinan, kebodohan, ketertinggalan dan permasalahan lainnya yang masih banyak.

“Jadi perjuangan kita sekarang adalah tetap mengadopsi semangat-semangat para pahlawan terdahulu. Sekarang mari kita berkorban untuk kesejahteraan anak bangsa, untuk menyelesaikan persoalan stunting, mengatasi persoalan kemiskinan ekstrem, inflasi. Terpenting adalah mari kita berkorban menjaga keamanan dan ketertiban agar kita bisa membangun dengan baik dan menyelenggarakan pemerintahan yang baik,” ungkap Akmal Malik.

Ia juga menyebutkan, saat sekarang semua orang bisa menjadi pahlawan, tentunya dalam konteks dan bidang masing-masing. “Semua sekarang bisa jadi pahlawan. Wartawan bisa menjadi pahlawan, pedagang bisa menjadi pahlawan untuk dirinya sendiri dan untuk bangsa ini dalam konteks mereka masing-masing. Jadi konteks pahlawan itu sekarang sudah berubah tidak lagi berjuang memerdekakan tetapi berjuang untuk masyarakat yang sejahtera dan mewujudkan bangsa ini menjadi lebih baik,” tandasnya. (hms6)
TULIS KOMENTAR ANDA
Libatkan Perguruan Tinggi hingga Guru, Pansus Penyelenggaraan Pendidikan Himpun Masukan Ranperda
Berita Utama 22 Agustus 2025
0
BALIKPAPAN. Panitia Khusus (Pansus) Pembahas Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Penyelenggaraan Pendidikan DPRD Provinsi Kalimantan Timur menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan melibatkan 28 perwakilan pemangku kepentingan, mulai dari perguruan tinggi, lembaga penjamin mutu pendidikan, organisasi profesi guru, hingga kepala sekolah di Kalimantan Timur. Rapat dibuka oleh Ketua Pansus, Sarkowi V. Zahry dan dipimpin oleh Wakil Ketua Pansus, Agusriansyah Ridwan. Tujuannya adalah untuk menghimpun masukan substansial dan komprehensif terkait tantangan serta solusi dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kaltim. Sejumlah Anggota Pansus turut hadir, diantaranya, Muhammad Samsun, Darlis Pattalongi, Andi Satya Adi Saputra, Syahariah Mas’ud, Yonavia, Damayanti, Sulasih, dan Abdul Giaz. Dalam diskusi, beberapa isu-isu strategis pendidikan menjadi sorotan. Beberapa poin yang mengemuka antara lain kualitas lulusan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), sertifikasi berbasis kompetensi lokal, peningkatan kesejahteraan guru honorer, serta akses pendidikan di wilayah 3T. Selain itu, Stakeholder juga menyoroti pentingnya penguatan muatan lokal, pembudayaan religius, pendidikan anti-bullying, hingga penyesuaian kebutuhan guru pendamping difabel. Ketua Pansus, Sarkowi V. Zahry, menegaskan bahwa penyusunan Ranperda ini harus dilakukan secara menyeluruh dan responsif terhadap kondisi riil di lapangan. Ia berharap Ranperda ini tidak hanya menjadi formalitas hukum, melainkan menjadi dasar bagi sistem pendidikan yang terbuka, adil, dan relevan dengan perkembangan zaman. “Kami mengundang para pelaku pendidikan untuk menyampaikan pandangan dan pengalaman langsung. Ranperda ini harus menjawab kebutuhan nyata, bukan sekadar formalitas hukum,” tegas Sarkowi. Lebih lanjut, forum ini juga menekankan pentingnya pendidikan yang tidak hanya mengejar nilai akademik, tetapi juga membentuk karakter dan budi pekerti siswa. Politisi Golkar ini menyampaikan bahwa pendidikan di Kaltim harus mampu menanamkan nilai-nilai moral, sosial, dan budaya sejak dini. "Kita tidak ingin anak-anak hanya pintar secara akademik, tapi juga punya sikap, adab, dan karakter yang baik. Pendidikan harus menyentuh hati dan membentuk kepribadian, bukan sekadar angka di rapor," ujarnya. Ranperda ini diharapkan menjadi payung hukum yang mampu menjawab kebutuhan pendidikan secara nyata, tidak hanya meningkatkan kualitas akademik, tetapi juga menyentuh hati dan membentuk kepribadian anak bangsa.(adv/hms9)