Sukmawati Apresiasi Festival Ekonomi Kreatif Paser Jadi Ajang Promosi Potensi Daerah

Sabtu, 17 September 2022 69
Anggota DPRD Kaltim Sukmawati saat menghadiri Festival Ekonomi Kreatif Paser,baru-baru ini
Dalam rangka memperingati Hari Pariwisata Dunia, anggota DPRD Kaltim Sukmawati mengapresiasi kegiatan festival ekonomi kreatif Paser yang berlangsung 17 sampai 28 September 2022

Apresiasi tersebut lantaran event yang terdiri serangkaian acara yang bertempat di kawasan Gentung Temiang ini dinilai memperkenalkan sekaligus memberi wadah UMKM Paser. Khususnya dalam menyambut ibu kota negara (IKN) di Kaltim.

Apresiasi karena terkait Paser menjadi penyangga IKN. Sehingga dengan adanya ekonomi kreatif, mungkin mereka nanti bisa menambah income per kapita para pelaku ekonomi kreatif di Paser. Apalagi nanti kan akan banyak yang datang ke Paser,” ungkap Sukmawati yang hadir saat pembukaan festival, Sabtu (17/9/2022).

“Nah dengan adanya ekonomi kreatif, mudah-mudahan mereka bisa terbantulah ekonominya. Kalau saya sih menilainya di situ,” sambung legislator dari Paser ini.

Karenanya Sukmawati berharap kegiatan semacam ini selalu dilaksanakan. Apalagi festival ini turut diikuti peserta dari luar daerah salah satunya Kalimantan Selatan (Kalsel).

“Saya minta kepada Pemkab Paser agar kegiatan ini bisa dilakukan setiap tahun. Dan ekonomi kreatif di Paser bisa berkembang,” tutup perempuan yang pernah menjabat Camat Tanah Grogot ini.(adv/hms5)
TULIS KOMENTAR ANDA
Sabaruddin Dorong Implementasi Cepat Teknologi Air Anhui di Samarinda
Berita Utama 11 Desember 2025
0
SAMARINDA. Seperti celah jalan keluar yang mulai tampak, pertemuan tindak lanjut kerja sama sister-province antara Kalimantan Timur dan Provinsi Anhui, Tiongkok, membawa angin optimisme baru bagi upaya penanganan banjir di Bumi Etam. Agenda resmi tersebut digelar Selasa (09/12/2025) di Ivory Restaurant, Hotel Mercure Samarinda, dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, dan dihadiri perwakilan Anhui Yajing Rainwater Utilization Technology Co., Ltd. Forum ini menjadi ruang sinkronisasi data serta strategi pemanfaatan teknologi pengelolaan air—mulai dari sistem penangkapan air hujan, drainase modern, hingga pengolahan air terpadu. Para peserta diminta membawa data curah hujan, kondisi drainase, serta peta banjir sebagai basis pembahasan teknis dengan tim dari Anhui. Dari seluruh peserta, sosok yang paling menyoroti urgensi kolaborasi ini adalah Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sabaruddin Panrecalle. Ia menegaskan bahwa pertemuan tersebut bukan hanya acara seremonial, tetapi lanjutan konkret dari kerja sama yang telah ditandatangani sebelumnya antara Kaltim dan Anhui. “Kerja sama sebagai twin sister sudah berjalan. Tinggal bagaimana kita menindaklanjutinya. Pihak Anhui sangat terbuka, bahkan siap berinvestasi khusus untuk penanganan banjir. Teknologi mereka bagus, dan sangat mungkin diterapkan di daerah kita,” ujarnya. Sabaruddin juga menekankan bahwa Samarinda, kota yang paling sering terdampak banjir, harus menjadi prioritas penerapan teknologi air tersebut. Ia menilai pertemuan bersama antara Pemprov Kaltim, Pemkot Samarinda, dan pihak Anhui menjadi langkah penting sebelum membahas model investasi maupun implementasinya. “Kedua daerah harus duduk satu meja. Kita perlu membahas bagaimana teknologi itu dijalankan dan seperti apa pola investasinya. Banjir di Samarinda harus ditangani secara serius. Soal nilai investasi berapa pun, selama untuk menyelesaikan banjir, harus dijalankan dengan baik,” tegasnya. Ia juga memastikan bahwa Komisi II DPRD Kaltim berdiri penuh di belakang upaya kolaborasi ini. “Komisi II sangat mendukung, dan teman-teman DPRD juga tidak ada yang keberatan. Banjir sudah terlalu sering, masyarakat perlu solusi nyata. Dengan teknologi dari Anhui, tentu kami mendukung penuh,” tambahnya. Pertemuan yang dipimpin Wakil Gubernur Kaltim tersebut diharapkan menjadi langkah awal menuju penerapan teknologi pengelolaan air modern di kawasan rawan banjir. Kehadiran Sabaruddin sebagai suara yang paling vokal menegaskan komitmen DPRD Kaltim untuk memastikan kerja sama ini tidak berhenti pada tataran pembahasan, tetapi benar-benar diwujudkan demi kepentingan masyarakat. (hms7)