Sinergi Pengembangan Wisata Pesisir DPRD Kaltim Dukung Optimalisasi Biduk-Biduk sebagai Tourism Belt Unggulan

Selasa, 15 Juli 2025 69
Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud bersama Wakil Gubernur Seno Aji, didampingi Anggota DPRD Kaltim, berpose di tepi Danau Labuan Cermin, Kecamatan Biduk-Biduk, Kabupaten Berau, Selasa (15/7/2025).
BERAU – Kunjungan Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji ke Pulau Kaniungan dan Danau Labuan Cermin di Kecamatan Biduk-Biduk, Selasa (15/7), menjadi momen strategis dalam memperkuat sektor pariwisata pesisir.

Didampingi Anggota DPRD Kaltim Apansyah, Husin Djufrie, dan Syarifatul Sya’diah, serta sejumlah pejabat dan tokoh, kunjungan tersebut membuka babak baru dalam pengembangan destinasi wisata kelas dunia di Kabupaten Berau. Disampaikan, Apansyah, kunjungan orang nomor satu di Benua Etam tersebut sebagai sinyal kuat bahwa Biduk-Biduk memiliki daya tarik wisata kelas dunia yang layak mendapat perhatian lebih besar dari seluruh pemangku kepentingan.

“Labuan Cermin dan Kaniungan bukan hanya destinasi indah, tapi juga simbol potensi ekonomi dan budaya yang harus kita kelola secara berkelanjutan,” kata Apansyah usai bersama-sama mengunjungi kedua destinasi tersebut.

Ia menerangkan, bahwa kawasan Biduk-Biduk memiliki ekosistem wisata yang saling melengkapi, dari danau dua rasa Labuan Cermin, pesona bawah laut Kaniungan, hingga pantai dan hutan tropis yang masih alami.

Kunjungan Gubernur tambah dia, menjadi validasi bahwa kawasan ini siap dikembangkan sebagai tourism belt unggulan Kalimantan Timur. Senada, Koleganya di DPRD Kaltim, Husin Djufrie, menegaskan pentingnya pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu dan berkelanjutan. Menurutnya, wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil memiliki potensi ekonomi yang besar, terutama di sektor pariwisata dan perikanan.

“Jika dikelola dengan baik, sektor-sektor ini bisa mendatangkan pendapatan signifikan bagi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.

Agar seluruh upaya pengembangan wisata dapat berjalan efektif dan berkelanjutan, pria yang akrab disapa Husin ini menekankan pentingnya regulasi yang terstruktur dan jelas guna menjaga kelestarian lingkungan serta mendorong partisipasi aktif masyarakat lokal. Ia menyebut, pengelolaan pariwisata pesisir tidak cukup hanya dengan investasi dan promosi, tetapi harus menyertakan masyarakat sebagai subjek pembangunan.

“Masyarakat lokal harus dilibatkan secara langsung dalam pengelolaan destinasi wisata. Mereka adalah pihak yang paling memahami karakter wilayahnya, sekaligus memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan antara pelestarian alam dan aktivitas ekonomi,” tegas Husin.

DPRD lanjut Husin, mendukung penuh komitmen Pemprov Kaltim yang tertuang dalam RPJMD untuk membenahi infrastruktur wisata, termasuk akses jalan, penginapan, dan fasilitas kebersihan.

“Infrastruktur dasar seperti akses jalan, penginapan yang representatif, dan fasilitas kebersihan harus segera dibenahi. Ini adalah pondasi utama agar wisatawan merasa nyaman dan destinasi kita mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” bebernya.

Karenanya, DPRD Kaltim mendorong strategi promosi yang lebih agresif dan terarah, baik di tingkat nasional maupun internasional. Promosi yang efektif, menurut Husin, harus dikemas dengan narasi lokal yang kuat dan didukung oleh kolaborasi lintas sektor.

“Dengan pendekatan yang terintegrasi antara pembangunan fisik dan penguatan citra destinasi, kita yakin, Biduk-Biduk sebagai destinasi unggulan yang tidak hanya dikenal, tetapi juga dikunjungi secara berkelanjutan,” pungkasnya. (hms6)
TULIS KOMENTAR ANDA
Sabaruddin Dorong Implementasi Cepat Teknologi Air Anhui di Samarinda
Berita Utama 11 Desember 2025
0
SAMARINDA. Seperti celah jalan keluar yang mulai tampak, pertemuan tindak lanjut kerja sama sister-province antara Kalimantan Timur dan Provinsi Anhui, Tiongkok, membawa angin optimisme baru bagi upaya penanganan banjir di Bumi Etam. Agenda resmi tersebut digelar Selasa (09/12/2025) di Ivory Restaurant, Hotel Mercure Samarinda, dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, dan dihadiri perwakilan Anhui Yajing Rainwater Utilization Technology Co., Ltd. Forum ini menjadi ruang sinkronisasi data serta strategi pemanfaatan teknologi pengelolaan air—mulai dari sistem penangkapan air hujan, drainase modern, hingga pengolahan air terpadu. Para peserta diminta membawa data curah hujan, kondisi drainase, serta peta banjir sebagai basis pembahasan teknis dengan tim dari Anhui. Dari seluruh peserta, sosok yang paling menyoroti urgensi kolaborasi ini adalah Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sabaruddin Panrecalle. Ia menegaskan bahwa pertemuan tersebut bukan hanya acara seremonial, tetapi lanjutan konkret dari kerja sama yang telah ditandatangani sebelumnya antara Kaltim dan Anhui. “Kerja sama sebagai twin sister sudah berjalan. Tinggal bagaimana kita menindaklanjutinya. Pihak Anhui sangat terbuka, bahkan siap berinvestasi khusus untuk penanganan banjir. Teknologi mereka bagus, dan sangat mungkin diterapkan di daerah kita,” ujarnya. Sabaruddin juga menekankan bahwa Samarinda, kota yang paling sering terdampak banjir, harus menjadi prioritas penerapan teknologi air tersebut. Ia menilai pertemuan bersama antara Pemprov Kaltim, Pemkot Samarinda, dan pihak Anhui menjadi langkah penting sebelum membahas model investasi maupun implementasinya. “Kedua daerah harus duduk satu meja. Kita perlu membahas bagaimana teknologi itu dijalankan dan seperti apa pola investasinya. Banjir di Samarinda harus ditangani secara serius. Soal nilai investasi berapa pun, selama untuk menyelesaikan banjir, harus dijalankan dengan baik,” tegasnya. Ia juga memastikan bahwa Komisi II DPRD Kaltim berdiri penuh di belakang upaya kolaborasi ini. “Komisi II sangat mendukung, dan teman-teman DPRD juga tidak ada yang keberatan. Banjir sudah terlalu sering, masyarakat perlu solusi nyata. Dengan teknologi dari Anhui, tentu kami mendukung penuh,” tambahnya. Pertemuan yang dipimpin Wakil Gubernur Kaltim tersebut diharapkan menjadi langkah awal menuju penerapan teknologi pengelolaan air modern di kawasan rawan banjir. Kehadiran Sabaruddin sebagai suara yang paling vokal menegaskan komitmen DPRD Kaltim untuk memastikan kerja sama ini tidak berhenti pada tataran pembahasan, tetapi benar-benar diwujudkan demi kepentingan masyarakat. (hms7)