Seno Aji Hadiri Panen Jagung Komposit di Loa Ipuh

5 Agustus 2021

Wakil Ketua DPRD Kaltim Seno Aji hadir dalam panen raya perdana jagung Komposit, pengembangan benih atau bibit sumber hasil inovasi Balitbangtan, hasil kerjasama Komisi IV DPR RI dengan BPTP Kaltim, Selasa (3/8)
SAMARINDA. Ditengah pandemi COVID-19, tak menyurutkan semangat para petani dari Kelompok Tani (Poktan) Suka Makmur, Kelurahan Loa Ipuh Kecamatan Tenggarong, untuk tetap mempertahankan hidup dengan tetap menjaga ketahanan pangan dalam keluarga.

Hal itu diapresiasi Wakil Ketua DPRD Kaltim Seno Aji yang hadir dalam panen raya perdana jagung Komposit, pengembangan benih atau bibit sumber hasil inovasi Balitbangtan, hasil kerjasama Komisi IV DPR RI dengan BPTP Kaltim, yang berlangsung di salah satu lokasi lahan pertanian jagung Poktan Suka Makmur Kelurahan Loa Ipuh Kecamatan Tenggarong Kukar, Selasa (3/8/2021).

"Memang pandemi ini merusak sendi-sendi ekonomi masyarakat, namun kita tidak boleh menyerah, keluarga kita harus tetap makan, tetap sehat, dan ekonomi kerakyatan harus bangkit, terlepas apapun yang dialami bangsa ini," ungkap Politisi Gerindra tersebut.

Seno Aji mengatakan, ada sekitar 9 hektare luasan lahan pertanian jagung di Kukar yang saat ini dikembangkan, hasil kerja sama antara kelompok tani kemudian bapak Budisatrio Djiwandono serta BPTP Kaltim, yang hasilnya cukup luar biasa, dimana kita mulai panen perdana jagung varietas Lamuru yang bisa digunakan sebagai bibit jagung nantinya kedepan.

"Ini adalah satu langkah yang cukup baik untuk masyarakat Kaltim dan Kukar khususnya, ditengah pandemi yang berkepanjangan ini para petani masih bisa menghasilkan sesuatu yang baik dan berguna. Kita berharap kerjasama ini jangan sampai disini tetapi kita juga ingin mengembangkan lagi budidaya jagung sebagai salah satu pusat pengembangan hortikultura, dan sesuai arahan agar masyarakat bisa diberdayakan untuk swasembada pangan untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan," terangnya.

Ia memastikan, kegiatan ini akan ditindaklanjuti kerjasama kedepannya, apakah kita memperluas kebunnya sendiri atau kita menambah mesinnya, karena kita juga berharap tidak hanya sampai hulunya saja tetapi kita juga ingin ke hilirnya, dan ini kita akan lihat BPTP Kaltim sejauh mana kesiapannya dan apa yang bisa kita bantu dari Pemprov Kaltim, tentunya ini juga untuk kesejahteraan masyarakat Kaltim.

Seno menyatakan, bahwa kelompok ini adalah salah satu dari ribuan kelompok tani binaan Gerindra yang bisa survive dan berkembang. Bantuan-bantuan alat pertanian sangat banyak diberikan oleh rekan separatainya Budisatrio Djiwandono, yang merupakan politisi Gerindra dan saat ini sebagai wakil ketua Komisi 4 DPR RI.

Legislator Karang Paci dari Dapil IV Kukar ini mengaku, sudah ribuan bantuan yang diberikan beliau ke petani dan nelayan di Kaltim ini dan Kukar pada khususnya. Bantuan alsintan ataupun bibit dan pupuk adalah bagian yang penting bagi petani dan nelayan untuk kelangsungan usaha mereka. (adv/hms5)

 
TULIS KOMENTAR ANDA
Berita Utama
Database Pertanian, Kunci Ketahanan Pangan Kaltim di Tengah Dinamika IKN
admin 22 November 2024
0
SAMARINDA. Hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) membawa dinamika baru bagi Kalimantan Timur (Kaltim). Salah satunya adalah melonjaknya kebutuhan pangan seiring pertumbuhan pesat jumlah penduduk. Namun, ambisi Kaltim menuju swasembada pangan menghadapi sejumlah tantangan mendasar. Salah satu ironi terbesar adalah penurunan produksi padi di tengah meningkatnya permintaan. Penyebabnya, tak lain adalah maraknya alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan dan area pertambangan. Hingga saat ini, Benua Etam masih bergantung pada suplai pangan dari daerah lain seperti Jawa dan Sulawesi. Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, tak memungkiri bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kaltim masih bertumpu pada sektor sumber daya alam, terutama pertambangan. Namun, ia meyakini bahwa Kaltim memiliki potensi besar untuk mencapai swasembada pangan, mengingat luasnya wilayah yang tersedia. Ananda menyoroti pentingnya pemerintah menyusun database yang komprehensif untuk memetakan potensi wilayah di Kaltim. la menilai, langkah ini menjadi fondasi penting untuk merancang cetak biru ketahanan pangan, terutama sebagai penyangga kebutuhan IKN. "Kita belum punya data konkret soal pertanian di setiap kabupaten/kota. Berapa luas lahannya? Bagaimana kualitas tanahnya, subur atau tidak? Cocoknya ditanami apa? Kalau kita punya database lengkap, saya yakin kita tidak perlu lagi mengandalkan pasokan dari luar. Kita bisa memenuhi kebutuhan pangan sendiri," ungkap Ananda. la menambahkan bahwa sejauh ini, Kutai Kartanegara (Kukar), Paser, dan Penajam Paser Utara (PPU) sudah dikenal sebagai lumbung pangan di Kaltim. Namun, ia meyakini wilayah lain juga memiliki potensi serupa jika dikelola dengan baik. Ananda menekankan perlunya pemetaan menyeluruh dari hulu ke hilir. "Yang paling penting, mulailah dengan database. Setelah itu, pemerintah harus menjadikannya prioritas, dari pusat hingga kabupaten/kota. Selain fokus pada SDA, kita juga harus memastikan ketahanan pangan, terutama untuk kebutuhan kita sendiri," tuturnya. la juga mendorong pemerintah pusat memberikan perhatian lebih pada pengembangan food estate di Kaltim sebagai salah satu solusi strategis. Namun, ia mengingatkan agar kebijakan tersebut tetap berpihak pada kesejahteraan petani lokal. "Jika dilakukan dengan serius, food estate bukan hanya bisa memperkuat swasembada pangan, tapi juga meningkatkan kesejahteraan petani. Jadi, semua pihak harus bergandengan tangan untuk mewujudkan ini," pungkasnya. (adv/hms7)