Ketua DPRD Kaltim Ikuti Penyaluran Gratispol dan Jospol ke Warga Bontang, Pastikan Program Tepat Sasaran

Sabtu, 12 Juli 2025 34
PENYALURAN BANTUAN : Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud saat meghadiri acara penyerahan program gratispol dan jospol, Sabtu (12/7/2025).
BONTANG — Ketua DPRD Kalimantan Timur, Hasanuddin Mas’ud, kembali menunjukkan komitmen kuatnya terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat Kaltim melalui dukungannya terhadap program Gratispol dan Jospol yang disalurkan kepada warga Kota Bontang, Sabtu (12/7/2025).

Dalam penyerahan simbolis yang berlangsung di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota Bontang, Hasanuddin tampil tidak hanya sebagai tokoh legislatif, tetapi juga sebagai penggerak perubahan yang berpihak kepada hak dasar masyarakat. Ia menyebut program ini sebagai “bantuan nyata agar tidak ada anak-anak di Kaltim yang terhalang untuk menempuh pendidikan.”

Dengan latar belakang alokasi anggaran daerah sebesar Rp2,8 triliun, Hasanuddin menjelaskan bahwa DPRD Kaltim mendukung penuh kebijakan pemerintah provinsi yang mencakup pendidikan dan layanan kesehatan gratis, pembangunan infrastruktur, serta pemberdayaan sosial.

“Langkah ini tidak hanya soal bantuan, tetapi soal bagaimana kita mempersiapkan generasi masa depan Kaltim agar lebih tangguh dan berdaya,” tegasnya.

Ia juga menyoroti bentuk penghargaan lain berupa perjalanan ibadah Umrah dan wisata religi untuk marbot masjid, guru agama, serta penjaga rumah ibadah non-Muslim. Menurutnya, hal ini adalah bentuk pengakuan terhadap kontribusi kelompok sosial yang kerap berada di garis depan pembangunan spiritual masyarakat.

Turut hadir dalam acara tersebut para anggota DPRD Kaltim dari dapil Bontang, Kutai Timur, dan Berau, yaitu Semmy Permata Sari, Syarifatul Sa’diah, Apansyah, dan Arfan, serta jajaran Forkopimda Kaltim dan Kota Bontang dalam agenda rapat terbatas.

Dengan narasi yang kuat dan kepemimpinan yang terlibat langsung di lapangan, Hasanuddin Mas’ud mempertegas peran DPRD Kaltim sebagai mitra strategis dalam mewujudkan masyarakat Kaltim yang maju dan sejahtera.(hms8)
TULIS KOMENTAR ANDA
Dorong Optimalisasi Penempatan Alumni PPG untuk Pemenuhan Kebutuhan Guru
Berita Utama 14 Oktober 2025
0
Samarinda - Komisi IV DPRD Kalimantan Timur menegaskan komitmennya alam mendorong optimalisasi penempatan alumni Pendidikan Profesi Guru (PPG) calon guru gelombang II Tahun 2024 di wilayah Kaltim. Hal ini disampaikan dalam audiensi bersama Ikatan Alumni PPG yang berlangsung di Gedung D lanti III Kantor DPRD Kaltim, Senin (14/10/2025), sebagai bagian dari upaya strategis meningkatkan mutu pendidikan daerah.   Audiensi yang dipimpin langsung Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Darlis Pattalongi didampingi Anggota Komisi IV, Fadly Imawan, ini turut dihadiri Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim Armin, jajaran Disdikbud, PTP Farida, Penelaah Teknis Kebijakan Singgih, serta perwakilan alumni PPG seperti Rahmat Nur, Darin Nabila, Artama Putra, Jeko, Maulana Husin, dan M. Alif.   Darlis Pattalongi menuturkan PPG merupakan bagian dari calon guru yang bersertifikasi dan berstandar guru nasional. Oleh sebab itu, guna mendorong optimalisasi penempatan alumni PPG, pihaknya meminta agar ikatan alumni PPG membangun komunikasi aktif dengan Disdikbud Kaltim sebagai langkah strategis koordinatif.   “Meminta data rinci dari Ikatan Alumni PPG terkait preferensi dan kualifikasi alumni yang siap mengabdi di Kaltim. Kemudian, data tersebut dikoordinasikan kepada Disdikbud Kaltim untuk disinkronkan dan ditindaklanjuti,”terangnya.   Selain itu, Komisi IV juga mendorong Pemprov Kaltim menjadikan alumni PPG sebagai sumber utama pemenuhan tenaga guru melalui jalur meritokrasi atau penghargaan berdasarkan prestasi.   Pada kesempatan itu, Fadly Imawan mengusulkan beberapa langkah strategis yang perlu dikaji bersama, yakni pemetaan kebutuhan guru secara rinci dan berbasis data. Penyaluran alumni PPG berdasarkan kebutuhan wilayah, penguatan regulasi agar PPG dapat melakukan pengabdian pada satuan pendidikan, dan pembukaan kembali jalur PPPK yang mengakomodir alumni PPG.   Ia meminta pemerintah melalui dinas terkait untuk melakukan kajian tentang kebutuhan guru se-Kaltim, guna memberikan kemudahan dalam distribusi guru pada satu pendidikan.   “Sejak lulus PPG, mereka ada yang bekerja sebagai ojek online, mengajar les privat, hingga mengajar di sekolah swasta dan pesatren. Tentu, Sebagian dari profesi itu tidak sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka dapat. Padahal, dengan kemampuan dan kualifikasi mereka sangat diperlukan dalam meningkatkan kualitas SDM di daerah,” terangnya.     Koordinator Alumni PPG Rahmat Nur menyampaikan bahwa sebanyak 241 mahasiswa PPG telah menyatakan preferensi untuk mengabdi di Kalimantan Timur. Namun, tumpang tindih birokrasi  menjadi kendala utama dalam penyaluran tenaga guru. “Kami sudah berkomitmen sejak awal untuk mengabdi di Kaltim, tapi belum ada kejelasan mekanisme penempatan,” ujarnya.   “Tidak sedikit lulusan PPG calon guru yang menganggur karena tidak ada kejelasan seleksi CASN kedepan. Padahal, urgensi pemberdayaan PPG adalah memberdayakan kompetensi yang berdampak pada indeks pembangunan manusia di Kaltim, dan mendapatkan guru yang kualitasnya telah diakui oleh pemerintah pusat melalui program prioritas sekolah rakyat,”tuturnya.   Plt Kadisdikbud Kaltim Armin menyampaikan bahwa sebaran guru di Kaltim saat ini mencapai 11 ribu orang, dengan kebutuhan yang terus berubah akibat mutasi dan pensiun. “ Alumni PPG telah menjadi prioritas dalam rekrutmen PPPK dan siap ditempatkan di wilayah mana pun sesuai kebutuhan,” katanya. (hms4)