Jalur Alternatif Kutim – Berau Disetujui, Aspirasi Warga Diakomodir, Pembangunan Segera Dimulai

Selasa, 26 Agustus 2025 68
Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPRD Kaltim bersama pihak terkait pada Selasa (26/8/2025).
SAMARINDA — Aspirasi masyarakat dua desa di Kecamatan Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur, terkait pembangunan jalan penghubung Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dan Kabupaten Berau akhirnya diakomodir. Pemprov Kaltim melalui Dinas PUPR-PERA menyetujui penggunaan jalur eksisting sebagai trase utama pembangunan jalan, menyusul hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPRD Kaltim bersama pihak terkait pada Selasa (26/8/2025).

Rapat yang digelar di Gedung E DPRD Kaltim itu dihadiri oleh perwakilan Dinas PUPR-PERA Kaltim, Camat Sangkulirang, serta Kepala Desa Tepian Terap dan Pelawan. Sementara, rapat dipimpin oleh Anggota Komisi III Arfan, didampingi Wakil Ketua Komisi III Akhmed Reza Fachlevi dan sejumlah Anggota Komisi III DPRD Kaltim.

Arfan menegaskan bahwa masyarakat sejak awal menolak rencana pembangunan jalur baru yang tidak melintasi permukiman. Mereka meminta agar jalan jembatan Sungai Nibung – Simpang KM 46, Biatan, tetap menggunakan jalur lama yang telah lama menjadi lintasan antar kabupaten.

“Permintaan warga sangat jelas, gunakan jalur eksisting yang sudah ada. Selain menunjang aktivitas ekonomi desa, jalur ini tidak memerlukan pembebasan lahan,” ujar Arfan.

Camat Sangkulirang dan dua kepala desa menyampaikan bahwa pembangunan jalur baru justru berpotensi menghilangkan manfaat langsung bagi warga, karena tidak melewati pusat-pusat permukiman.

Perwakilan Dinas PUPR-PERA Kaltim, Muhran, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan tinjauan lapangan pada 21 Agustus 2025. Hasilnya, jalur eksisting yang diusulkan masyarakat kini masuk dalam proses Detail Engineering Design (DED), dengan penyesuaian teknis berupa pelurusan jalan sepanjang dua hingga tiga kilometer.

“Kami pastikan jalur eksisting yang diminta masyarakat sudah masuk dalam DED. Hanya ada sedikit pemotongan untuk efisiensi trase,” jelas Muhran.

Komisi III DPRD Kaltim menyambut baik keputusan tersebut dan menyampaikan apresiasi atas respons cepat dari pemerintah. Dalam rapat tersebut, Camat Sangkulirang dan para kepala desa juga menyampaikan komitmen masyarakat untuk mendukung penuh pembangunan tanpa tuntutan ganti rugi atas lahan maupun tanaman tumbuh.

“Ini sangat penting. Biasanya proyek terhambat karena klaim ganti rugi. Tapi kali ini, warga sudah menyatakan dukungan penuh tanpa syarat,” tegas Arfan.

Sejumlah anggota Komisi III, termasuk Jahidin, Apansyah, Syarifatul Sya’diah, dan Husin Djufrie, turut menyuarakan dukungan terhadap percepatan pembangunan. Bappeda Kutim melalui Sugiono menambahkan bahwa proyek ini sejalan dengan misi daerah untuk memperkuat konektivitas antarwilayah dan membuka akses ekonomi baru.

“Kami berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi, khususnya Gubernur Kaltim, yang telah mendengarkan aspirasi masyarakat. Dengan keputusan ini, pembangunan jalan Nibung–Pelawan bisa segera dimulai demi kesejahteraan rakyat,” pungkas Arfan.(hms10)
TULIS KOMENTAR ANDA
Yenni Eviliana: Pemuda Harus Terus Bergerak Menjemput Masa Depan
Berita Utama 28 Oktober 2025
0
SAMARINDA. Suasana khidmat menyelimuti Lapangan GOR Serbaguna Gelora Kadrie Oening, Sempaja, Selasa (28/10/2025), saat Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menggelar Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97. Mewakili Ketua DPRD Kaltim, Wakil Ketua DPRD Yenni Eviliana hadir bersama jajaran pemerintah daerah dan para pemuda untuk mengenang semangat persatuan yang telah mengantarkan bangsa menuju kemerdekaan.   Usai upacara, Yenni menegaskan bahwa tema tahun ini, “Pemuda Bergerak”, bukan sekadar slogan, melainkan panggilan nyata bagi generasi muda untuk terus melangkah maju menghadapi tantangan zaman. “Pemuda harus terus bergerak, menjemput masa depan. Dulu para pemuda berjuang untuk persatuan dan cinta tanah air, kini mereka harus berjuang menghadapi perubahan global,” ungkap Yenni.   Ia menilai, semangat yang dulu mempersatukan bangsa melalui Sumpah Pemuda harus diterjemahkan dalam bentuk inovasi dan adaptasi di era digital. Menurutnya, tantangan pemuda masa kini bukan lagi soal kemerdekaan politik, melainkan bagaimana membawa Indonesia keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah menuju negara maju dan berdaya saing tinggi. “Pemuda sekarang harus bisa menangkap peluang dari kemajuan teknologi dan ekonomi. Indonesia harus sejajar dengan negara-negara besar dunia,” tambahnya.   Yenni juga memberikan apresiasi kepada seluruh pemuda yang tetap menunjukkan semangat kebangsaan dan kepedulian sosial di tengah perubahan cepat dunia modern. Ia menegaskan bahwa kekuatan bangsa Indonesia terletak pada persatuan dan kerja nyata generasi mudanya. “Pemuda adalah motor penggerak perubahan. Semangat Sumpah Pemuda harus diwujudkan lewat tindakan nyata dalam membangun daerah dan bangsa,” tegasnya. (adv/hms7)