Harapkan Kejurnas Menjaring Bibit – Bibit Muda Sigit Wibowo Hadiri Kejurnas Menembak Piala Gubernur Kaltim 2022

19 November 2022

Wakil Ketua DPRD Kaltim Sigit Wibowo bersama Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi saat menghadiri acara pembukaan Kejurnas Menembak Piala Gubernur Kaltim 2022, Sabtu (19/11).

BALIKPAPAN. Wakil Ketua DPRD Kaltim Sigit Wibowo menghadiri acara pembukaan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Menembak Piala Gubernur Kaltim 2022 di Lapangan Tembak Perbakin Manggar Balikpapan, Sabtu (19/11).

Kadispora Kaltim Agus Tianur selaku Ketua Panitia melaporkan bahwa kejuaran menembak diikuti sembilanprovinsi yaitu Kalteng, Kalsel, Sulsel, Sulteng, Kaltara, Kaltim ,Maluku, Jatim dan Jateng dengan jumlah atlet sebanyak 511. “Dengan kelas tanding yaitu 10 meter, 25 meter, 27 meter dan 35 meter,” sebutnya.

Selanjutnya, Ketua Umum Perbakin Kaltim Roy Nirwan dalam sambutannya berkeinginan dalam pelaksanaan kejurnas menembak, tidak hanya sukses di pelaksanaan saja, akan tetapi sukses pula dalam prestasi.

“Hari ini ada sembilan, sepuluh provinsi, harapannyakedepan, ada tiga puluh provinsi lebih yang bisa hadir,” ujarnya.

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi dalam sambutannya menyampaikan pesan bahwa apapun yang dilakukan, jangan lupa untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

“Oleh karena itu, lomba menembak pada hari ini, selain menjalin atlet-atlet berprestasi, tetapi lomba ini menjadi silaturahim diantara kita semua dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Hadi Mulyadi yang sekaligus membuka acara.

Kemudian, Sigit Wibowo menyatakan bahwa kegiatan kali ini adalah tindak lanjut dari kegiatan sebelumnya yaitu Awang Farouk Cup namun sekarang di netralkan menjadi Piala Gubernur.

DPRD Kaltim, lanjutnya, menyambut baik atas kegiatan tersebut, karena kejurnas ini menyaring bibit-bibit unggul untuk kejurnas selanjutnya baik nasional maupun internasional. “Jadi, DPRD Provinsi Kalimantan Timur menyambut baik dan tentu saja mendukung kegiatan ini,” ucap politikus PAN ini saat diwawancara usai acara.

“Saya berharap, namanya olahraga menjunjung sportivitas, kemudian tentu saja menghasilkan kejuaraan yang berkualitas. Kalau bisa Kalimantan Timur sebagai tuan rumah mendapatkan mendali yang banyak dan menjaring bibit-bibit muda untuk persiapan kejuaraan yang lainnya,” pungkasnya. 

Tampak hadir dalam acara tersebut, Asisten I Setda Provinsi Kaltim Syirajuddin, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Andi Muhammad Ishak, Walikota Balikpapan Rahmat Mas'ud, Irdam VI Mulawarman Brigjen TNI Bambang Indrayanto, Ketua Umum PB Perbakin Joni Supriyanto, Komandan Satuan Brimob Polda Kaltim, Kepala Dinas Kesehatan dr Jaya Mualimin, Kepala Dispora se-Kaltim, serta dihadiri para peserta atlet tembak. (adv/hms8)

TULIS KOMENTAR ANDA
Berita Utama
Database Pertanian, Kunci Ketahanan Pangan Kaltim di Tengah Dinamika IKN
admin 22 November 2024
0
SAMARINDA. Hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) membawa dinamika baru bagi Kalimantan Timur (Kaltim). Salah satunya adalah melonjaknya kebutuhan pangan seiring pertumbuhan pesat jumlah penduduk. Namun, ambisi Kaltim menuju swasembada pangan menghadapi sejumlah tantangan mendasar. Salah satu ironi terbesar adalah penurunan produksi padi di tengah meningkatnya permintaan. Penyebabnya, tak lain adalah maraknya alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan dan area pertambangan. Hingga saat ini, Benua Etam masih bergantung pada suplai pangan dari daerah lain seperti Jawa dan Sulawesi. Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, tak memungkiri bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kaltim masih bertumpu pada sektor sumber daya alam, terutama pertambangan. Namun, ia meyakini bahwa Kaltim memiliki potensi besar untuk mencapai swasembada pangan, mengingat luasnya wilayah yang tersedia. Ananda menyoroti pentingnya pemerintah menyusun database yang komprehensif untuk memetakan potensi wilayah di Kaltim. la menilai, langkah ini menjadi fondasi penting untuk merancang cetak biru ketahanan pangan, terutama sebagai penyangga kebutuhan IKN. "Kita belum punya data konkret soal pertanian di setiap kabupaten/kota. Berapa luas lahannya? Bagaimana kualitas tanahnya, subur atau tidak? Cocoknya ditanami apa? Kalau kita punya database lengkap, saya yakin kita tidak perlu lagi mengandalkan pasokan dari luar. Kita bisa memenuhi kebutuhan pangan sendiri," ungkap Ananda. la menambahkan bahwa sejauh ini, Kutai Kartanegara (Kukar), Paser, dan Penajam Paser Utara (PPU) sudah dikenal sebagai lumbung pangan di Kaltim. Namun, ia meyakini wilayah lain juga memiliki potensi serupa jika dikelola dengan baik. Ananda menekankan perlunya pemetaan menyeluruh dari hulu ke hilir. "Yang paling penting, mulailah dengan database. Setelah itu, pemerintah harus menjadikannya prioritas, dari pusat hingga kabupaten/kota. Selain fokus pada SDA, kita juga harus memastikan ketahanan pangan, terutama untuk kebutuhan kita sendiri," tuturnya. la juga mendorong pemerintah pusat memberikan perhatian lebih pada pengembangan food estate di Kaltim sebagai salah satu solusi strategis. Namun, ia mengingatkan agar kebijakan tersebut tetap berpihak pada kesejahteraan petani lokal. "Jika dilakukan dengan serius, food estate bukan hanya bisa memperkuat swasembada pangan, tapi juga meningkatkan kesejahteraan petani. Jadi, semua pihak harus bergandengan tangan untuk mewujudkan ini," pungkasnya. (adv/hms7)