Ananda Emira Moeis Minta Pemerintah Serius Perhatikan ISBI Kaltim

Senin, 30 Mei 2022 118
Anggota Komisi IV Ananda Emira Moeis
SAMARINDA – Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Ananda Emira Moeis mendorong agar ISBI Kaltim lebih mendapat perhatian pemerintah. Pasalnya, kata dia, Institut seni budaya di Kaltim sangat dibutuhkan, tidak hanya sebagai pengetahuan tetapi juga untuk tetap menjaga sekaligus melestarikan seni budaya yang dimiliki Bumi Etam.

Sebenarnya, lanjut dia, ISBI Kaltim sudah ada sejak beberapa tahun silam. Namun karena adanya beberapa kendala, ISBI Kaltim akhirnya mengalami “mati suri” hingga saat ini.

“Saya pikir Kaltim sebagai penopang Indonesia bagian Timur loh, begitu ada sekolah bagus di sini, pasti semua datang ke sini. Salah satunya ISBI, kesenian ini harus betul-betul kita perhatikan sampai kegiatan belajar mengajarnya jalan lagi,” ucapnya baru-baru ini.

Terkait permasalahan yang dialami ISBI Kaltim, Komisi IV DPRD Kaltim kata Ananda Emira Moeis, pihaknya akan kembali memanggil pihak ISBI Kaltim untuk mengetahui sejauh mana kondisi ISBI Kaltim saat ini. “Dalam waktu dekat kita akan melakukan pemanggilan. Ini kan kita mau memanggil Dinkes dan Disdikbud juga,” ujarnya.

“Dari kemarin, periode 2,5 tahun awal sampai sekarang kita belum ada memanggil ISBI dan pihak terkait yang pastinya harus dirunut lagi masalah yang sudah selesai apa, yang belum selesai apa.

Nanti kita minta dibuatkan data inventarisir masalahnya, penyelesaian bagaimana. Nanti kita panggil, karena satu-satunya di Kaltim sekolah kesenian,” imbuhnya. (adv/hms7)
TULIS KOMENTAR ANDA
Sinergi Atasi Ketimpangan Pembangunan Desa, DPRD Kaltim Hadiri Rapat Evaluasi Capaian IDM
Berita Utama 3 November 2025
0
TENGGARONG – Upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dalam mengatasi tantangan pembangunan di tingkat desa terus diintensifkan, khususnya terkait akses infrastruktur yang belum merata, ketimpangan layanan dasar, serta peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) desa.  Kondisi ini mendorong Pemprov Kaltim untuk fokus pada intervensi kebijakan yang terarah demi meningkatkan status desa. Sebagai bentuk dukungan dan pengawasan, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kaltim, Fuad Fakhruddin, hadir dalam Rapat Monitoring dan Evaluasi (Monev) Fasilitasi Pembahasan Capaian Status Indeks Desa (IDM) di Provinsi Kaltim Tahun 2025.  Acara yang digagas oleh Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Kaltim ini diselenggarakan di Grand Fatma, Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), pada hari Senin (3/11/2025). Dalam sambutannya, Fuad Fakhruddin menekankan bahwa sinergi legislatif dan eksekutif dalam evaluasi IDM yang mencakup dimensi sosial, ekonomi, dan ekologi sangatlah penting.  Melalui evaluasi ini yang kemudian menurutnya dapat mengukur status kemajuan desa (sangat tertinggal hingga mandiri) dan mengoptimalisasi keakuratan data Indeks Desa sebagai tolok ukur utama. “Kami dari DPRD Kaltim sangat mendukung penuh dan siap bersinergi,” ucap Fuad. Komitmen kolaboratif lintas sektor dan lintas wilayah ini disampaikan Fuad sangat dibutuhkan mengingat pentingnya kolaborasi guna mempercepat transformasi ekonomi-sosial desa. "Kami di legislatif berkomitmen untuk menjadikan data IDM sebagai panduan dalam menyusun kebijakan anggaran. Tidak ada lagi desa yang terabaikan. Peningkatan status desa adalah kunci keberhasilan pembangunan Kaltim secara keseluruhan," tutup Fuad Fakhruddin. Lebih lanjut, diharapkan hasil Monev ini menjadi dasar kuat bagi perencanaan pembangunan desa dalam dokumen strategis daerah. Pada akhirnya, upaya ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Desa, demi mencapai tujuan akhir yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desadan mewujudkan pembangunan yang adil dan berkelanjutan hingga ke pelosok Kaltim. (Hms11)