Abdulloh Hadiri Pembukaan Kejuaraan Internasional Taekwondo di Samarinda, Dukungan Nyata bagi Pembinaan Atlet Muda Kaltim

Kamis, 17 Juli 2025 6
Kehadiran Abdulloh di pembukaan 2nd East Borneo International Taekwondo Championship 2025 di Gor Segiri Samarinda, pada Kamis (17/07), bukan hanya representasi simbolik, tetapi wujud nyata komitmen DPRD Kaltim dalam mengawal pembinaan atlet muda.
SAMARINDA — GOR Segiri Samarinda menjadi saksi semarak pembukaan 2nd East Borneo International Taekwondo Championship 2025, Kamis (17/7), yang dihadiri oleh jajaran pejabat penting, termasuk Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Abdulloh. Kehadiran Abdulloh dalam ajang bergengsi ini menjadi simbol komitmen DPRD Kaltim dalam mendukung pembinaan olahraga, khususnya bela diri taekwondo, di Benua Etam.

Pembukaan kejuaraan ditandai dengan penekanan tombol sirene oleh Letnan Jenderal TNI Richard T.H. Tampubolon selaku Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI), didampingi Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud, Ketua Komisi III DPRD Kaltim Abdulloh, Danrem 091/ASN, dan Wali Kota Samarinda Andi Harun. Momen ini menandai dimulainya kompetisi internasional yang berlangsung selama empat hari, hingga 20 Juli 2025.

Sebanyak 920 atlet dari empat negara Indonesia, Korea Selatan, Malaysia, dan Filipina turut ambil bagian, bersama perwakilan dari 15 provinsi dan 58 klub taekwondo asal Kalimantan Timur. Besarnya jumlah peserta dan antusiasme publik menjadikan event ini salah satu kejuaraan taekwondo paling bergengsi di kawasan timur Indonesia.

Abdulloh menegaskan, bahwa ajang seperti ini bukan sekadar kompetisi, melainkan wadah pembinaan karakter dan mental generasi muda melalui olahraga.

“Kami sangat mendukung kegiatan ini karena taekwondo bukan hanya olahraga, tapi juga wadah pembentukan karakter generasi muda,” ujar Abdulloh.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi, mulai dari Korem 091 ASN, panitia penyelenggara, KONI, hingga pemerintah daerah dan para pembina taekwondo. Ia berharap ajang ini mampu memacu semangat atlet muda Kaltim untuk menorehkan prestasi di tingkat nasional maupun internasional.

Dengan dukungan penuh dan partisipasi yang melibatkan elemen lokal hingga internasional, East Borneo International Taekwondo Championship menjadi lebih dari sekadar kompetisi melainkan wujud nyata kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat ekosistem olahraga di Kalimantan Timur.(adv/hms9/hms4)

 
TULIS KOMENTAR ANDA
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan SPMB 2025/2026, Komisi IV DPRD Kaltim Upayakan Formulasi Penyempurnaan SPMB Lebih Baik
Berita Utama 16 Juli 2025
0
BALIKPAPAN. Pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025/2026 di Kalimantan Timur menjadi sorotan utama dalam agenda monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Baba beserta Anggota Komisi IV Syahariah Mas’ud, Hartono Basuki dan Fuad Fakhruddin, Rabu (16/7/25). Bertandangnya Komisi IV DPRD Kaltim ke Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Provinsi Kalimantan Timur kali ini adalah bagian dari upaya Komisi IV untuk memastikan proses SPMB berjalan optimal, transparan, dan berkeadilan bagi seluruh calon siswa khususnya di wilayah Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara. Evaluasi ini dilakukan mengingat SPMB, yang kini mengusung istilah "domisili" menggantikan "zonasi" dan memiliki beragam jalur seperti afirmasi, prestasi, dan domisili, adalah gerbang awal bagi ribuan calon pelajar untuk menempuh pendidikan di jenjang SMA/SMK di Kaltim. Dalam kunjungannya, Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Baba disambut langsung oleh Plt. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Kaltim Winarno beserta jajaran staf terkait. Pertemuan ini membahas secara mendalam progres, kendala, dan strategi yang diterapkan dalam SPMB tahun ini. "Kunjungan kami hari ini bertujuan untuk memastikan bahwa proses SPMB berjalan transparan, akuntabel, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku," ujar Baba. Diungkapkan Baba, Komisi IV DPRD Kaltim ingin mengetahui bagaimana progress pelaksanaan sistem terbaru yang diterapkan di lapangan, khususnya di wilayah Balikpapan dan Penajam Paser Utara, mengingat kedua daerah ini memiliki dinamika penerimaan siswa yang cukup tinggi. Terkait sistem dan aplikasi SPMB tahun 2025, Baba mengamati bahwa pada tahap awal pelaksanaannya terpantau aman, namun di fase selanjutnya sempat terjadi beberapa kendala yang menyebabkan prosesnya menjadi kurang teratur. "Kami memahami bahwa saat ini permasalahan tersebut masih dalam proses penyelesaian oleh pihak terkait," tambahnya. Komisi IV juga menyoroti persiapan sekolah dalam menampung jumlah siswa baru serta pemerataan akses pendidikan di setiap wilayah. Lebih lanjut, Bapak Baba menyampaikan bahwa Komisi IV DPRD Kaltim akan bersinergi dengan pemerintah daerah dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kaltim untuk memformulasikan sistem SPMB agar menjadi lebih baik lagi. "Salah satu langkah konkret yang akan kami ambil adalah melakukan studi banding ke Disdikbud dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta atau Jawa Timur. Kami ingin menyerap dan mempelajari bagaimana pelaksanaan SPMB di daerah lain yang dianggap berhasil. Harapannya, pengalaman dan praktik terbaik tersebut bisa kami adopsi dan adaptasi untuk terus memperbaiki sistem SPMB di Kalimantan Timur agar lebih baik lagi di masa mendatang," tegasnya. Rencana studi banding tersebut, seyogyanya dapat menjadi dasar bagi Komisi IV DPRD Kaltim untuk merumuskan rekomendasi kebijakan yang konstruktif guna menyempurnakan sistem penerimaan murid baru di Provinsi Kalimantan Timur, demi terciptanya pendidikan yang lebih merata dan berkualitas. (hms11/ca)