Wakil Ketua DPRD Prov. Kaltim, Sigit Wibowo Siap Mendukung Pemilu Yang Aman & Damai

30 Januari 2024

Sigit Wibowo Hadiri Acara acara #DemiIndonesia Cerdas Memilih yang digelar oleh detik.com
BALIKPAPAN. Dalam mendukung pelaksanaan Pemilu yang aman dan damai, Wakil Ketua DPRD Prov. Kaltim, Sigit Wibowo menghadiri acara #DemiIndonesia Cerdas Memilih yang digelar oleh detik.com. acara ini berlangsung di Hotel Novotel Balikpapan.

Hadir pula Pj Gubernur Kalimantan Timur Kaltim, Akmal Malik, Ketua KPU Kaltim Rudiansyah, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data dan Informasi (Koordiv PP Datin) Bawaslu Kota Balikpapan, Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Yusuf Sutejo, Kapok Sahli Kodam VI Mulawarman Brigadir Jenderal TNI Drs. Yuswandi, dan Kepala Diskominfo Kaltim Muhammad Faisal.

Sigit Wibowo mengatakan, telah memberikan apresiasi ke pihak penyelenggara acara yaitu detik.com karena menghadirkan talkshow kepada masyarakat terutama mahasiswa. Dengan menghadirkan mahasiswa dan memberikan literasi-literasi baru menjadikan tingkat kesadaran pemilih pemula lebih meningkat. ”karena pemilih-pemilih pemula ini juga harus paham, jika mereka tidak menggunakan haknya dengan bener bagaimana nasib bangsa kita lima tahun kedepan?,” tuturnya.

Sigit juga berharap bukan hanya KPU, Bawaslu, Polri dan TNI saja yang mengawal pemilu ini, tetapi juga masyarakat bisa ikut serta dalam mengawal pelaksanaan Pemilu 2024. Dia yakin keterlibatan semua stakeholder mampu menciptakan pesta demokrasi yang berjalan aman dan damai. “Intinya demokrasi ini adalah hak kita bersama. Kami sekali lagi mengimbau bersama dengan Ketua KPU (Kaltim), ayo kita sukseskan Pemilu kita dan melalui peningkatan partisipasi pemilih," tegasnya. (adv/hms7)
TULIS KOMENTAR ANDA
Berita Utama
Database Pertanian, Kunci Ketahanan Pangan Kaltim di Tengah Dinamika IKN
admin 22 November 2024
0
SAMARINDA. Hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) membawa dinamika baru bagi Kalimantan Timur (Kaltim). Salah satunya adalah melonjaknya kebutuhan pangan seiring pertumbuhan pesat jumlah penduduk. Namun, ambisi Kaltim menuju swasembada pangan menghadapi sejumlah tantangan mendasar. Salah satu ironi terbesar adalah penurunan produksi padi di tengah meningkatnya permintaan. Penyebabnya, tak lain adalah maraknya alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan dan area pertambangan. Hingga saat ini, Benua Etam masih bergantung pada suplai pangan dari daerah lain seperti Jawa dan Sulawesi. Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, tak memungkiri bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kaltim masih bertumpu pada sektor sumber daya alam, terutama pertambangan. Namun, ia meyakini bahwa Kaltim memiliki potensi besar untuk mencapai swasembada pangan, mengingat luasnya wilayah yang tersedia. Ananda menyoroti pentingnya pemerintah menyusun database yang komprehensif untuk memetakan potensi wilayah di Kaltim. la menilai, langkah ini menjadi fondasi penting untuk merancang cetak biru ketahanan pangan, terutama sebagai penyangga kebutuhan IKN. "Kita belum punya data konkret soal pertanian di setiap kabupaten/kota. Berapa luas lahannya? Bagaimana kualitas tanahnya, subur atau tidak? Cocoknya ditanami apa? Kalau kita punya database lengkap, saya yakin kita tidak perlu lagi mengandalkan pasokan dari luar. Kita bisa memenuhi kebutuhan pangan sendiri," ungkap Ananda. la menambahkan bahwa sejauh ini, Kutai Kartanegara (Kukar), Paser, dan Penajam Paser Utara (PPU) sudah dikenal sebagai lumbung pangan di Kaltim. Namun, ia meyakini wilayah lain juga memiliki potensi serupa jika dikelola dengan baik. Ananda menekankan perlunya pemetaan menyeluruh dari hulu ke hilir. "Yang paling penting, mulailah dengan database. Setelah itu, pemerintah harus menjadikannya prioritas, dari pusat hingga kabupaten/kota. Selain fokus pada SDA, kita juga harus memastikan ketahanan pangan, terutama untuk kebutuhan kita sendiri," tuturnya. la juga mendorong pemerintah pusat memberikan perhatian lebih pada pengembangan food estate di Kaltim sebagai salah satu solusi strategis. Namun, ia mengingatkan agar kebijakan tersebut tetap berpihak pada kesejahteraan petani lokal. "Jika dilakukan dengan serius, food estate bukan hanya bisa memperkuat swasembada pangan, tapi juga meningkatkan kesejahteraan petani. Jadi, semua pihak harus bergandengan tangan untuk mewujudkan ini," pungkasnya. (adv/hms7)