Serukan Kolaborasi Konkret Hadapi Ancaman Perbatasan, DPRD Kaltim Hadiri Forum Sinergitas TNI-Polri dan Pemerintah Daerah

Rabu, 16 Juli 2025 9
Anggota DPRD Kaltim, bersama jajaran Forkopimda menghadiri kegiatan Pengarahan Sinergitas TNI-Polri dan Pemerintah Daerah di Balai Mufakat, Rumah Jabatan Bupati Berau, Rabu (16/7/2025).
BERAU — Dalam rangka memperkuat koordinasi lintas sektor, Anggota DPRD Kaltim Syarifatul Sya’diah, Husin Djufrie, dan Apansyah, menghadiri kegiatan Pengarahan Sinergitas TNI-Polri dan Pemerintah Daerah yang digelar di Balai Mufakat, Rumah Jabatan Bupati Berau, Rabu (16/7/2025). Kegiatan ini turut dihadiri langsung oleh Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, Wakil Gubernur Seno Aji, Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantoro, serta jajaran Forkopimda dan pejabat daerah. Forum ini menjadi ruang strategis untuk menyamakan persepsi antara unsur legislatif, eksekutif, dan aparat keamanan dalam menghadapi tantangan geopolitik dan pembangunan di wilayah perbatasan Kalimantan Timur.

Kabupaten Berau, sebagai gerbang utama wilayah utara Kaltim dan berbatasan langsung dengan perairan internasional, dinilai memiliki posisi vital dalam peta pertahanan dan ekonomi provinsi. Namun, potensi besar ini juga diiringi oleh kerentanan terhadap ancaman lintas batas, penyelundupan, dan gangguan keamanan yang dapat menghambat investasi dan pariwisata.

Anggota DPRD Kaltim, Husin Djufrie, menegaskan bahwa sinergitas antarlembaga bukan sekadar formalitas, melainkan kebutuhan mendesak untuk menciptakan stabilitas yang berkelanjutan.

“Berau bukan sekadar wilayah pinggiran, tapi pintu masuk strategis Kaltim. Tanpa koordinasi yang kuat antara TNI, Polri, pemerintah daerah, dan DPRD, kita berisiko kehilangan kendali atas arah pembangunan dan keamanan,” tegasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya peran legislatif dalam memastikan bahwa kebijakan keamanan tidak hanya bersifat reaktif, tetapi juga proaktif dan berbasis kebutuhan masyarakat. “Kami di DPRD hadir bukan hanya sebagai pengawas, tapi sebagai mitra strategis dalam merumuskan kebijakan yang menjamin rasa aman dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal,” tambahnya.

Forum ini juga menjadi ajang refleksi atas tantangan koordinasi lintas sektor yang kerap terhambat oleh ego sektoral dan tumpang tindih kewenangan. Dalam konteks ini, DPRD Kaltim mendorong agar sinergi tidak berhenti pada level simbolik, tetapi diwujudkan dalam kebijakan terpadu, alokasi anggaran yang responsif, dan pelibatan masyarakat sipil dalam menjaga ketertiban.

Kegiatan ditutup dengan penyerahan cinderamata dan sesi foto bersama, namun lebih dari itu, kehadiran DPRD Kaltim menjadi penanda bahwa stabilitas wilayah strategis seperti Berau membutuhkan komitmen politik, keberanian institusional, dan kemauan bersama untuk melampaui sekat sektoral demi kepentingan rakyat. (hms6)
TULIS KOMENTAR ANDA
Legislator Kaltim Apansyah Apresiasi Kolaborasi Lintas Sektoral untuk Pelestarian Lingkungan
Berita Utama 21 Juli 2025
0
SAMARINDA — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur kembali menegaskan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan melalui kerja sama strategis dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dan Yayasan Laut Biru Kepulauan Derawan (YLBKD). Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman di Ruang Rapat Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kaltim, Senin (21/07/2025). Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud menandatangani nota kesepahaman bersama Direktur YKAN Herlina Hartanto dan Direktur YLBKD Dadang I K Mujiono. Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Apansyah, yang hadir pada kesempatan itu menyampaikan dukungannya atas inisiatif ini sebagai langkah maju dalam mewujudkan pembangunan daerah yang berkelanjutan. Kolaborasi ini penting untuk memastikan pembangunan di Kalimantan Timur tidak mengabaikan aspek lingkungan. Kami di DPRD mendukung penuh upaya ini sebagai bagian dari tanggung jawab menjaga hutan, laut, dan keberlangsungan hidup masyarakat,” ujar Apansyah. Kaltim dikenal sebagai salah satu provinsi dengan kekayaan biodiversitas yang luar biasa, baik di hutan tropis maupun wilayah pesisir seperti Kepulauan Derawan—yang telah diakui sebagai pusat keanekaragaman hayati laut dunia. Perlindungan terhadap kawasan- kawasan ini menjadi bagian penting dalam arah kebijakan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Gubernur Rudy Mas’ud menekankan bahwa pembangunan tidak boleh berjalan di atas pengorbanan lingkungan. Ia menyoroti perlunya sinergi antara pemerintah, lembaga swasta, dan masyarakat sipil sebagai kunci keberhasilan pelestarian. Pembangunan tidak boleh mengorbankan lingkungan. Justru lingkungan harus menjadi fondasi dalam setiap kebijakan. Kolaborasi multipihak seperti ini adalah bagian dari upaya mewujudkan visi Kaltim dalam menyongsong Indonesia Emas 2045,” tegasnya. Kerja sama ini mengusung tiga prinsip utama: pembangunan berkelanjutan, pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab, serta pelibatan aktif masyarakat lokal. Pemprov Kaltim menyatakan akan terus memperluas kemitraan serupa demi menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian alam.(hms9/hms4)