Reza Fachlevi dan Eddy Sunardi Pimpin Komisi IV DPRD Kaltim

Senin, 14 Maret 2022 488
Komisi IV DPRD Kaltim Dipimpin Akhmed Reza Fachlevi didampingi Sekretaris Komisi Eddy Sunardi Darmawan melaksanakan Rapat Internal guna menyelaraskan program kerja, Rabu (9/3)
SAMARINDA. Resmi memimpin Komisi IV DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi baru-baru ini melaksanakan rapat internal bersama anggota Komisi IV.

Didampingi Sekretaris Komisi IV Eddy Sunardi Darmawan yang juga baru terpilih menjadi wakil ketua komisi, rapat sengaja diagendakan guna mengupayakan penyelarasan program kerja. Selain itu membahas sejumlah pekerjaan rumah Komisi IV masih perlu dilanjutkan.

“Tentunya ada beberapa agenda yang berkaitan dengan mitra-mitra Komisi IV seperti seperti Dinas Pendidikan, Kesehatan, Tenaga Kerja dan mitra komisi lainnya. Kita akan terus koordinasikan, akan kita lihat seperti perkembangannya kedepannya,” Ungkap Ketua Komisi IV Akhmed Reza Fachlevi usai melakukan rapat komisi IV perdana dikepimpinannya.

Lebih lanjut, hasil rapat Komisi IV diantaranya pekan depan Senin dan Selasa 14-15 Maret mengagendakan rapat kerja dengan Forum Kepala Sekolah, Dinas Pendidikan Kaltim, Disnakertrans serta beberapa mitra terkait.

Untuk diketahui, Akhmed Reza Fahlevi dan Eddy Sunardi Darmawan masuk perubahan nama-nama baru dalam Alat Kelengkapan DPRD Kaltim pada Rapat Paripurna beberapa waktu lalu. Selain keduanya, Puji Setyowati juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim.

Sementara itu, anggota lain yang bertugas di Komisi IV DPRD Kaltim yaitu Rusman Ya’qub, Abdul Kadir Tappa, Salehuddin, Yenni Eviliana, Sukmawati dan Fitri Maisyaroh. (adv/hms5)
TULIS KOMENTAR ANDA
Komisi IV DPRD Kaltim Dorong Optimalisasi Zakat ASN Melalui Baznas
Berita Utama 23 September 2025
0
Samarinda – Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur menegaskan pentingnya optimalisasi Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) di lingkungan Pemprov Kaltim melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).    Hal ini mengemuka dalam rapat kerja bersama Baznas Provinsi Kaltim, perangkat daerah, RSUD, dan mitra kerja lainnya yang berlangsung di Gedung E Kantor DPRD Kaltim, Selasa (23/09/2025).   Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Muhammad Darlis, menegaskan bahwa pengelolaan ZIS harus dilakukan secara maksimal, tidak hanya dari sisi penghimpunan, tetapi juga pemanfaatannya secara strategis. “Zakat ini harus benar-benar bisa mendukung pembangunan daerah. Pengelolaannya perlu disinergikan dengan program CSR agar manfaatnya lebih luas dan terukur,” ujarnya.   Sementara itu, Anggota Komisi IV, Fadly Imawan, menyampaikan perlunya penguatan regulasi melalui Peraturan Gubernur (Pergub) agar ASN memiliki dasar hukum yang jelas dalam menunaikan zakat penghasilan. “Kami mendorong agar Pergub segera diterbitkan, sehingga pelaksanaan zakat oleh ASN memiliki payung hukum yang kuat,” jelasnya.   Anggota Komisi IV lainnya, Damayanti, turut menekankan pentingnya kontribusi ZIS dalam mendukung program pengentasan kemiskinan. Ia mengusulkan agar Baznas memberikan apresiasi kepada OPD atau pegawai yang konsisten dalam menunaikan ZIS. “Baznas harus hadir untuk masyarakat yang membutuhkan. Reward bagi OPD atau ASN yang aktif berzakat dapat menjadi motivasi positif,” tuturnya.   Dari pihak eksekutif, Asisten I Setda Provinsi Kaltim, Syirajudin, menjelaskan bahwa Pemprov Kaltim telah menerbitkan Surat Edaran sejak tahun 2024 terkait kewajiban zakat bagi ASN dengan penghasilan di atas Rp 6,8 juta.    Ia juga menyampaikan bahwa Ranpergub Zakat saat ini tengah dalam proses harmonisasi dan akan dikonsultasikan ke Kementerian Dalam Negeri. “Baznas juga perlu menjangkau perusahaan swasta yang beroperasi di Kaltim. Dalam Ranpergub, terdapat pasal yang mengatur kewajiban zakat bagi pelaku usaha,” terangnya.   Ketua Baznas Provinsi Kaltim, Ahmad Nabhan, melaporkan bahwa potensi ZIS dari ASN dan P3K di lingkungan Pemprov Kaltim diperkirakan mencapai Rp 12 miliar per tahun. Namun, realisasi saat ini masih belum optimal.   “Zakat terbukti efektif dalam menurunkan angka kemiskinan. Prinsip kami adalah 3A yakni aman secara syar’i, aman secara regulasi, dan aman untuk NKRI. Dana yang masuk saat ini sebesar Rp 15 miliar, dan yang telah disalurkan mencapai Rp 13 miliar,” ungkapnya.   Rapat menyepakati agar pengumpulan zakat ASN di lingkungan Pemprov Kaltim dilakukan secara optimal melalui Baznas. Selain itu, Baznas diminta menyusun peta potensi zakat di setiap OPD dan secara rutin melakukan sosialisasi.    Komisi IV DPRD Kaltim juga mendorong adanya program reward bagi OPD atau lembaga yang berhasil memaksimalkan pengumpulan ZIS. “OPD mitra kerja Komisi IV harus menjadi teladan dalam pengumpulan zakat. Ke depan, reward bisa menjadi pemicu bagi OPD lain untuk lebih serius,” tegas Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Muhammad Darlis, dalam kesimpulan rapat. (adv/hms7)