Peringatan HUT Kaltim Ke-68, DPRD Kaltim Gelar Ramah Tamah

Rabu, 8 Januari 2025 34
RAMAH TAMAH : DPRD Kaltim menggelar acara Ramah Tamah sebagai rangkaian dari acara peringatan HUT Ke-68 Provinsi Kalimantan Timur, Rabu (08/01).
SAMARINDA - DPRD Kaltim menggelar acara Ramah Tamah sebagai rangkaian dari acara peringatan HUT Ke-68 Provinsi Kalimantan Timur, Rabu (08/01).

Digelar di Halaman Belakang Gedung Utama Kantor DPRD Kaltim, acara Ramah Tamah digelar usai Rapat Paripurna Ke-2.

Acara Ramah Tamah digelar sebagai bentuk rasa syukur dan kegembiraan dalam rangka HUT Kaltim Ke-68.

Tampak hadir, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik, Sekdaprov Kaltim Wahyuni, Unsur Forkopimda Kaltim, Kepala OPD Kaltim, serta tamu undangan lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik, Anggota DPRD Kaltim Muhammad Samsun, Sayid Muziburrachman serta Sekdaprov Kaltim Sri Wahyuni berserta Kepala OPD Kaltim dan Anggota DPRD Kaltim Shemmy Permata Sari dan Damayanti turut memeriahkan acara.(hms9)
TULIS KOMENTAR ANDA
Ketua Dan Anggota DPRD Kaltim Ikuti Rapat Konsolidasi, Bahas Persoalan Bendungan Marangkayu
Berita Utama 12 Februari 2025
0
SAMARINDA. Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik memimpin rapat konsolidasi penanganan dan penyelesaian dampak pembangunan Bendungan Marangkayu Kutai Kartanegara, Rabu (12/2). Rapat yang digelar di VIP Room Rumah Jabatan Gubernur Kaltim dihadiri langsung oleh Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud dan Anggota Komisi I DPRD Kaltim Baharuddin Demmu. Selain itu hadir pula Gubernur Kaltim terpilih Rudy Mas’ud, Anggota DPD RI Yulianus Henock Sumual dan Andi Sofyan Hasdam, Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kaltim, PTPN IV Regional V, perangkat daerah Kaltim dan Kukar, dan perangkat desa serta tokoh masyarakat Marangkayu. Pada kesempatan itu, Hasanuddin Mas’ud menegaskan bahwa pembangunan Bendungan Marangkayu senilai 1,17 miliar telah selesai yang berasal dari anggaran APBD dan APBN. “Permasalahan yang timbul adalah saat difungsikan sebenarnya. Begitu difungsikan dialirkan, ada yang tergenang. Hal inilah sebenarnya yang menjadi problem kita, karena ada hak masyarakat pengakuannya dan ada hak dari perusahaan HGU dan ini berproses dalam pengadilan,” jelas Hasanuddin Mas’ud. Sementara, Baharuddin Demmu mengisahkan pada saat menjadi kepala desa sejak tahun 2006 hingga 2009, saat itu dimulai gagasan pembangunan bendungan tersebut. Dan penggagasnya, lanjut Baharuddin Demmu, adalah mantan Anggota DPR RI Yasin Kara dari Fraksi PAN. “Dia reses di rumah masyarakat Marangkayu. Rakyat waktu itu minta bendungan, tapi yang dipikirkan rakyat waktu itu bukan bendungan besar. Mungkin pak Yasin ini mengkomunikasikan dengan teman-teman di Jakarta, tiba-tiba turun DED nya tepat di kilo 7 itu bendungan,” ungkap Baharuddin Demmu. Lain pihak, Akmal Malik mengatakan bahwa peserta rapat konsolidasi sepakat untuk membentuk squad team yang akan menjadi penyelia dalam persoalan bendungan Marangkayu. “Dalam dua hari ini akan kita selesaikan SK nya, dan tentu akan saya laporkan kepada gubernur terpilih,” ujar Akmal Malik. (hms8)