Hasanuddin Mas’ud : Harap Lahir Bibit-Bibit Unggul Dari Turnamen

Sabtu, 2 September 2023 97
TURNAMEN : Hasanuddin Mas’ud hadir langsung pada pembukaan turnamen bulutangkis Piala Ketua DPRD Kaltim, Sabtu (2/9) malam.
BALIKPAPAN. Dalam rangka menjalin silaturahmi dengan pecinta olahraga bulutangkis dan tokoh masyarakat di Kota Balikpapan. Pengurus Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kota Balikpapan menyelenggarakan turnamen bulutangkis se Kota Balikpapan untuk memperebutkan piala Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
 
Pembukaan turnamen yang digelar di Gedung Bulutangkis di Jalan 21 Januari Gang Batu Arang Kelurahan Baru Tengah, Balikpapan Barat, Sabtu (2/9) malam tersebut, dihadiri secara khusus oleh Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud.
 
Hadir dalam turnamen tersebut, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Anton Firmanto, Dandim 0905 Balikpapan Letkol Arm Azhari, Danlanud Dhomber Balikpapan Kolonel Pnb David Ali Hamzah, Ketua Umum PBSI Balikpapan Alwi Al Qadri, segenap tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan peserta dari masyarakat umum.
 
Dalam sambutannya, Hasanuddin Mas’ud mengatakan bahwa turnamen digelar dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun Republik Indonesia yang Ke 78.
 
“Dan Insya Allah kita agendakan setiap tahun. Dan selalu diadakan pertandingan di gedung Aliran Jaya, gedung AJ ini,” sebut Hamas sapaan populernya. 
 
Hamas berharap, dengan adanya pertandingan-pertandingan seperti ini akan melahirkan bibit-bibit unggul yang bisa memperjuangkan nama Kaltim di kancah nasional maupun internasional.
 
“Tentu bukan hanya pialanya atau juaranya yang kita harapakan, tapi kita mengharapkan bibit-bibit yang akan lahir dari turnamen ini,” harapnya.
 
Ia juga mengharapkan agar semua dapat menjunjung sportivitas. “Mudah-mudahan semuanya bahagia, tapi yang penting adalah silaturahim dan kebersamaan dalam rangka persatuan,” ujar politisi partai Golkar ini.
 
Sementara, Rahmad Mas’ud berpesan selama turnamen berlangsung, agar para penonton dapat menjaga ketertiban keamanan dan kebersihan.
 
“Saya pesan ya, adik-adik dan anak-anakku sekalian, tidak boleh mengganggu para pemain yang selama bermain di gedung ini. Kita jaga ketertiban dan yang paling penting adalah jaga kebersihan,” pesannya sekaligus membuka turnamen. (hms8)
TULIS KOMENTAR ANDA
Pendidikan Tak Relevan Jadi Akar Ketimpangan, DPRD Kaltim Dorong Kurikulum Berbasis Lokalitas
Berita Utama 31 Juli 2025
0
SAMARINDA. Ketimpangan pembangunan sumber daya manusia antara pusat dan pinggiran di Kalimantan Timur kembali menjadi sorotan. Sistem pendidikan nasional dinilai belum mampu menyentuh realitas lokal, sehingga gagal menjawab kebutuhan riil masyarakat di daerah kaya sumber daya alam namun tertinggal dari sisi kualitas SDM. Sorotan ini disampaikan Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Agusriansyah Ridwan, yang menilai, pendekatan pendidikan yang masih terlalu sentralistik menjadi penghambat utama. “Selama ini pendekatan pendidikan kita masih terlalu sentralistik, padahal tiap wilayah punya kebutuhan dan kekuatan masing-masing. Ketika pendidikan tidak relevan dengan realitas  lokal, maka pembangunan pun berjalan timpang,” jelasnya. Menurutnya, solusi dari stagnasi kualitas pendidikan di daerah adalah dengan mengembangkan model pembelajaran berbasis karakteristik lokal. Bagi politisi Fraksi PKS ini, kurikulum pendidikan tidak cukup hanya mengikuti standar nasional, tetapi juga harus mampu menyerap nilai-nilai budaya lokal, kebutuhan dunia kerja setempat, serta potensi ekonomi daerah. “Ini bukan semata soal menjaga warisan leluhur, tapi bagaimana menjadikan kearifan lokal sebagai fondasi dalam menyiapkan generasi yang mampu menjawab tantangan pembangunan di wilayahnya sendiri,” ujarnya. Ia menegaskan, pendidikan kontekstual bukan sekadar upaya pelestarian budaya, melainkan langkah strategis agar mencetak lulusan yang adaptif, kompeten, dan siap membangun daerah secara mandiri. Kritik keras juga disampaikan Agusriansyah terhadap pola kebijakan pendidikan nasional yang dianggap terlalu memusatkan peran pemerintah pusat, sementara masyarakat di daerah pinggiran, seperti wilayah pesisir dan pedalaman Kaltim, hanya diposisikan sebagai objek dari program yang bersifat seragam. Sebagai bagian dari Fraksi PKS DPRD Kaltim, Agusriansyah mendorong perlunya kolaborasi konkret antara pemerintah daerah, institusi pendidikan, serta komunitas lokal agar merumuskan arah pendidikan yang lebih adil dan relevan. “Pendidikan harus berangkat dari realitas yang ada. Ketika sistem pendidikan mampu mencerminkan identitas lokal, maka hasilnya tidak hanya mencetak lulusan berkualitas, tetapi juga memperkuat jati diri dan daya saing daerah,” tutupnya. Dengan pendekatan ini, pendidikan tidak hanya menjadi alat mobilitas sosial, tetapi juga instrumen strategis pemerataan pembangunan antar wilayah di Kaltim. (hms7)