DPRD Kaltim Terima Kunjungan Kerja DPRD Kukar, Bahas Pra Rancangan Anggaran APBD 2024 Samarinda

10 Oktober 2023

H. Andrie Asdi selaku Kepala Bagian Fasilitasi Penganggaran dan Pengawasan Sekretariat DPRD Kalimantan Timur saat menerima kunjungan kerja Anggota Badan Anggaran (Banggar), DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara, Selasa (10/10).
 Mewakili Pimpinan DPRD Kaltim, H. Andrie Asdi selaku Kepala Bagian Fasilitasi Penganggaran dan Pengawasan Sekretariat DPRD Kalimantan Timur menerima kunjungan kerja Anggota Badan Anggaran (Banggar), DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara, Selasa (10/10). 

Bertempat di Ruang Rapat Gedung E Lantai 1 DPRD Kaltim, kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka koordinasi dan konsultasi tentang pembahasan pra rancangan anggaran APBD tahun anggaran 2024.

Dalam hal ini Anggota Banggar, DPRD Kukar berharap APBD Provinsi dapat berkontribusi nyata dalam menopang hal-hal yang menjadi perhatian khusus kabupaten/kota termasuk Kutai Kartanegara. Mengingat Kutai Kartanegara memiliki keluasan wilayah yang cukup besar di Benua Etam. 

"Kami sangat berharap APBD Provinsi juga bisa menopang infrastruktur dan lain-lain yang bisa untuk dibantu," ucap Syarifuddin selaku Wakil Ketua Komisi IV Bidang Kesejahteraan Rakyat DPRD Kukar. 

Dalam pembahasan pra rancangan anggaran APBD tahun anggaran 2024. Tak hanya infrastruktur, beberapa hal lainnya seperti peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) hingga penurunan angka stunting dan kesejahteraan juga menjadi poin yang mana bantuan anggaran dari Provinsi sangat diharapkan Syarifuddin beserta jajaran Anggota DPRD Kukar yang hadir. 

"Apa yang disampaikan rekan-rekan hari ini, menjadi catatan kami kedepan. Insyallah segera kami koordinasikan. Mudah-mudahan apa yang menjadi harapan Bapak- Bapak (DPRD Kukar) dapat menjadi nyata," imbuh H. Andrie Asdi, Kepala Bagian Fasilitasi Penganggaran dan Pengawasan Sekretariat DPRD Kaltim.

Sebagai bentuk jalinan silaturahmi yang erat, pertemuan ini kemudian ditutup dengan penyerahan plakat dari DPRD Kaltim kepada DPRD Kukar. Plakat diserahkan oleh H. Andrie Asdi kepada Syarifuddin disaksikan oleh pejabat struktural sekretariat DPRD Kaltim serta jajaran Anggota Banggar DPRD Kukar.
TULIS KOMENTAR ANDA
Berita Utama
Database Pertanian, Kunci Ketahanan Pangan Kaltim di Tengah Dinamika IKN
admin 22 November 2024
0
SAMARINDA. Hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) membawa dinamika baru bagi Kalimantan Timur (Kaltim). Salah satunya adalah melonjaknya kebutuhan pangan seiring pertumbuhan pesat jumlah penduduk. Namun, ambisi Kaltim menuju swasembada pangan menghadapi sejumlah tantangan mendasar. Salah satu ironi terbesar adalah penurunan produksi padi di tengah meningkatnya permintaan. Penyebabnya, tak lain adalah maraknya alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan dan area pertambangan. Hingga saat ini, Benua Etam masih bergantung pada suplai pangan dari daerah lain seperti Jawa dan Sulawesi. Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, tak memungkiri bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kaltim masih bertumpu pada sektor sumber daya alam, terutama pertambangan. Namun, ia meyakini bahwa Kaltim memiliki potensi besar untuk mencapai swasembada pangan, mengingat luasnya wilayah yang tersedia. Ananda menyoroti pentingnya pemerintah menyusun database yang komprehensif untuk memetakan potensi wilayah di Kaltim. la menilai, langkah ini menjadi fondasi penting untuk merancang cetak biru ketahanan pangan, terutama sebagai penyangga kebutuhan IKN. "Kita belum punya data konkret soal pertanian di setiap kabupaten/kota. Berapa luas lahannya? Bagaimana kualitas tanahnya, subur atau tidak? Cocoknya ditanami apa? Kalau kita punya database lengkap, saya yakin kita tidak perlu lagi mengandalkan pasokan dari luar. Kita bisa memenuhi kebutuhan pangan sendiri," ungkap Ananda. la menambahkan bahwa sejauh ini, Kutai Kartanegara (Kukar), Paser, dan Penajam Paser Utara (PPU) sudah dikenal sebagai lumbung pangan di Kaltim. Namun, ia meyakini wilayah lain juga memiliki potensi serupa jika dikelola dengan baik. Ananda menekankan perlunya pemetaan menyeluruh dari hulu ke hilir. "Yang paling penting, mulailah dengan database. Setelah itu, pemerintah harus menjadikannya prioritas, dari pusat hingga kabupaten/kota. Selain fokus pada SDA, kita juga harus memastikan ketahanan pangan, terutama untuk kebutuhan kita sendiri," tuturnya. la juga mendorong pemerintah pusat memberikan perhatian lebih pada pengembangan food estate di Kaltim sebagai salah satu solusi strategis. Namun, ia mengingatkan agar kebijakan tersebut tetap berpihak pada kesejahteraan petani lokal. "Jika dilakukan dengan serius, food estate bukan hanya bisa memperkuat swasembada pangan, tapi juga meningkatkan kesejahteraan petani. Jadi, semua pihak harus bergandengan tangan untuk mewujudkan ini," pungkasnya. (adv/hms7)