Seno Aji Hadiri Gelar TTG VII Tingkat Provinsi Kaltim 2021, Harap UMKM Aplikasikan Teknologi Di Daerah

Senin, 21 Juni 2021 90
Wakil Ketua Seno Aji saat menghadiri acara pembukaan Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) VII tingkat Provinsi Kaltim tahun 2021 di Atrium Plaza Balikpapan, Jum’at (18/6).
BALIKPAPAN. Wakil Ketua DPRD Kaltim Seno Aji menghadiri pembukaan acara Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) VII tingkat Provinsi Kaltim tahun 2021 yang digagas Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim dan dilaksanakan di Atrium Plaza Balikpapan, Jum’at (18/6) lalu.

Dikatakan Syirajudin selaku Kepala DPMPD Kaltim bahwa TTG ini sebagai wadah untuk memasyarakatkan sekalian mempromosikan produk-produk TTG sekaligus menciptakan peluang kemitraan dan kerjasama untuk para stakeholder, pemerintah daerah, pemerintah desa, swasta dan kelompok masyarakat. “Gelaran ini bertujuan memberi rekomendasi kebijakan bagi pemerintah guna mendukung pembangunan berkelanjutan di desa dan sinergitas provinsi dan kabupaten/kota terkait pembangunan desadan program pembinaan masyarakat di Kaltim,” kata Syirajudin.

Dalam acara tersebut, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi menyampaikan sambutannya sekaligus membuka acara. Ia menyampaikan ucapan selamat kepada peserta TTG yang mewakili daerahnya dan terpilih mewakili Kaltim diajang tingkat nasional. “Dari ajang TTG ini, masyarakat mampu berdaya saing, punya nilai tambah serta memiliki keunggulan kreatifitas dan produktivitas untuk menuju keberdayaan dan kemandirian masyarakat,” kata Hadi.

Ia mengatakan, atas nama masyarakat dan pemerintah Kaltim, menyambut baik gelar TTG pada tahun ini dan berharap berlangsung sukses serta memeberikan manfaat. “Khususnya dalam informasi dan wawasan tentang teknologi. Walau ditengah pandemi tetap harus bekerja keras dan terus berkarya dengan tetap menaati protokol kesehatan,” tandasnya.

Selanjutnya, Seno Aji mengatakan, saat ini Kaltim mempunyai unggulan terutama untuk pengembangan teknologi kelapa sawit, dan teknologi dibidang pengelolaan pengembangan sampah. Dan ini akan dilombakan di tingkat provinsi dan pemenangnya akan dilombakan di tingkat nasional. “Kita harap para UMKM ini bisa mengaplikasikan teknologi tersebut di daerah masing-masing,” ucap politisi Partai Gerindra ini saat diwawancara usai acara.

Ia mengatakan, bahwa DPRD Kaltim bekerjasama dengan DPMPD akan terus mendorong hal terkait pengembangan teknologi tersebut. “Dan agar apa yang sudah dihasilkan oleh para pemikir ditingkat provinsi ini, aplikasinya bisa dirasakan oleh masyarakat Kaltim,” pungkasnya. (adv/hms8)
TULIS KOMENTAR ANDA
Libatkan Perguruan Tinggi hingga Guru, Pansus Penyelenggaraan Pendidikan Himpun Masukan Ranperda
Berita Utama 22 Agustus 2025
0
BALIKPAPAN. Panitia Khusus (Pansus) Pembahas Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Penyelenggaraan Pendidikan DPRD Provinsi Kalimantan Timur menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan melibatkan 28 perwakilan pemangku kepentingan, mulai dari perguruan tinggi, lembaga penjamin mutu pendidikan, organisasi profesi guru, hingga kepala sekolah di Kalimantan Timur. Rapat dibuka oleh Ketua Pansus, Sarkowi V. Zahry dan dipimpin oleh Wakil Ketua Pansus, Agusriansyah Ridwan. Tujuannya adalah untuk menghimpun masukan substansial dan komprehensif terkait tantangan serta solusi dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kaltim. Sejumlah Anggota Pansus turut hadir, diantaranya, Muhammad Samsun, Darlis Pattalongi, Andi Satya Adi Saputra, Syahariah Mas’ud, Yonavia, Damayanti, Sulasih, dan Abdul Giaz. Dalam diskusi, beberapa isu-isu strategis pendidikan menjadi sorotan. Beberapa poin yang mengemuka antara lain kualitas lulusan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), sertifikasi berbasis kompetensi lokal, peningkatan kesejahteraan guru honorer, serta akses pendidikan di wilayah 3T. Selain itu, Stakeholder juga menyoroti pentingnya penguatan muatan lokal, pembudayaan religius, pendidikan anti-bullying, hingga penyesuaian kebutuhan guru pendamping difabel. Ketua Pansus, Sarkowi V. Zahry, menegaskan bahwa penyusunan Ranperda ini harus dilakukan secara menyeluruh dan responsif terhadap kondisi riil di lapangan. Ia berharap Ranperda ini tidak hanya menjadi formalitas hukum, melainkan menjadi dasar bagi sistem pendidikan yang terbuka, adil, dan relevan dengan perkembangan zaman. “Kami mengundang para pelaku pendidikan untuk menyampaikan pandangan dan pengalaman langsung. Ranperda ini harus menjawab kebutuhan nyata, bukan sekadar formalitas hukum,” tegas Sarkowi. Lebih lanjut, forum ini juga menekankan pentingnya pendidikan yang tidak hanya mengejar nilai akademik, tetapi juga membentuk karakter dan budi pekerti siswa. Politisi Golkar ini menyampaikan bahwa pendidikan di Kaltim harus mampu menanamkan nilai-nilai moral, sosial, dan budaya sejak dini. "Kita tidak ingin anak-anak hanya pintar secara akademik, tapi juga punya sikap, adab, dan karakter yang baik. Pendidikan harus menyentuh hati dan membentuk kepribadian, bukan sekadar angka di rapor," ujarnya. Ranperda ini diharapkan menjadi payung hukum yang mampu menjawab kebutuhan pendidikan secara nyata, tidak hanya meningkatkan kualitas akademik, tetapi juga menyentuh hati dan membentuk kepribadian anak bangsa.(adv/hms9)