Muhammad Husni Fahruddin Hadiri Pembukaan Erau 2025: Dorong Festival Adat Kutai Jadi Agenda Budaya Provinsi

Minggu, 21 September 2025 47
Para tokoh nasional dan daerah bersatu dalam pembukaan Erau 2025, Minggu (21/9/2025). Kehadiran mereka menegaskan komitmen bersama untuk melestarikan adat Kutai sebagai payung budaya Kalimantan Timur.
TENGGARONG — Festival Erau Adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Tahun 2025 resmi dibuka pada Minggu (21/9/2025), di Stadion Rondong Demang, Tenggarong.

Prosesi sakral pendirian Tiang Ayu dan parade budaya menjadi penanda dimulainya rangkaian adat yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh Kesultanan Kutai Kartanegara. Lebih dari sekadar seremoni, pembukaan ini menjadi simbol penguatan identitas Kutai sebagai bagian tak terpisahkan dari peradaban Kalimantan Timur.

Mewakili Pimpinan DPRD Kaltim, Anggota DPRD Kaltim Muhammad Husni Fahruddin menegaskan bahwa Erau bukan hanya milik Kabupaten Kutai Kartanegara, melainkan warisan budaya seluruh Kalimantan Timur.

“Wilayah Kesultanan Kutai mencakup hampir seluruh kabupaten dan kota di Kaltim, kecuali Berau, Paser, dan sebagian PPU. Maka Erau seharusnya menjadi agenda budaya provinsi, bukan hanya lingkup Kukar,” ujarnya.

Sebagai Anggota DPRD Kaltim, ia berkomitmen untuk mengusulkan agar Erau ke depan diselenggarakan dalam skala yang lebih besar, dengan menghadirkan parade adat Kutai dari
seluruh kabupaten dan kota se Kaltim.

“Kita akan dorong agar Erau menjadi ruang solidaritas nusantara, memperkuat adat Kutaisebagai payung budaya Kalimantan Timur. Pusat kegiatan tetap di Tenggarong, tapi pelaksanaan event bisa menyebar ke daerah lain agar partisipasi semakin luas. Dari sini, kita dorong agar adat kita dikenal secara nasional bahkan internasional,” tegasnya.

Pernyataan tersebut sejalan dengan harapan Menteri Pariwisata RI, Widiyanti PutriWardhana, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga marwah peradaban Nusantara melalui pelestarian tradisi.

“Kesultanan Kutai adalah saksi sejarah kekayaan budaya Indonesia. Festival Erau bukan hanya merawat kenangan masa lalu, tetapi menjadi energi untuk membangun masa depan pariwisata dan ekonomi masyarakat,” ungkapnya.

Widiyanti juga menyebut Kukar sebagai pusat peradaban tertua di Kalimantan Timur yang memiliki potensi besar dalam pengembangan pariwisata budaya. Ia mendorong agar Festival Erau menjadi bagian dari sepuluh event unggulan daerah yang mampu menarik wisatawan domestik dan mancanegara.

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, turut menyampaikan bahwa Erau adalah sarana pemersatu adat, budaya, dan etnis di seluruh wilayah Kaltim. “Erau bukan hanya hiburan, tetapi ruang kebersamaan dan kebanggaan masyarakat Kaltim. Kita harapkan pelaksanaannya berjalan aman, lancar, dan semakin memperkuat identitas daerah,” jelasnya.

Hadir dalam kegiatan ini Sultan Aji Muhammad Arifin bersama permaisuri, Menteri Pariwisata RI Widiyanti Putri Wardhana bersama suami, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud bersama istri, Wakil Gubernur Seno Aji bersama istri, Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantoro bersama istri, serta Muhammad Husni Fahruddin yang mewakili Pimpinan DPRD Kaltim. Turut hadir Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara, unsur Forkopimda Kukar, tokoh adat, dan masyarakat dari berbagai kampung budaya di Tenggarong. (adv/hms6)
TULIS KOMENTAR ANDA
7 Fraksi DPRD Kaltim Sampaikan Pandangan Umum atas Nota Keuangan P-APBD 2025
Berita Utama 23 September 2025
0
Samarinda — DPRD Provinsi Kalimantan Timur menggelar Rapat Paripurna ke-37 Tahun 2025 dengan agenda penyampaian pandangan umum fraksi-fraksi terhadap Nota Penjelasan Keuangan dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025. Rapat berlangsung di Ruang Rapat Utama Gedung DPRD Kaltim, Selasa (23/9).   Rapat dipimpin oleh Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud, didampingi Wakil Ketua Ekti Imanuel, Ananda Emira Moeis, dan Yenni Eviliana. Hadir mewakili Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Wakil Gubernur Seno Aji dan Asisten I Setprov Kaltim M. Syirajudin.   Pandangan umum disampaikan oleh masing-masing juru bicara fraksi, antara lain, Fraksi Golkar Andi Satya Adi Saputra, Fraksi Gerindra Baharuddin Muin, Fraksi PDI Perjuangan Guntur, Fraksi PKB Damayanti, Fraksi PAN–NasDem Abdul Giaz, Fraksi PKS Subandi, dan Fraksi Demokrat–PPP Nuhadi Saputra.     Dalam penyampaiannya, fraksi-fraksi menyoroti sejumlah isu strategis, seperti penurunan pendapatan daerah, peningkatan belanja, efektivitas program prioritas, serta lainnya. Beberapa fraksi juga menekankan pentingnya penguatan sektor seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.   Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud menyampaikan bahwa proses pembahasan perubahan APBD akan berlanjut sesuai mekanisme tata tertib DPRD. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara legislatif dan eksekutif dalam menjaga akuntabilitas anggaran dan memastikan bahwa setiap rupiah yang dialokasikan benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat.   “Kami mengapresiasi pandangan konstruktif dari seluruh fraksi. Ini menunjukkan komitmen bersama dalam mengawal anggaran daerah agar benar-benar berpihak pada kepentingan rakyat,” ujar Hasanuddin. “Setiap masukan yang disampaikan akan menjadi bahan evaluasi penting bagi pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan anggaran yang lebih responsif dan berkeadilan.”   Ia juga menekankan bahwa DPRD Kaltim akan terus menjalankan fungsi pengawasan secara optimal, terutama terhadap program-program prioritas yang menyangkut pelayanan publik.    “Tahapan selanjutnya adalah mendengarkan tanggapan dan jawaban dari Gubernur Kalimantan Timur atas seluruh pandangan fraksi, yang akan disampaikan dalam rapat paripurna berikutnya,” tutup Hasanuddin.(hms)