Ketua DPRD Kaltim Harapkan Program Gratispol Jadi Program Daerah

Senin, 21 April 2025 53
LAUNCHING : Pimpinan dan Anggota DPRD Kaltim ketika menghadiri launching gratispol, Senin (21/4).
SAMARINDA. Launching Program Gratispol oleh Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji tampak dihadiri Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud, Wakil Ketua I DPRD Kaltim Ekti Imanuel, Wakil Ketua II DPRD Kaltim Ananda Emira Moeis, dan Wakil Ketua III DPRD Kaltim Yenni Eviliana.

Kegiatan yang digelar di Plennary Hall GOR Kadrie Oening Sempaja, Senin (21/4) juga turut dihadir sejumlah Anggota DPRD Kaltim diantaranya Sigit Wibowo, Subandi, Guntur, Damayanti, H Baba, Abdul Rahman Agus, Akhmed Reza Fachlevi, La Ode Nasir, Darlis Pattalongi, Semmy Permata Sari, Yonavia, Andi Muhammad Afif Rayhan Harun, Sayid Muziburrachman, Yusuf Mustafa, Syahariah Mas’ud, Syarifatul Sya’diah, Abdulloh, Sapto Setyo Pramono, Budianto Bulang, Syarkowi V Zahry, Apansyah, Abdul Giaz, Muhammad Husni Fahruddin, Fadly Imawan, Baharuddin Muin, Salehuddin,dan Sekretaris DPRD Kaltim Norhayati Usman.

Program Gratispol terdiri dari layanan kesehatan bermutu gratis, biaya admin rumah gratis, seragam sekolah gratis, pendidikan sampai jenjang S3 gratis, wifi desa gratis serta umroh dan ibadah marbot atau penjaga rumah ibadah gratis.

Acara diisi dengan penampilan tari oleh SLB berkolaborasi dengan Taman Budaya, kemudian dilanjutkan dengan  penandatangan kesepakatan Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud bersama 53 perguruan tinggi negeri dan swasta se Kaltim, lanjut penandatangan kesepakatan pelayanan kesehatan gratis dan bermutu bersama BPJS.

Kemudian peluncuran gratis biaya administrasi kepemilikan rumah secara simbolis, penyerahan seragam sekolah dan tas kepada siswa SMP SLB dan penyerahan secara simbolis internet gratis kepada 5 kepala desa.

Pada kesempatan itu, Hasanuddin Mas’ud mengatakan bahwa acara launching gratispol berlangsung meriah. Dan DPRD Kaltim berkomitmen untuk mendukung sepenuhnya terhadap program-program strategis dari pemerintah daerah.

“Launching hari ini ada enam yang kita lihat, mulai dari umroh, biaya gratis rumah, kesehatan, dan pendidikan,” sebut Hamas sapaan akrabnya.

Ia kemudian menyarankan kepada gubernur dan wakilnya agar program tersebut di buat perdanya.


“Jadi program ini bukan hanya dari inisiatif pemerintah tapi juga menjadi program daerah. Jadi di perdakan supaya menjadi tanggung jawab bersama. Itu usulan kami di DPRD, mudah-mudahan ini di tangkap oleh pemerintah. Jadi bukan hanya masuk ke RPJMD tapi menjadi program daerah dalam bentuk perda,” ujarnya.

Sementara, Gubernur Rudy Mas’ud dalam sambutannya mengatakan menyampaikan peluncuran Gratispol merupakan momen bersejarah, tak hanya karena bertepatan dengan peringatan Hari Kartini, namun juga menjadi simbol transformasi besar di sektor pelayanan dasar.

“Gratispol adalah program emas dan lompatan besar untuk menjadikan Kaltim daerah maju dan setara dengan daerah lainnya yang sudah maju,” kata Gubernur yang biasa disapa Harum. (hms4/hms8/ hms12)
TULIS KOMENTAR ANDA
Dorong Era Transformasi Pendidikan, Pansus Penyelenggaraan Pendidikan Bedah Perda dan Draf Ranperda Pendidikan Kaltim
Berita Utama 5 Agustus 2025
0
BALIKPAPAN– Panitia Khusus (Pansus) tentang Penyelenggaraan Pendidikan DPRD Provinsi Kalimantan Timur menggelar rapat internal di Hotel Grand Jatra Balikpapan, pada Selasa (5/8/25). Rapat ini difokuskan guna membedah perbandingan antara Peraturan Daerah (Perda) Nomor 16 Tahun 2016 dengan draf Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Penyelenggaraan Pendidikan yang baru. Ketua Pansus, Sarkowi V. Zahry, memimpin rapat bersama Wakil Ketua Pansus, Agusriansyah Ridwan. Rapat ini dihadiri oleh sejumlah anggota Pansus,diantaranya Makmur HAPK, Andi Satya Adi Saputra, Muhammad Samsun, Abdul Giaz, Andi Muhammad Afif Rayhan Harun, Muhammad Darlis Pattalongi, Damayanti, Sulasih, dan Syahariah Mas’ud. Sarkowi menyoroti bahwa Perda No. 16 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pendidikan sudah banyak yang tidak relevan lagi. Menurutnya, aturan lama tersebut belum mencakup isu-isu krusial seperti digitalisasi, pendidikan inklusi, dan perubahan regulasi nasional. Oleh karena itu, ia menekankan perlunya perombakan besar dalam ranperda yang sedang digodok. “Perda ini sudah tidak up-to-date. Harmonisasi yang akan kita lakukan akan banyak merombak ranperda yang ada agar lebih adaptif,” ujar Sarkowi. Sarkowi mengimbau tim Pansus untuk terus mengikuti perkembangan isu-isu strategis di dunia pendidikan dan memastikan penulisan dalam ranperda tidak ada kesalahan.  Ia menegaskan, peran perda ini sangat penting sebagai strategi jangka panjang untuk mewujudkan Generasi Emas 2045, terutama dalam menyambut peran strategis Kalimantan Timur sebagai penyangga Ibu Kota Negara (IKN). Selain itu, ia juga menekankan filosofi di balik Ranperda ini ialah meletakkan dasar pembentukan manusia unggul dan berkarakter, baik dalam konteks pembangunan daerah maupun nasional. “Ranperda ini merupakan inisiatif DPRD Provinsi Kalimantan Timur. Kita harus solid dan memiliki satu pemahaman. Perda ini sangat dibutuhkan untuk merespons kondisi sosial masyarakat Kaltim yang beragam dan membutuhkan pendekatan pendidikan yang lebih adil, adaptif, dan kontekstual,”pungkasnya.  Hasil pembahasan internal ini akan menjadi materi utama saat Pansus menggelar rapat perdananya dengan mitra kerja, yaitu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur. (Hms11)