Husni Fahruddin Dorong Peran Pemuda Dalam Mengawal dan Menyukseskan Pembangunan di IKN

Sabtu, 23 November 2024 118
Anggota DPRD Kaltim, Husni Fahruddin
SAMARINDA. Generasi muda merupakan komponen penting yang perlu dilibatkan dalam pembangunan sebuah bangsa. Keterlibatan pemuda sangat penting karena memiliki peran strategis dalam pembangunan bangsa dan Negara.

Oleh karena itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Timur Muhammad Husni Fahrudin berharap dengan adanya Ibu Kota Nusantara (IKN), pemuda-pemuda di Kaltim dapat menjadu pelopor gerakan menyejahterakan, menjayakan, dan memakmurkan Provinsi Kaltim.

Ia menekankan pentingnya partisipasi pemuda dalam mengawal dan menyukseskan pembangunan di IKN hingga dapat bersaing dengan kota-kota besar dunia.

Menurut Husni Fahrudin, IKN memiliki potensi besar untuk menjadi Ibukota Negara yang sejajar dengan Kota-kota besar di Dunia. “Pemuda harus berperan aktif dalam memastikan hal itu terwujud,” tuturnya.

Sejalan dengan hal tersebut, Ayub, sapaan akrabnya,  mengingatkan agar pemuda di Kaltim dapat menjaga persatuan dan bekerjasama dalam membangun Provinsi Kaltim menjadi Provinsi yang terbaik di Indonesia.

“Pemuda di Kaltim wajib bekerja sama dan mengesampingkan perbedaan,” ingatnya.
Sinergi antara pemuda, masyarakat dan pemerintah akan menjadi pondasi kokoh dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.(hms9)
TULIS KOMENTAR ANDA
Dorong Era Transformasi Pendidikan, Pansus Penyelenggaraan Pendidikan Bedah Perda dan Draf Ranperda Pendidikan Kaltim
Berita Utama 5 Agustus 2025
0
BALIKPAPAN– Panitia Khusus (Pansus) tentang Penyelenggaraan Pendidikan DPRD Provinsi Kalimantan Timur menggelar rapat internal di Hotel Grand Jatra Balikpapan, pada Selasa (5/8/25). Rapat ini difokuskan guna membedah perbandingan antara Peraturan Daerah (Perda) Nomor 16 Tahun 2016 dengan draf Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Penyelenggaraan Pendidikan yang baru. Ketua Pansus, Sarkowi V. Zahry, memimpin rapat bersama Wakil Ketua Pansus, Agusriansyah Ridwan. Rapat ini dihadiri oleh sejumlah anggota Pansus,diantaranya Makmur HAPK, Andi Satya Adi Saputra, Muhammad Samsun, Abdul Giaz, Andi Muhammad Afif Rayhan Harun, Muhammad Darlis Pattalongi, Damayanti, Sulasih, dan Syahariah Mas’ud. Sarkowi menyoroti bahwa Perda No. 16 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pendidikan sudah banyak yang tidak relevan lagi. Menurutnya, aturan lama tersebut belum mencakup isu-isu krusial seperti digitalisasi, pendidikan inklusi, dan perubahan regulasi nasional. Oleh karena itu, ia menekankan perlunya perombakan besar dalam ranperda yang sedang digodok. “Perda ini sudah tidak up-to-date. Harmonisasi yang akan kita lakukan akan banyak merombak ranperda yang ada agar lebih adaptif,” ujar Sarkowi. Sarkowi mengimbau tim Pansus untuk terus mengikuti perkembangan isu-isu strategis di dunia pendidikan dan memastikan penulisan dalam ranperda tidak ada kesalahan.  Ia menegaskan, peran perda ini sangat penting sebagai strategi jangka panjang untuk mewujudkan Generasi Emas 2045, terutama dalam menyambut peran strategis Kalimantan Timur sebagai penyangga Ibu Kota Negara (IKN). Selain itu, ia juga menekankan filosofi di balik Ranperda ini ialah meletakkan dasar pembentukan manusia unggul dan berkarakter, baik dalam konteks pembangunan daerah maupun nasional. “Ranperda ini merupakan inisiatif DPRD Provinsi Kalimantan Timur. Kita harus solid dan memiliki satu pemahaman. Perda ini sangat dibutuhkan untuk merespons kondisi sosial masyarakat Kaltim yang beragam dan membutuhkan pendekatan pendidikan yang lebih adil, adaptif, dan kontekstual,”pungkasnya.  Hasil pembahasan internal ini akan menjadi materi utama saat Pansus menggelar rapat perdananya dengan mitra kerja, yaitu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur. (Hms11)