Hamas Terima Kunjungan Wakil Bupati Paser,Silaturrahmi Sekaligus Minta Dukungan Anggaran

31 Juli 2023

Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud didamping Anggota DPRD Kaltim M Udin menerima kunjungan Wakil Bupati Paser Syarifah Masitah Assegaf di ruang pimpinan DPRD Kaltim, Jumat (28/7)
SAMARINDA. Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud, didampingi Anggota DPRD Kaltim M Udin menerima kunjungan silaturrahmi Wakil Bupati Paser Syarifah Masitah Assegaf bersama rombongan, di ruang pimpinan, Jumat (28/7).

Kunjungan Wakil Bupati Paser ini dalam rangka silaturrahmi sekaligus meminta dukungan dan perhatian dari DPRD Kaltim terkait percepatan pembangunan di Kabupaten Paser. “Dukungan Baik itu untuk infrastruktur jalan maupun infrastruktur jembatan, yang merupakan konektivitas antar desa, dan jalan menuju obyek-obyek wisata,” kata Hamas, sapaan akrab Hasanuddin Mas’ud.

Apalagi kata dia, sebagai salah satu daerah penyanggah dan juga mitra strategis IKN. Kabupaten Paser tentu saja sedang gencar-gencarnya melakukan pembenahan disegala sektor. Untuk itu bantuan dari Pemprov Kaltim sangat dibutuhkan untuk kesuksesan pembangunan di Paser.
“DPRD Kaltim tentu saja akan memberikan suport dan dukungan penuh. Tidak hanya Paser sebenarnya, daerah lain juga tentu akan kita berikan dukungan semaksimal mungkin sesuai dengan tupoksi DPRD Provinsi,” terang Politisi Golkar ini.

Hal senada disampaikan Wakil Bupati Paser Syarifa Masitah Assegaf. Dikatakan dia, guna percepatan pembangunan di Kabupaten Paser, tentunya dibutuhkan dana yang sangat besar, sehingga tidak bisa sepenuhnya terakomodir semua di APBD Kabupaten Paser

“Maka dari itu, perlu juga ada dari dana-dana bantuan keuangan (Bankeu) dari Provinsi Kaltim. Kita meminta kedepannya agar bankeu porsinya bisa lebih besar lagi diarahkan ke kabupaten Paser,” harap Mantan Anggota DPRD Kaltim ini.

Ketua DPRD Kaltim sendiri kata dia, menyambut baik dan memberikan apresiasi atas kedatangan orang nomor dua di Kabupaten Paser beserta rombongan. Perempuan yang akrab disapa Masitah ini meyakini, dengan banyaknya usulan pembangunan yang diajukan Pemkab Paser, ini tentunya akan membuat DPRD Kaltim lebih semangat lagi untuk memperjuangkan pembangunan di Paser. “Ini adalah upaya jemput bola Pemkab Paser dalam memperjuangkan pembangunan demi kesejahteraan masyarakat Paser," jelasnya. (adv/hms6)
TULIS KOMENTAR ANDA
Berita Utama
Empat Muatan Lokal Program Kerja DPRD Jabar Pertimbangkan Diadopsi di Kaltim
admin 30 Januari 2025
0
Pansus Renja DPRD Kaltim melakukan kunjungan kerja ke DPRD Provinsi Jawa Barat, Kamis (30/1/2025). Rombongan dipimpin Wakil Ketua Pansus Renja Darlis Pattolongi dan anggota pansus Abdurrahman KA, dan diterima Plh Sekwan Jawa Barat, Kabag Persidangan dan Per UU Lis Rostiasih. Darlis Pattolongi menjelaskan pansus Renja mendapatkan beberapa gambaran yang dinilai penting untuk dapat diadopsi yakni berkaitan dengan muatan lokal. Terdapat empat muatan lokal di DPRD Jawa Barat yang bernama citra bakti, adi karya, Parlemen mengabdi dan hearing atau dialog. "Menjadi pertimbangan juga untuk memunculkan agar di Kaltim memunculkan muatan-muatan lokal yang bersifat melakukan pengayaan kinerja DPRD Kaltim kedepan, tentu saja tidak mengadopsi begitu saja tetapi disesuaikan dengan kondisi daerah Kaltim, bagaimana masyarakatnya, demografi dan jumlah penduduknya. Misalnya seperti Jawa Barat APBDnya Rp 31 triliun dengan 24 kabupaten/kota dan 50 juta penduduk, sedangkan APBD Kaltim Rp 21 triliun dan 10 kabupaten/kota dengan 3,5 juta penduduk. Jadi secara rasio Kaltim lebih besar, walaupun jumlah APBDnya lebih kecil tetapi jumlah daerah dan penduduknya lebih sedikit,"jelasnya. Ia mencontohkan adapun citra bakti ialah komunikasi setiap anggota terhadap seluruh perangkat daerah se-Jawa Barat. "Kalau reses kan itu komunikasi antara DPRD dengan konstituen atau masyarakat, kalau citra bakti komunikasi antara anggota DPRD dengan perangkat daerah. Jadi berimbang satu sisi aspirasi masyarakat didengar anggota dewan dan dilain sisi juga mendengarkan orientasi perangkat daerah jadi bisa sejalan," ucap Darlis. Politikus PAN itu menambahkan Adi Karya itu merupakan publikasi setiap bulan kerja-kerja anggota dewan sehingga menjadi motivasi atau stimulan bagi masing-masing anggota dewan. "Kalau anggota dewannya pasif apa yang dipublikasikan. Jadi ini juga motivasi bagi anggota dewan untuk menunjukkan kinerjanya,"tegasnya. Sedangkan hearing atau dialog merupakan kegiatan berbasis AKD seperti BK, Bapemperda, komisi, dan lainnya itu membuat kegiatan tiap bulan berupa dialog dengan kelompok-kelompok. Untuk Parlemen mengabdi dilakukan sekali dalam setahun dengan melibatkan publik dalam mengisi hari lahir pancasila dengan ide-ide kreatif seperti lomba-lomba. Jadi tiap provinsi ada muatan lokalnya masing-masing, dan ditegaskan Darlis bahwa tidak semua muatan lokal dapat diadopsi di Kaltim akan tetapi perlu dilakukan diskusi dan kajian untuk dinilai layak atau tidak diterapkan. (Hms7)