Anggota DPRD Kaltim Agusriansyah Ridwan Perjuangkan Kesejahteraan Guru

27 November 2024

Agusriansyah Ridwan, Anggota DPRD Kaltim Fraksi PKS
SAMARINDA. Hari Guru Nasional (HGN) merupakan peringatan penting setiap tanggal 25 November. Memperingati HGN, Anggota DPRD Kaltim, Agusriansyah Ridwan memaknai hal ini sebagai momentum untuk memperjuangkan peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru.

Menurutnya, kesejahteraan guru harus menjadi perhatian baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. “Peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru adalah salah satu agenda prioritas yang harus terus kita dorong. Guru-guru harus mendapatkan fasilitas yang representatif agar mereka bisa menjalankan tugasnya dengan baik,” ujarnya.

Selain kesejahteraan, pelatihan dan pengembangan kompetensi guru juga harus menjadi perhatian pemerintah. Peningkatan mutu guru di era digital adalah kunci untuk menyiapkan peserta didik untuk berkembang dalam era global.

“Kita harus memastikan bahwa guru tidak hanya sejahtera secara ekonomi, tetapi juga memiliki keterampilan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Guru harus mampu mengadopsi teknologi dalam proses pembelajaran agar siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan,” jelasnya.

Alokasi anggaran untuk pendidikan, menurutnya, harus ditingkatkan termasuk kesejahteraan guru dan hal-hal yang esensial, seperti pelatihan guru, pengadaan fasilitas belajar, serta insentif bagi guru-guru yang mengabdi di daerah terpencil. “Ini penting untuk memastikan bahwa kualitas pendidikan merata di seluruh wilayah Kaltim,” tuturnya.

Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya pemberian insentif khusus bagi guru yang bertugas di daerah pelosok atau perbatasan.

Menurutnya, guru di daerah terpencil sering menghadapi tantangan yang lebih besar dibandingkan dengan guru di daerah perkotaan. Oleh karena itu, mereka harus mendapatkan perhatian lebih, baik dari segi fasilitas maupun insentif.

Agusriansyah menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh guru di Indonesia, khususnya di Kaltim, atas dedikasi dan pengabdiannya.

Dengan mengusung tema "Guru Hebat, Indonesia Kuat", diharapkan tema ini menjadi motivasi dan apresiasi terhadap jasa para guru dalam memajukan pendidikan Indonesia. Selain itu, tema ini juga menjadi penghargaan atas perjuangan guru yang telah bekerja mendidik dan membina generasi muda.

Ia berharap momentum Hari Guru ini dapat memperkuat kolaborasi antara pemerintah, guru, orang tua, dan masyarakat.

Peran Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah, dapat terus berkomitmen untuk mendukung profesi guru. Tak lupa, ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk menghormati peran guru sebagai agen perubahan yang mencetak masa depan bangsa.(adv/hms9)
TULIS KOMENTAR ANDA
Berita Utama
Empat Muatan Lokal Program Kerja DPRD Jabar Pertimbangkan Diadopsi di Kaltim
admin 30 Januari 2025
0
Pansus Renja DPRD Kaltim melakukan kunjungan kerja ke DPRD Provinsi Jawa Barat, Kamis (30/1/2025). Rombongan dipimpin Wakil Ketua Pansus Renja Darlis Pattolongi dan anggota pansus Abdurrahman KA, dan diterima Plh Sekwan Jawa Barat, Kabag Persidangan dan Per UU Lis Rostiasih. Darlis Pattolongi menjelaskan pansus Renja mendapatkan beberapa gambaran yang dinilai penting untuk dapat diadopsi yakni berkaitan dengan muatan lokal. Terdapat empat muatan lokal di DPRD Jawa Barat yang bernama citra bakti, adi karya, Parlemen mengabdi dan hearing atau dialog. "Menjadi pertimbangan juga untuk memunculkan agar di Kaltim memunculkan muatan-muatan lokal yang bersifat melakukan pengayaan kinerja DPRD Kaltim kedepan, tentu saja tidak mengadopsi begitu saja tetapi disesuaikan dengan kondisi daerah Kaltim, bagaimana masyarakatnya, demografi dan jumlah penduduknya. Misalnya seperti Jawa Barat APBDnya Rp 31 triliun dengan 24 kabupaten/kota dan 50 juta penduduk, sedangkan APBD Kaltim Rp 21 triliun dan 10 kabupaten/kota dengan 3,5 juta penduduk. Jadi secara rasio Kaltim lebih besar, walaupun jumlah APBDnya lebih kecil tetapi jumlah daerah dan penduduknya lebih sedikit,"jelasnya. Ia mencontohkan adapun citra bakti ialah komunikasi setiap anggota terhadap seluruh perangkat daerah se-Jawa Barat. "Kalau reses kan itu komunikasi antara DPRD dengan konstituen atau masyarakat, kalau citra bakti komunikasi antara anggota DPRD dengan perangkat daerah. Jadi berimbang satu sisi aspirasi masyarakat didengar anggota dewan dan dilain sisi juga mendengarkan orientasi perangkat daerah jadi bisa sejalan," ucap Darlis. Politikus PAN itu menambahkan Adi Karya itu merupakan publikasi setiap bulan kerja-kerja anggota dewan sehingga menjadi motivasi atau stimulan bagi masing-masing anggota dewan. "Kalau anggota dewannya pasif apa yang dipublikasikan. Jadi ini juga motivasi bagi anggota dewan untuk menunjukkan kinerjanya,"tegasnya. Sedangkan hearing atau dialog merupakan kegiatan berbasis AKD seperti BK, Bapemperda, komisi, dan lainnya itu membuat kegiatan tiap bulan berupa dialog dengan kelompok-kelompok. Untuk Parlemen mengabdi dilakukan sekali dalam setahun dengan melibatkan publik dalam mengisi hari lahir pancasila dengan ide-ide kreatif seperti lomba-lomba. Jadi tiap provinsi ada muatan lokalnya masing-masing, dan ditegaskan Darlis bahwa tidak semua muatan lokal dapat diadopsi di Kaltim akan tetapi perlu dilakukan diskusi dan kajian untuk dinilai layak atau tidak diterapkan. (Hms7)