Dukung Penuh Peran Pemuda Bangun Bangsa

Sabtu, 17 Mei 2025 55
Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur Ekti Imanuel menghadiri acara pembukaan Kongres XXXIX Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) yang berlangsung di Plenary Convention Hall, Samarinda, pada Sabtu (17/05).
SAMARINDA – Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur Ekti Imanuel menghadiri acara pembukaan Kongres XXXIX Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) yang berlangsung di Plenary Convention Hall, Samarinda, pada Sabtu (17/05).

Acara pembukaan Kongres XXXIX GMKI turut dihadiri oleh sejumlah tokoh dari tingkat nasional maupun daerah. Hadir dalam kesempatan tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo, serta Menteri Pemuda dan Olahraga Ario Bimo Nandito Ariotedjo, Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Dzulfikar Ahmad Tawalla dan Christina Aryani, Anggota DPR RI Dapil Kalimantan Tengah Mukhtarudin, serta Hakim Mahkamah Konstitusi Daniel Yusmic Foekh.

Turut hadir pula Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud, Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji, Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, Kapolda Kaltim Brigjen Pol Endar Priantoro, Danrem 091/ASN Brigjen TNI Anggara Sitompul dan Wakil Wali Kota Samarinda Saefuddin Zuhri.

Dalam sambutannya, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Kalimantan Timur sebagai tuan rumah Kongres GMKI tahun ini.

”Kami sangat bersyukur dan bangga karena Kalimantan Timur dipercaya menjadi tuan rumah perhelatan besar GMKI. Terima kasih telah memilih Kaltim,” ujarnya.

Gubernur Harum menegaskan, bahwa Pemprov Kaltim memberikan dukungan penuh terhadap seluruh rangkaian kegiatan Kongres. Ia berharap kegiatan berjalan dengan lancar dan sukses.

“Kami sungguh bahagia dan antusias atas penyelenggaraan Kongres ini di Bumi Nusantara. Kami percaya kehadiran saudara-saudara akan membawa semangat baru dan kami mendoakan agar seluruh kegiatan berjalan lancar,” katanya.

“Kami sangat mendukung siapapun yang terpilih dalam kongres ini. Kaltim sebagai IKN adalah tempat yang tepat untuk melahirkan semangat baru dan kepemimpinan visioner,” tutup Gubernur Harum.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua DPRD Kaltim Ekti Imanuel mengatakan, DPRD Kaltim sangat mendukung pelaksanaan Kongres GMKI di Samarinda. Ia menyebut kehadiran para pemuda dari berbagai wilayah sebagai kekuatan besar dalam membangun masa depan Indonesia.

Politisi Gerindra tersebut berharap melalui kongres ini, akan lahir kepemimpinan baru yang progresif, berintegritas, dan siap membawa perubahan nyata.(adv/hms9)
TULIS KOMENTAR ANDA
Banmus dan BK DPRD Kaltim Studi ke DPRD DIY Perkuat Sinkronisasi Agenda dan Efektivitas Kelembagaan
Berita Utama 6 Agustus 2025
0
YOGYAKARTA — Dalam rangka memperkuat kualitas kelembagaan dan efektivitas penyusunan agenda kerja tahunan, Badan Musyawarah (Banmus) dan Badan Kehormatan (BK) DPRD Provinsi Kalimantan Timur melaksanakan kunjungan kerja ke DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta pada Rabu (6/8). Kunjungan dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPRD Kaltim, Yenni Eviliana, dan diikuti oleh Anggota Banmus Salehuddin, Ketua BK DPRD Kaltim Subandi, serta sejumlah staf Sekretariat DPRD dan tim ahli. Dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor DPRD DIY, rombongan menggali berbagai praktik baik yang telah diterapkan oleh DPRD DIY, termasuk pengaturan jadwal kegiatan Alat Kelengkapan Dewan (AKD), serta kegiatan Panitia Khusus (Pansus). Diskusi menyoroti tantangan teknis seperti potensi tumpang tindih jadwal antar AKD dan pentingnya koordinasi lintas fungsi dalam menjaga efektivitas kerja legislatif. Dalam diskusi, DPRD DIY menekankan pentingnya harmonisasi antara lembaga legislatif dan eksekutif sebagai kunci keberhasilan pembangunan daerah. Sinkronisasi jadwal kegiatan DPRD dengan agenda eksekutif, seperti Musrenbang dan pembahasan APBD, dilakukan secara intensif melalui koordinasi lintas lembaga dan penyesuaian dalam rapat Banmus serta Paripurna. Wakil Ketua DPRD DIY, Umaruddin Masdar, menyampaikan bahwa Banmus memiliki peran strategis dalam menyusun dan mengkoordinasikan program kerja tahunan dan lima tahunan DPRD, termasuk penyesuaian terhadap dinamika kebijakan seperti Dana Keistimewaan DIY. “Program kerja DPRD DIY disusun agar dapat dilaksanakan secara proporsional, akuntabel, dan selaras dengan rencana kerja eksekutif. Sinkronisasi ini penting agar tidak terjadi tumpang tindih kegiatan dan seluruh fungsi dewan berjalan optimal,” ujar Umar, sapaan akrabnya. Jadwal kegiatan DPRD DIY disusun secara periodik dan disahkan melalui rapat paripurna, dengan fleksibilitas untuk revisi jika terjadi perubahan kebijakan atau kebutuhan mendesak. Sinkronisasi dengan agenda eksekutif, seperti pembahasan APBD dan Musrenbang, dilakukan melalui koordinasi intensif agar fungsi legislasi, pengawasan, dan representasi berjalan optimal. Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Yenni Eviliana, menegaskan bahwa kunjungan kerja ke DPRD DIY bukan sekadar studi teknis, melainkan bagian dari komitmen kelembagaan untuk memperkuat fondasi kerja legislatif yang adaptif, terukur, dan berorientasi pada pelayanan publik. “Kami menyadari bahwa efektivitas kerja DPRD sangat bergantung pada bagaimana agenda disusun dan dikoordinasikan. Jadwal yang tumpang tindih, minim evaluasi, atau tidak selaras dengan dinamika eksekutif bisa menghambat fungsi representasi dan pengawasan,” ujar perempuan yang akrab disapa Yenni ini. Ia menambahkan bahwa DPRD Kaltim tengah mendorong pembenahan sistem penjadwalan kegiatan agar lebih sistematis dan berbasis kebutuhan aktual. Hal ini mencakup penguatan peran Banmus sebagai pengatur ritme kerja kelembagaan, serta peningkatan koordinasi antar AKD agar tidak terjadi fragmentasi fungsi. “Kami ingin memastikan bahwa setiap kegiatan dewan memiliki arah yang jelas, waktu yang tepat, dan ruang partisipasi yang cukup. Tidak hanya efisien secara teknis, tapi juga relevan secara substansi,” lanjutnya. Yenni juga menyoroti pentingnya sinergi antara DPRD dan eksekutif dalam menyusun agenda pembangunan daerah. Menurutnya, sinkronisasi bukan berarti menyeragamkan, tetapi menyelaraskan visi agar kebijakan yang dihasilkan benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat. “Agenda kerja DPRD harus mampu menjembatani aspirasi masyarakat dengan arah kebijakan pemerintah. Di sinilah pentingnya jadwal yang terstruktur dan fleksibel,” tegasnya. Kunjungan ke DPRD DIY, menurut Yenni, memberikan banyak inspirasi tentang bagaimana sistem penjadwalan yang adaptif dan berbasis evaluasi dapat memperkuat efektivitas kelembagaan. Ia berharap praktik baik ini dapat diadopsi dan disesuaikan dengan konteks kelembagaan DPRD Kaltim. “Kami tidak hanya belajar teknis, tapi juga semangat kolaboratif dan budaya kerja yang partisipatif. Ini yang ingin kami bawa pulang dan kembangkan di Kaltim,” tutup Yenni. (akb)