Damayanti : Sektor Pendidikan Jadi Ujung Tombak SDM

Rabu, 27 November 2024 100
Anggota DPRD Kaltim, Damayanti
SAMARINDA. Anggota DPRD Kaltim Damayanti memberi perhatian khusus terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Kaltim.

Menurutnya, peningkatan SDM dapat mempengaruhi segala sektor kehidupan masyarakat. Yang mana apabila SDM baik maka akan berdampak baik pula terhadap kualitas masyarakat. “Kalau kita berbicara terkait SDM, itu artinya berkaitan juga dengan sektor pendidikan, karena pendidikan itu yang nantinya akan jadi ujung tombak SDM,” ujar wakil rakyat yang juga Ketua Fraksi PKB ini

Damayanti mengatakan bahwa kualitas pendidikan di Kaltim harus segera di tingkatkan, mengingat masih banyaknya kekurangan yang di hadapi saat ini. Kekurangan itu, lanjutnya, meliputi jumlah sekolah yang tidak setara pada setiap jenjangnya, fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar yang masih minim hingga kesejahteraan tenaga pendidiknya.

Sebagai wakil rakyat yang konsen dan menaruh perhatian terhadap sektor pendidikan, ia juga akan memperjuangkan kebutuhan masyarakat Kota Balikpapan yang kini menjadi daerah pemilihannya. “Kalau kebutuhan dasar masyarakat itu lebih luas, seperti pendidikan, kesehatan, air bersih dan perumahan. Ini menjadi poin utama. Namun, kebutuhan-kebutuhan itu bukan hanya Balikpapan tapi juga menjadi kebutuhan masyarakat Kaltim,” sebutnya. (hms8)
TULIS KOMENTAR ANDA
Dorong Era Transformasi Pendidikan, Pansus Penyelenggaraan Pendidikan Bedah Perda dan Draf Ranperda Pendidikan Kaltim
Berita Utama 5 Agustus 2025
0
BALIKPAPAN– Panitia Khusus (Pansus) tentang Penyelenggaraan Pendidikan DPRD Provinsi Kalimantan Timur menggelar rapat internal di Hotel Grand Jatra Balikpapan, pada Selasa (5/8/25). Rapat ini difokuskan guna membedah perbandingan antara Peraturan Daerah (Perda) Nomor 16 Tahun 2016 dengan draf Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Penyelenggaraan Pendidikan yang baru. Ketua Pansus, Sarkowi V. Zahry, memimpin rapat bersama Wakil Ketua Pansus, Agusriansyah Ridwan. Rapat ini dihadiri oleh sejumlah anggota Pansus,diantaranya Makmur HAPK, Andi Satya Adi Saputra, Muhammad Samsun, Abdul Giaz, Andi Muhammad Afif Rayhan Harun, Muhammad Darlis Pattalongi, Damayanti, Sulasih, dan Syahariah Mas’ud. Sarkowi menyoroti bahwa Perda No. 16 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pendidikan sudah banyak yang tidak relevan lagi. Menurutnya, aturan lama tersebut belum mencakup isu-isu krusial seperti digitalisasi, pendidikan inklusi, dan perubahan regulasi nasional. Oleh karena itu, ia menekankan perlunya perombakan besar dalam ranperda yang sedang digodok. “Perda ini sudah tidak up-to-date. Harmonisasi yang akan kita lakukan akan banyak merombak ranperda yang ada agar lebih adaptif,” ujar Sarkowi. Sarkowi mengimbau tim Pansus untuk terus mengikuti perkembangan isu-isu strategis di dunia pendidikan dan memastikan penulisan dalam ranperda tidak ada kesalahan.  Ia menegaskan, peran perda ini sangat penting sebagai strategi jangka panjang untuk mewujudkan Generasi Emas 2045, terutama dalam menyambut peran strategis Kalimantan Timur sebagai penyangga Ibu Kota Negara (IKN). Selain itu, ia juga menekankan filosofi di balik Ranperda ini ialah meletakkan dasar pembentukan manusia unggul dan berkarakter, baik dalam konteks pembangunan daerah maupun nasional. “Ranperda ini merupakan inisiatif DPRD Provinsi Kalimantan Timur. Kita harus solid dan memiliki satu pemahaman. Perda ini sangat dibutuhkan untuk merespons kondisi sosial masyarakat Kaltim yang beragam dan membutuhkan pendekatan pendidikan yang lebih adil, adaptif, dan kontekstual,”pungkasnya.  Hasil pembahasan internal ini akan menjadi materi utama saat Pansus menggelar rapat perdananya dengan mitra kerja, yaitu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur. (Hms11)