Bersama RIbuan Orang Berbaju Kuning, Sigit Ikuti Jalan Santai

Minggu, 16 Oktober 2022 266
Wakil Ketua DPRD Kaltim Sigit Wibowo (Baju Biru) mengikuti jalan sehat dalam rangka HUT ke-58 Golkar, Minggu (16/10)
SAMARINDA. Wakil Ketua DPRD Kaltim Sigit Wibowo menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun Partai Golkar, Minggu (16/10) bertempat di halaman GOR Kadrie Oening, Sempaja Samarinda acara yang dihadiri ribuan orang berbaju kuning tersebut guna mengikuti puncak acara yakni jalan santai.

Hadir pada acara itu Ketua DPD Golkar Kaltim Rudy Mas’ud beserti istri dan sejumlah pengurus dan kader Golkar Kaltim seperti Hatta Zaenal, Nidya Listiyono, dan Jafar Abdul Gaffar . Hadir pula Mantan Sekretaris Daerah Kaltim Meiliana.

Sigit Wibowo mengatakan dirinya hadir dalam rangka memenuhi undangan Golkar Kaltim dan kapasitas mewakili DPRD Kaltim. “Selamat untuk Partai Golkar merayakan HUT ke 58 dengan usia yang matang itu tentu telah banyak kader Golkar yang memberikan kontribusi terhadap pemebangunan tidak hanya di pusat tetapi juga di daerah,” katanya.

Pihaknya mengapresiasi berbagai hadiah yang diberikan kepada peserta jalan santai yang memegang kupon undian mulai dari uang tunai, sepeda motor sampai mobil dan umroh. Menurutnya, itu bagian dari sukacita agar ikut serta merasakan kegembiraan dihari ulang tahun Golkar.

“Kegiatan positif karena diadakan serentak seluruh Indonesia dalam rangka memecahkan rekor MURI. Terpenting dari itu semua bagaimana kita semua sebagai insan bangsa menjaga kondusufitas dan keamanan jelang pemilihan umum 2024 mendatang," harapnya. (adv/hms4)
TULIS KOMENTAR ANDA
Libatkan Perguruan Tinggi hingga Guru, Pansus Penyelenggaraan Pendidikan Himpun Masukan Ranperda
Berita Utama 22 Agustus 2025
0
BALIKPAPAN. Panitia Khusus (Pansus) Pembahas Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Penyelenggaraan Pendidikan DPRD Provinsi Kalimantan Timur menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan melibatkan 28 perwakilan pemangku kepentingan, mulai dari perguruan tinggi, lembaga penjamin mutu pendidikan, organisasi profesi guru, hingga kepala sekolah di Kalimantan Timur. Rapat dibuka oleh Ketua Pansus, Sarkowi V. Zahry dan dipimpin oleh Wakil Ketua Pansus, Agusriansyah Ridwan. Tujuannya adalah untuk menghimpun masukan substansial dan komprehensif terkait tantangan serta solusi dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kaltim. Sejumlah Anggota Pansus turut hadir, diantaranya, Muhammad Samsun, Darlis Pattalongi, Andi Satya Adi Saputra, Syahariah Mas’ud, Yonavia, Damayanti, Sulasih, dan Abdul Giaz. Dalam diskusi, beberapa isu-isu strategis pendidikan menjadi sorotan. Beberapa poin yang mengemuka antara lain kualitas lulusan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), sertifikasi berbasis kompetensi lokal, peningkatan kesejahteraan guru honorer, serta akses pendidikan di wilayah 3T. Selain itu, Stakeholder juga menyoroti pentingnya penguatan muatan lokal, pembudayaan religius, pendidikan anti-bullying, hingga penyesuaian kebutuhan guru pendamping difabel. Ketua Pansus, Sarkowi V. Zahry, menegaskan bahwa penyusunan Ranperda ini harus dilakukan secara menyeluruh dan responsif terhadap kondisi riil di lapangan. Ia berharap Ranperda ini tidak hanya menjadi formalitas hukum, melainkan menjadi dasar bagi sistem pendidikan yang terbuka, adil, dan relevan dengan perkembangan zaman. “Kami mengundang para pelaku pendidikan untuk menyampaikan pandangan dan pengalaman langsung. Ranperda ini harus menjawab kebutuhan nyata, bukan sekadar formalitas hukum,” tegas Sarkowi. Lebih lanjut, forum ini juga menekankan pentingnya pendidikan yang tidak hanya mengejar nilai akademik, tetapi juga membentuk karakter dan budi pekerti siswa. Politisi Golkar ini menyampaikan bahwa pendidikan di Kaltim harus mampu menanamkan nilai-nilai moral, sosial, dan budaya sejak dini. "Kita tidak ingin anak-anak hanya pintar secara akademik, tapi juga punya sikap, adab, dan karakter yang baik. Pendidikan harus menyentuh hati dan membentuk kepribadian, bukan sekadar angka di rapor," ujarnya. Ranperda ini diharapkan menjadi payung hukum yang mampu menjawab kebutuhan pendidikan secara nyata, tidak hanya meningkatkan kualitas akademik, tetapi juga menyentuh hati dan membentuk kepribadian anak bangsa.(adv/hms9)